kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,97   7,66   0.84%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

13 Penyebab Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Gejala, dan Cara Mengatasinya


Jumat, 13 Oktober 2023 / 16:42 WIB
13 Penyebab Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Gejala, dan Cara Mengatasinya
ILUSTRASI. Penyebab gula darah tinggi.


Penulis: Virdita Ratriani

Penyebab Gula Darah Tinggi  - Hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah cukup. Penyebab kadar gula darah tinggi pun perlu diwaspadai oleh siapapun tanpa memandang usia. 

Kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia terjadi ketika gula darah seseorang mencapai lebih dari 125 miligram per desiliter (mg/dl) saat puasa dan 180 mg/dl setelah makan.

Gejala gula darah tinggi yang paling umum adalah sering merasa haus dan sering ingin buang air kecil. Gula darah tinggi perlu diwaspadai karena mengindikasikan diabetes atau pradiabetes. 

Baca Juga: 10 Hal yang Membuat Gula Darah Naik dan Turun Secara Instan

Jika penderita diabetes tidak mengatur kadar gula dalam darahnya, ia dapat mengalami komplikasi parah yang disebut ketoasidosis diabetik (DKA).

Jika seseorang tidak mendapatkan pengobatan untuk ketoasidosis, mereka dapat mengalami koma diabetes, yang merupakan komplikasi diabetes yang berbahaya.

Lantas, apa penyebab gula darah tinggi dan cara mengatasinya? 

Baca Juga: Ini 7 Makanan yang Memperburuk Batuk Sehingga Wajib Dihindari

Gejala gula darah tinggi 

Dirangkum dari laman Medical News Today, berikut sejumlah gejala gula darah tinggi: 

  • Sering ingin buang air kecil
  • Rasa haus yang berlebihan
  • Rasa lapar yang intens dan tidak biasa
  • Sakit kepala
  • Penglihatan kabur
  • Penurunan berat badan secara signifikan
  • Kelelahan
  • Mudah marah

Baca Juga: Ini 8 Manfaat Daun Belimbing untuk Kesehatan Kulit hingga Detoksifikasi

Sekalipun seseorang memiliki kadar glukosa darah di atas 180 mg/dl, gejalanya mungkin tidak langsung muncul atau tidak muncul sama sekali. 

Gejala juga dapat memburuk jika kadar gula darah tetap tinggi dalam waktu lama. Kondisi kesehatan yang mendasari dan kadar gula darah yang khas semuanya dapat memengaruhi timbulnya dan tingkat keparahan gejala.

Penderita diabetes harus memantau diri secara teratur untuk mengetahui kadar glukosa sebelum mencapai tahap di mana gejalanya timbul.

Baca Juga: Catat 8 Manfaat Kacang Almond Untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

Penyebab gula darah tinggi pada non diabetes

Penyebab gula darah tinggi

Sementara itu, beberapa penyebab gula darah tinggi yang secara langsung maupun tidak langsung menganggu produksi insulin dan gula darah pada orang yang tidak menderita diabetes seperti dirangkum dari laman Very Well Health:

1. Sindrom Cushing

Sindrom Cushing merupakan kelainan yang disebabkan oleh kelebihan sekresi hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang diproduksi oleh kelenjar pituitari. 

Hal ini akan menyebabkan kelenjar adrenal memproduksi kortisol dalam jumlah berlebihan atau hormon penyebab stres pada tubuh. 

Ketika terlalu banyak kortisol dilepaskan, hal ini dapat melawan efek insulin dan menyebabkan resistensi insulin. Sehingga, jumlah insulin yang diproduksi oleh pankreas pun menurun.  Hal ini juga dapat menurunkan jumlah insulin yang dilepaskan oleh pankreas.

Baca Juga: Ini 8 Manfaat Daun Belimbing untuk Kesehatan Kulit hingga Detoksifikasi

2. Masalah pada pankreas

Gangguan atau masalah pankreas seperti pankreatitis, kanker pankreas, dan fibrosis kistik dapat menjadi penyebab gula darah tinggi. 

Pasalnya sel pankreas rusak pada kondisi tersebut sehingga tidak bisa memproduksi insulin yang cukup. 

Dengan adanya peradangan dan kerusakan pada pankreas, sel-sel pankreas tidak lagi mampu memproduksi cukup insulin untuk mengeluarkan glukosa dari darah guna mengontrol gula darah.

3. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

PCOS juga bisa menjadi penyebab gula darah tinggi. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah suatu kondisi yang menyebabkan periode menstruasi tidak teratur. Kondisi ini adalah kelainan endokrin yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi. 

Penderita PCOS mengalami ketidakseimbangan hormonal, seperti peningkatan kadar testosteron, insulin, dan protein inflamasi yang disebut sitokin yang dilepaskan dari jaringan lemak.

Meskipun kadar insulin meningkat, penderita PCOS menunjukkan resistensi insulin karena hormon insulin mereka tidak dapat menyerap glukosa atau menggunakannya sebagai energi secara memadai.

Reseptor insulin pada penderita PCOS tidak dapat berikatan dengan insulin secara efisien. Karena insulin mengangkut glukosa, kelebihan glukosa tetap berada dalam aliran darah, menyebabkan hiperglikemia.

Baca Juga: 6 Ikan Berlemak yang Melumpuhkan Kolesterol Jahat

4. Trauma

Stres fisik pada tubuh, termasuk trauma, luka bakar, dan cedera lainnya, dapat menjadi penyebab gula darah tinggi karena dapat mengubah metabolisme glukosa. 

Sebuah penelitian terhadap lebih dari 95.000 orang menemukan bahwa kondisi ini dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian setelah kejadian trauma.

Hiperglikemia akibat stres terjadi ketika respons tubuh melawan ketegangan memicu pelepasan kortisol dan hormon stres lain yang dikenal sebagai epinefrin (adrenalin).

Epinefrin meningkatkan produksi glukosa, sementara glukosa menghambat efek insulin.

Stres fisik juga menyebabkan tubuh melepaskan protein inflamasi yang dikenal sebagai sitokin yang melawan insulin dan menyebabkan resistensi insulin.

Baca Juga: Turunkan Asam Urat dan Tensi Tinggi, 10 Manfaat Daun Mangga dan Cara Merebusnya

5. Kondisi pasca-operasi 

Perubahan metabolisme glukosa yang terjadi akibat stres fisik pada tubuh juga terjadi setelah operasi. 

Pembedahan adalah bentuk stres terkendali pada tubuh yang mengakibatkan peningkatan sitokin dan hormon serupa yang mendorong produksi glukosa di hati dan menghalangi efek insulin dalam menghilangkan kelebihan glukosa dari darah.

Hingga 30% orang dapat mengalami hiperglikemia akibat stres setelah operasi, dengan kadar glukosa darah yang tetap meningkat setelah pulang dari rumah sakit.

Peningkatan gula darah setelah operasi dapat berdampak signifikan pada kesehatan secara keseluruhan dan meningkatkan risiko terkena diabetes dan kondisi serius lainnya.

6. Infeksi

Salah satu penyebab gula darah tinggi adalah infeksi, seperti pneumonia atau infeksi saluran kemih.

Peningkatan kadar hormon stres yakni kortisol yang terjadi akibat infeksi menghalangi kemampuan insulin untuk membuang kelebihan glukosa dari aliran darah, sehingga membuat kadar gula darah dalam tubuh tetap tinggi.

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Diabetes Pada Remaja, Ini Buah Yang Cocok Untuk Penderita Diabetes

7. Efek samping obat-obatan

Obat-obatan tertentu, seperti tacrolimus, siklosporin, dan kortikosteroid dapat meningkatkan kadar glukosa darah.

Mereka mengaktifkan enzim yang meningkatkan kadar glukosa darah dan mengganggu pelepasan dan aktivitas insulin untuk mengambil glukosa dari darah.

8. Kegemukan

Penyebab gula darah tinggi juga bisa dipicu oleh obesitas karena kelebihan sel lemak mengganggu keseimbangan glukosa dan insulin. 

Sel lemak berlebih juga menurunkan kemampuan tubuh mengeluarkan glukosa dari darah untuk digunakan sebagai energi atau disimpan sebagai glikogen di dalam otot rangka. 

Dengan obesitas, peningkatan lipid, atau molekul asam lemak, mengaktifkan jalur yang mengganggu sinyal insulin di dalam otot.

9. Genetika

Riwayat keluarga diabetes dapat meningkatkan risiko terkena hiperglikemia. 

Meskipun diabetes dapat dicegah melalui faktor pola makan dan gaya hidup, gangguan sensitivitas insulin dapat diturunkan dalam keluarga dan mungkin membuat seseorang lebih rentan terkena gula darah tinggi.

Baca Juga: Baik untuk Otak dan Jantung, Ini 8 Manfaat Sarapan untuk Kesehatan Anak-Anak

10. Kehamilan

Kehamilan juga bisa menjadi salah satu penyebab gula darah tinggi. Diabetes yang dialami oleh ibu hamil disebut sebagai diabetes gestasional. 

Diabetes gestasional seringkali terjadi antara minggu ke 24 dan 28 kehamilan, karena perubahan hormonal yang mempengaruhi cara metabolisme glukosa dalam tubuh.

Pengaruh hormon kehamilan dapat mengganggu kemampuan insulin dalam membuang kelebihan glukosa dari darah sehingga menyebabkan gula darah tetap tinggi.

11. Faktor risiko gaya hidup

Makanan yang kita konsumsi juga bisa menjadi penyebab gula darah tinggi. Pasalnya, kita mendapatkan glukosa dari makanan yang kita makan, sehingga pola makan sangat berperan dalam risiko hiperglikemia nondiabetes. 

Konsumsi berlebihan makanan yang mengandung gula dan karbohidrat meningkatkan kadar gula darah setelah makan karena makanan tersebut dipecah menjadi molekul glukosa yang masuk ke aliran darah.

Mengelola pola makan yang sehat dan seimbang dengan protein, lemak, dan makanan kaya serat sekaligus membatasi gula serta karbohidrat olahan dan olahan dapat membantu mengontrol kadar gula darah.

Baca Juga: 5 Makanan yang Bikin Gigi Lebih Sehat dan Kuat

12. Konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol berlebih juga dapat memengaruhi gula darah dengan mengganggu kemampuan hati untuk mengatur produksi dan pelepasan glukosa, serta berdampak negatif pada respons tubuh terhadap insulin.

13. Kurangnya aktivitas fisik

Kurangnya aktivitas fisik juga bisa menjadi penyebab gula darah tinggi. Pasalnya, otot rangka adalah bagian utama tubuh yang menggunakan glukosa sebagai energi atau menyimpan glukosa ekstra untuk digunakan nanti. 

Dengan rendahnya tingkat aktivitas fisik, otot menjadi tidak aktif dan tidak mengeluarkan glukosa secara efisien dari darah.

Olahraga teratur dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan meningkatkan kebutuhan otot untuk mengeluarkan glukosa dari darah untuk digunakan sebagai energi.

Baca Juga: 5 Cara Memutihkan Leher Hitam yang Mudah dan Efektif, Coba yuk

Penyebab gula darah tinggi pada penderita diabetes

Sementara itu, dirangkum dari laman WebMD, beberapa penyebab gula darah tinggi pada penderita diabetes antara lain: 

  • Makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh untuk kebutuhan energinya
  • Tidak mendapatkan aktivitas fisik yang cukup
  • Mengalami stres dalam pekerjaan, kehidupan, dan hubungan, yang dapat melepaskan hormon yang menjaga kadar glukosa tetap tinggi dalam darah
  • Mmenderita penyakit, seperti flu, yang dapat memicu stres yang menyebabkan lonjakan gula darah
  • Melewatkan satu dosis obat diabetes, seperti insulin
  • Dehidrasi 
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat steroid

Baca Juga: Luar Biasa, Ini 7 Manfaat Biji Semangka untuk Kesehatan Jantung hingga Kulit

Cara mengatasi gula darah tinggi 

Kemudian, beberapa cara mengatasi gula darah tinggi adalah sebagai berikut: 

1. Minum lebih banyak air

Air membantu menghilangkan kelebihan gula dari darah melalui urin, dan membantu tubuh terhindar dehidrasi.

2. Berolahraga lebih banyak

Berolahraga dapat membantu menurunkan gula darah dalam tubuh. Namun pada kondisi tertentu, bisa membuat gula darah semakin tinggi. 

Tanyakan kepada dokter jenis olahraga apa yang tepat untuk penderita diabetes.  Jika Anda menderita diabetes tipe 1 dan gula darah Anda tinggi, Anda perlu memeriksa keton urin Anda. 

Baca Juga: 8 Manfaat Kacang Panjang Untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

Jika Anda memiliki keton, JANGAN berolahraga. Jika Anda menderita diabetes tipe 2 dan gula darah Anda tinggi, Anda juga harus memastikan bahwa Anda tidak memiliki keton dalam urin Anda dan terhidrasi dengan baik. 

Kemudian dokter mungkin memberi Anda izin untuk berolahraga dengan hati-hati selama Anda mau.

3. Ubah pola makan

Ubah pola makan Anda dengan konsumsi makanan yang seimbang dan kurangi makanan olahan. Anda mungkin perlu bertemu dengan ahli diet untuk mengubah jumlah dan jenis makanan yang Anda makan.

Demikian sejumlah penyebab gula darah tinggi dan cara mengatasinya. 

Selanjutnya: Sebanyak 25 Pebisnis Muda Siap Unjuk Gigi di Ajang Superpreneur

Menarik Dibaca: 20 Ucapan Dies Natalis Universitas Diponegoro, Rayakan 65 Tahun Kejayaan UNDIP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×