kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bukan hanya gejala Covid-19, ini 10 penyebab hidung tak bisa mencium bau


Kamis, 24 Juni 2021 / 09:25 WIB
Bukan hanya gejala Covid-19, ini 10 penyebab hidung tak bisa mencium bau
ILUSTRASI. Jika hidung tak bisa mencium bau, jangan langsung panik. Ada beragam kondisi yang bisa menjadi penyebab hal tersebut.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika hidung tak bisa mencium bau, jangan langsung panik. Ada beragam kondisi yang bisa menjadi penyebab hal tersebut. 

Apakah hidung Anda tidak memperhatikan parfum favorit Anda? Apakah Anda tidak mencium aroma makanan enak seperti dulu? Apakah aroma kopi yang baru diseduh tidak lagi membangunkan Anda di pagi hari? 

Jika Anda mengalami kondisi ini, Anda mungkin mengalami anosmia. Anosmia adalah istilah medis untuk hidung tak bisa mencium bau atau hilangnya indera penciuman. 

Melansir WebMD, anosmia dapat berlangsung sementara atau permanen. Perkembangan kondisinya juga dapat berlangsung cepat atau lambat. 

Kehilangan indera penciuman ini bisa menyelinap pada kita lebih lambat daripada kehilangan indera pendengaran atau penglihatan. 

Baca Juga: Ini 7 tanda Anda mungkin terinfeksi virus corona tanpa disadari

Kondisi hidung tidak bisa mencium bau sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja. Bukan hanya mengingatkan kita akan bau enak, indera penciuman juga diperlukan untuk menandakan bahaya seperti kebocoran gas, makanan busuk, atau kebakaran. 

Karena indra penciuman kita dikendalikan oleh sensor di hidung yang terhubung ke otak, hilangnya penciuman dapat dipicu oleh berbagai kondisi mulai dari sementara hingga permanen. 

Baca Juga: Cara melakukan isolasi mandiri di rumah bagi pasien Covid-19

Berikut ini adalah beberapa penyebab hidung tidak bisa mencium bau yang bisa terjadi:

1. Gejala Covid-19 

Dilansir dari Cleveland Clinic, banyak individu yang dites positif Covid-19 telah melaporkan kehilangan indera perasa atau penciuman saat mereka mengalami gejala. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah mengidentifikasi anosmia sebagai gejala Covid-19. 

Dokter di China, Korea Selatan, Italia dan Jerman telah melaporkan tingginya kasus kehilangan penciuman atau rasa pada pasien yang terinfeksi Covid-19. 

2. Masalah sinus dan hidung 

Melansir Health Grades, Anda mungkin sudah mengetahui bahwa salah satu penyebab paling umum hidung tidak bisa mencium bau untuk sementara waktu adalah selesma atau flu biasa (common cold). 

Ketika sinus Anda membengkak atau tersumbat dengan lendir, kondisi ini memblokir reseptor bau di jaringan hidung Anda. Untungnya, kehilangan indera penciuman akibat selesma ini biasanya berlangsung sementara. Hidung Anda biasanya akan kembali berfungsi normal setelah salesma sembuh. 

Dalam beberapa kasus, infeksi sinus kronis atau alergi parah terkadang dapat menyebabkan anosmia yang berkelanjutan. Sementara, penghalang hidung lainnya seperti polip biasanya bersifat sementara karena dapat diangkat. 

Baca Juga: Vaksin Sinovac efektif lawan varian Delta, mengacu hasil uji coba teranyar

3. Merokok 

Selain karena baunya sendiri, rokok juga dapat mengacaukan indra penciuman Anda. Merokok adalah salah satu bentuk polusi, dan paparan secara teratur dapat membatasi kemampuan Anda untuk mencium bau. 

Kabar baiknya adalah begitu Anda berhenti merokok atau mengurangi paparan asap rokok, indra penciuman Anda biasanya akan kembali normal. 

Baca Juga: 6 Tempat dengan risiko tinggi penularan virus corona mengacu WHO

4. Gangguan sistem saraf 

Karena hidung terhubung dengan baik ke otak, kehilangan penciuman bisa menjadi indikator awal bahwa sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi dengan sistem saraf Anda. 

Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam JAMA Neurology melaporkan bahwa kelompok lanjut usia (lansia) yang melakukan tes penciuman dengan buruk, 2,2 kali lebih mungkin memiliki masalah memori yang dapat berkembang menjadi penyakit Alzheimer. 

Meskipun tidak ada sebab dan akibat langsung antara anosmia dan penyakit neurodegeneratif, jika Anda mengalami keluhan hidung tidak bisa mencium bau, ada baiknya segera berbicara dengan dokter. 

5. Cedera kepala 

Hidung memiliki reseptor yang bertugas mengirim informasi melalui saraf ke otak. Anosmia bisa terjadi apabila salah satu bagian dari proses atau jalur ini rusak. Kerusakan itu salah satunya bisa disebabkan oleh cedera kepala. 

Dari gegar otak hingga operasi otak, semua jenis trauma kepala dapat memengaruhi penciuman kita ketika saraf penciuman putus, tersumbat, atau rusak. Tergantung pada tingkat keparahan cedera, kehilangan kemampuan mencium bau ini bisa berlangsung permanen atau sementara. 

Ketika indra penciuman Anda mulai kembali, biasanya itu pertanda otak dan saraf Anda sedang dalam proses penyembuhan. 

Baca Juga: Tanda-tanda Anda terjangkit Covid-19, namun tidak menyadarinya

6. Efek samping obat-obatan 

Pernahkah Anda memperhatikan anosmia yang tercantum dalam daftar efek samping obat? Obat-obatan tertentu seperti antibiotik, antihipertensi, dan antihistamin terkadang memang bisa menjadi penyebab hidung tak bisa mencium bau untuk sementara waktu. 

Biasanya hidung Anda akan kembali berfungsi setelah Anda berhenti minum obat. 

7. Efek penuaan 

Seperti penglihatan dan pendengaran, indera penciuman Anda secara normal akan menjadi kurang tajam seiring bertambahnya usia. Setelah usia 60, Anda memiliki peluang lebih besar untuk kehilangan penciuman, yang juga dapat mengubah indera perasa Anda. 

Kombinasi ini berkontribusi pada penurunan berat badan progresif di antara lansia. 

8. Efek samping terapi radiasi 

Pasien yang menerima terapi radiasi untuk kanker kepala dan leher biasanya mengalami masalah dengan indera penciuman sebagai efek samping. Hilangnya penciuman bisa bersifat sementara atau permanen saat perawatan berlanjut. 

9. Paparan bahan kimia tertentu 

Paparan bahan kimia keras, seperti insektisida atau pelarut yang dapat membakar bagian dalam hidung, dapat merusak jaringan hidung dan sensor bau secara permanen. 

Penyebab yang sering terjadi termasuk: 

- Uap metakrilat 

- Amonia 

- Benzene 

- Kadmium 

- Kromat 

- Formaldehida 

- Hidrogen sulfide 

- Debu nikel 

- Asam sulfat

Baca Juga: Lakukan hal ini saat anak Anda terinfeksi Virus Corona

 Untuk melindungi diri Anda sendiri, kenakan alat respirator yang menutupi hidung Anda saat menangani bahan kimia yang berbau tajam di rumah atau di tempat kerja. 

Untuk diperhatikan, masker sekali pakai mungkin tidak memberikan perlindungan yang memadai. 

10. Masalah genetika 

Beberapa orang bisa terlahir dengan sedikit atau tanpa indra penciuman. Kondisi ini dikenal sebagai anosmia kongenital atau anosmia bawaan. Anosmia bawaan sering terjadi sendiri atau dapat menyertai kelainan genetik lainnya. 

Kabar baiknya adalah hilangnya penciuman tidak selalu memengaruhi indera perasa atau pengecap. Jadi panderita tetap dapat menikmati kue kering keping cokelat yang baru dipanggang meskipun mereka belum pernah menciumnya. 

Karena hidung tak bisa mencium bau dapat disebabkan oleh begitu banyak kondisi yang berbeda dan banyak di antaranya terkait dengan otak, penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda pernah mengalaminya. 

Bukan tidak mungkin penyebab hidung tidak bisa mencium bau Anda adalah kondisi yang yang lebih serius daripada hanya pilek, termasuk menjadi gejala Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau, Bukan Hanya Gejala Covid-19"
Penulis : Irawan Sapto Adhi
Editor : Irawan Sapto Adhi

Selanjutnya: Mencegah Virus Corona bisa pakai 4 bahan alami ini, lo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×