Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Hidung memiliki reseptor yang bertugas mengirim informasi melalui saraf ke otak. Anosmia bisa terjadi apabila salah satu bagian dari proses atau jalur ini rusak. Kerusakan itu salah satunya bisa disebabkan oleh cedera kepala.
Dari gegar otak hingga operasi otak, semua jenis trauma kepala dapat memengaruhi penciuman kita ketika saraf penciuman putus, tersumbat, atau rusak. Tergantung pada tingkat keparahan cedera, kehilangan kemampuan mencium bau ini bisa berlangsung permanen atau sementara.
Ketika indra penciuman Anda mulai kembali, biasanya itu pertanda otak dan saraf Anda sedang dalam proses penyembuhan.
Baca Juga: Tanda-tanda Anda terjangkit Covid-19, namun tidak menyadarinya
6. Efek samping obat-obatan
Pernahkah Anda memperhatikan anosmia yang tercantum dalam daftar efek samping obat? Obat-obatan tertentu seperti antibiotik, antihipertensi, dan antihistamin terkadang memang bisa menjadi penyebab hidung tak bisa mencium bau untuk sementara waktu.
Biasanya hidung Anda akan kembali berfungsi setelah Anda berhenti minum obat.
7. Efek penuaan
Seperti penglihatan dan pendengaran, indera penciuman Anda secara normal akan menjadi kurang tajam seiring bertambahnya usia. Setelah usia 60, Anda memiliki peluang lebih besar untuk kehilangan penciuman, yang juga dapat mengubah indera perasa Anda.
Kombinasi ini berkontribusi pada penurunan berat badan progresif di antara lansia.