Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Jahe merupakan jenis tanaman rempah yang memiliki banyak manfaat salah satunya untuk kesehatan. Adanya manfaat jahe untuk kesehatan pun membuat tanaman ini diburu saat pandemi virus corona berlangsung.
Tanaman ini biasanya digunakan sebagai bumbu dapur untuk aneka masakan seperti sayur, gulai, maupun menghilangkan bau amis pada ikan.
Selain itu, jahe juga diolah menjadi minuman penyegar dan permen. Sementara rimpang muda dan tunas muda jahe dapat dimanfaatkan sebagai bahan lalap.
Minyak jahe digunakan untuk aromatikum, korigen odoris, adoransia berbagai produk makanan, minuman, obat, hingga parfum, dan kosmetik.
Dikutip dari Healthline, adapun 11 manfaat jahe untuk kesehatan manusia antara lain:
Baca Juga: 4 Obat sakit perut alami yang perlu Anda coba
1. Jahe bermanfaat untuk redakan flu dan demam
Jahe memiliki sejarah penggunaan yang sangat panjang dalam berbagai bentuk pengobatan tradisional / alternatif. Tanaman ini juga mengandung gingerol yang memiliki sejumlah khasiat.
Gingerol adalah senyawa bioaktif utama dalam jahe, yang bertanggung jawab atas sebagian besar khasiat obatnya dan memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat.
Tanaman ini juga bermanfaat untuk membantu pencernaan, mengurangi mual, dan membantu melawan flu serta demam.
Baca Juga: 4 Obat herbal untuk batuk, bahannya mudah ditemukan
2. Jahe mengobati mual
Jahe tampaknya efektif melawan mual, terutama mual di pagi hari. Tanaman ini memiliki sejarah panjang digunakan sebagai obat mabuk laut.
Jahe juga dapat meredakan mual dan muntah setelah operasi, dan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Tapi mungkin yang paling efektif dalam hal mual yang berhubungan dengan kehamilan, seperti mual di pagi hari.
Menurut review dari 12 penelitian yang melibatkan total 1.278 wanita hamil, 1,1 hingga 1,5 gram jahe dapat secara signifikan mengurangi gejala mual.
Meskipun jahe dianggap aman, bicarakan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi jahe dalam dosis besar saat sedang hamil. Beberapa kalangan percaya bahwa mengonsumsi jahe dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko keguguran, meski hingga saat ini tidak ada penelitian yang mendukung pernyataan tersebut.
Baca Juga: Lidah buaya bisa mengobati asam lambung, benarkah?
3. Jahe dapat mengurangi nyeri dan nyeri otot
Jahe juga efektif melawan nyeri otot akibat olahraga.
Dalam sebuah penelitian, mengonsumsi 2 gram jahe per hari, selama 11 hari, secara signifikan mengurangi nyeri otot pada orang yang melakukan senam.
Meski demikian, jahe tidak berdampak langsung, tetapi mungkin efektif untuk mengurangi perkembangan nyeri otot sehari-hari. Efek ini diyakini lantaran sifat anti-inflamasi yang dimiliki jahe.
Baca Juga: Wow! Berikut manfaat minum kunyit asem untuk kesehatan tubuh Anda
4. Efek anti-inflamasi dapat membantu meringankan osteoartritis
Osteoartritis adalah peradangan kronis pada sendi karena kerusakan pada tulang rawan. Hal ini juga disebabkan degenerasi sendi di tubuh, yang menyebabkan gejala seperti nyeri sendi dan kekakuan.
Dalam uji coba terkontrol terhadap 247 orang dengan osteoartritis lutut, mereka yang mengonsumsi ekstrak jahe mengalami lebih sedikit rasa sakit dan membutuhkan lebih sedikit obat penghilang rasa sakit.
Studi lain menemukan bahwa kombinasi minyak jahe, damar wangi, kayu manis dan wijen, dapat mengurangi rasa sakit dan kekakuan pada pasien osteoartritis bila dioleskan secara teratur.
Baca Juga: Asam urat naik? Kayu manis obat herbal yang bisa meredakan asam urat Anda
5. Jahe membantu menurunkan gula darah
Bidang penelitian ini relatif baru menyebutkan bahwa jahe kemungkinan memiliki sifat anti-diabetes yang kuat.
Dalam studi pada 2015 dari 41 peserta dengan diabetes tipe 2, 2 gram bubuk jahe per hari menurunkan gula darah sebesar 12%.
Namun, perlu diingat bahwa ini hanyalah satu penelitian kecil. Hasilnya sangat mengesankan, tetapi perlu dikonfirmasi dalam studi yang lebih besar sebelum rekomendasi dapat dibuat.
Baca Juga: Asam lambung naik? Ini makanan yang bisa menurunkan kadar asam lambung Anda
6. Jahe dapat membantu mengatasi gangguan pencernaan kronis
Gangguan pencernaan kronis (dispepsia) ditandai dengan nyeri atau rasa tidak nyaman yang berulang di bagian perut atas.
Jahe pun disebut membantu mengurangi gejala dispepsia.
7. Dapat mengurangi nyeri haid
Nyeri haid (dismenore) mengacu pada nyeri yang dirasakan selama siklus menstruasi wanita. Salah satu manfaat jahe untuk wanita adalah untuk meredakan nyeri haid.
Dalam sebuah penelitian, 150 wanita diinstruksikan untuk mengonsumsi 1 gram bubuk jahe per hari, selama 3 hari pertama periode menstruasi. Jahe berhasil mengurangi rasa sakit seefektif obat asam mefenamat dan ibuprofen.
Baca Juga: Cara menurunkan berat badan secara alami, pakai bahan ini
8. Jahe dapat menurunkan kadar kolesterol
Kadar lipoprotein LDL yang tinggi (kolesterol jahat) terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Dalam studi 45 hari terhadap 85 orang dengan kolesterol tinggi, 3 gram bubuk jahe menyebabkan penurunan yang signifikan pada sebagian besar penanda kolesterol.
Hal ini didukung oleh penelitian pada tikus hipotiroid, di mana ekstrak jahe menurunkan kolesterol LDL hingga tingkat yang sama seperti obat penurun kolesterol atorvastatin. Kedua penelitian tersebut juga menunjukkan penurunan kolesterol total dan trigliserida darah.
Baca Juga: Daun sirih sebagai obat batuk herbal, begini cara menggunakannya
9. Jahe mengandung zat yang dapat membantu mencegah kanker
Kanker adalah penyakit yang sangat serius yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali.
Ekstrak jahe telah dipelajari sebagai pengobatan alternatif untuk beberapa jenis kanker. Sifat anti-kanker dikaitkan dengan gingerol, zat yang ditemukan dalam jumlah besar dalam jahe mentah.
Dalam sebuah penelitian terhadap 30 orang, 2 gram ekstrak jahe per hari secara signifikan mengurangi molekul pemberi sinyal pro-inflamasi di usus besar. Namun, studi tindak lanjut pada individu dengan risiko tinggi kanker usus besar tidak mengonfirmasi temuan ini.
Ada beberapa, meskipun terbatas, bukti bahwa jahe mungkin efektif melawan kanker pankreas, kanker payudara, dan kanker ovarium. Meski demikian, diperlukan lebih banyak penelitian lanjutan.
Baca Juga: Selain ganja, inilah daftar tanaman obat rekomendasi Kemtan
10. Jahe dapat meningkatkan fungsi otak
Jahe juga diklaim bisa meningkatkan fungsi otak dan melindungi dari penyakit Alzheimer.
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa antioksidan dan senyawa bioaktif dalam jahe dapat menghambat respons inflamasi yang terjadi di otak.
Ada juga beberapa bukti bahwa jahe dapat meningkatkan fungsi otak secara langsung. Dalam sebuah penelitian terhadap 60 wanita paruh baya, ekstrak jahe terbukti meningkatkan waktu reaksi dan memori kerja. Ada juga banyak penelitian pada hewan yang menunjukkan bahwa jahe dapat melindungi dari penurunan fungsi otak terkait usia.
Baca Juga: Ini faktor pendorong kinerja Sido Muncul (SIDO) di semester I-2020
11. Jahe membantu melawan infeksi
Gingerol, zat bioaktif dalam jahe segar, dapat membantu menurunkan risiko infeksi lantaran ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri.
Ini cukup efektif melawan bakteri di mulut yang terkait dengan penyakit radang pada gusi. Selain itu, jahe segar juga efektif melawan virus RSV, penyebab umum infeksi saluran pernapasan.
Selanjutnya: Begini cara menanam tanaman jahe di pot
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News