kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

10 penyakit paling mematikan di dunia versi WHO, Covid-19 bukan salah satunya


Selasa, 07 April 2020 / 06:08 WIB
10 penyakit paling mematikan di dunia versi WHO, Covid-19 bukan salah satunya
ILUSTRASI. Warga menunjukkan rambutnya usai dipotong yang akan didonasikan kepada pasien kanker di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta, Rabu (12/2/2020). Kanker merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.


Sumber: The Star | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

7. Penyakit Alzheimer dan demensia

Demensia dan penyakit Alzheimer adalah penyakit kehilangan ingatan. Akan tetapi jarang dihubungkan dengan kematian.

Alzheimer, bersama dengan jenis demensia lainnya, adalah penyakit lambat dan progresif yang merusak fungsi mental dan memori.

Pemikiran, penalaran, dan kebiasaan normal Anda terganggu dan akhirnya hancur.

Sekitar 60% -80% kasus demensia cenderung disebabkan oleh Alzheimer.

Baca Juga: Sabun antibakteri lebih ampuh membunuh kuman, benarkah?

Ini dimulai dengan masalah memori ringan seperti kesalahan dalam mengingat informasi atau tidak mampu mengingat sesuatu.

Kondisi memburuk ke titik bahwa pasien mungkin tidak ingat apa yang terjadi selama potongan waktu yang besar.

Penurunan fungsi otak itu dapat berakibat kematian bagi pasien demensia.

Faktor risiko penyakit Alzheimer meliputi:

Baca Juga: Bukan vaksin, ilmuwan China ini menemukan antibodi efektif untuk mengobati corona

- Lebih tua dari 65
- Riwayat keluarga Alzheimer, termasuk mewarisi gen tertentu yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini
- Gangguan kognitif ringan yang ada
- Sindrom Down
- Gaya hidup yang tidak sehat
- Trauma kepala sebelumnya
- Terpisah dari komunitas atau memiliki hubungan yang buruk dengan orang lain untuk periode waktu yang lama

Baca Juga: Efektifkah masker kain buatan sendiri untuk mencegah infeksi virus corona?

Saat ini, para ilmuwan tidak begitu yakin mengapa beberapa orang mengembangkan demensia dan yang lainnya tidak.

Ini membuatnya sulit untuk mencegah demensia.

Apa yang mungkin membantu dalam mengurangi risiko penyakit Anda adalah diet sehat jantung yang kaya akan buah dan sayuran.

Makanan itu juga harus rendah lemak jenuh dari daging dan susu, dan tinggi sumber lemak baik seperti kacang-kacangan, minyak zaitun dan ikan tanpa lemak.

Nutrisi dari makanan tersebut sangat penting bagi otak, dan mungkin yang melindungi otak Anda dari penyakit Alzheimer.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×