kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sabun antibakteri lebih ampuh membunuh kuman, benarkah?


Kamis, 02 April 2020 / 14:03 WIB
Sabun antibakteri lebih ampuh membunuh kuman, benarkah?
ILUSTRASI. Cuci tangan sebagai ilustrasi untuk kesehatan pada musim penghujan, Tangerang, Banten (9/2). KONTAN/Muradi/09/02/2009


Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir jadi salah satu cara mencegah kuman masuk ke dalam tubuh. Efektifkah sabun antibakteri membunuh kuman yang bersarang di tangan? 

Badan kesehatan di seluruh dunia menyebut, mencuci tangan adalah salah satu langkah perawatan kesehatan paling penting untuk mencegah penyebaran penyakit. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperkirakan 30 persen penyakit terkait diare dan hingga 21 persen infeksi pernapasan dapat dicegah melalui cuci tangan. Yang kita butuhkan hanyalah sabun dan air. 

Baca Juga: Cuci tangan dengan sabun mampu membunuh virus corona, ini cara kerjanya

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir akan menyingkirkan kuman dari tangan, menghentikan orang dari paparan virus ketika menyentuh mulut, hidung, atau mata, serta mencegah kuman menyebar di permukaan seperti gagang pintu. 

Lalu, sabun mana yang harus kita gunakan? Sabun antibakteri mungkin tampak seperti solusi yang lebih efektif, tetapi kenyataannya sabun antibakteri tidak lebih baik dari sabun biasa dalam membunuh bakteri atau virus. 

Bahkan, bisa jadi jauh lebih buruk bagi kita. Sabun antibakteri tidak lebih baik dalam membunuh kuman Meskipun, Debbie Malden, peneliti di bidang ilmu kesehatan populasi di Oxford University mengatakan, sabun antibakteri memang mengandung bahan kimia yang menghancurkan bakteri.  

"Sabun antibakteri mengandung bahan kimia tambahan yang tidak ditemukan dalam sabun biasa, yang dapat bereaksi dengan permukaan sel bakteri," kata Malden. 
Namun, Malden melanjutkan, hal itu tidak membuat sabun antibakteri lebih efektif. Kedua jenis sabun dapat menghancurkan bakteri dan beberapa virus, meskipun cara mereka melakukannya sangat berbeda. 

Menurut Malden, ketika sabun dan air biasa dicampur bersama, salah satu ujung molekul menempel pada selubung lemak virus, sementara yang lain tertarik ke air. 

Ini membantu memecah membran luar atau pelindung virus, yang akhirnya menghancurkan virus. Beberapa sabun antibakteri secara teknis dapat membunuh kuman, tetapi itu belum tentu lebih baik - yang terpenting kuman telah menghilang dari tangan kita. 

"Agen antibakteri menyerang beberapa virus lewat cara menghambat pertumbuhannya atau bereaksi dengan membran luarnya," kata Malden. 

Namun, proses ini tidak terjadi secepat jika dibandingkan sabun biasa, dan Malden mengatakan sabun biasa masih lebih baik. 

Sabun antibakteri mengandung bahan kimia yang berbahaya 

Di saat sabun biasa hanya terdiri dari lemak, minyak, dan alkali (nama lain natrium hidroksida, garam alkali ionik), sabun antibakteri mengandung bahan kimia seperti triclosan dan triclocarban. 

Baca Juga: Ini cara mudah disenfektan permukaan benda di rumah secara mandiri

Kedua bahan kimia ini dilarang oleh FDA sejak tahun 2016, bersama 19 bahan lainnya dalam sabun antibakteri. "Meskipun dianggap aman, beberapa sabun antibakteri mengandung sejumlah agen kimia yang keamanan jangka panjangnya belum dipahami dengan baik," kata Malden. 

Triclosan dan triclocarban masih digunakan dalam berbagai produk perawatan kesehatan seperti sabun, obat kumur, pasta gigi, dan pembersih tangan. 

Keduanya digunakan, meski tidak memiliki manfaat kesehatan dan berpotensi berkontribusi terhadap resistensi bakteri, menurut tinjauan dalam Journal of Toxicology and Environmental Health pada 2018. 

Selain itu, laporan tahun 2017 membagikan konsensus 200 ilmuwan dan profesional medis, yang menunjukkan tidak ada bukti triclosan dan triclocarban meningkatkan kesehatan atau mencegah penyakit. 

Dan pada kenyataannya, bahan kimia ini dapat menimbulkan risiko kesehatan dan lingkungan. Sementara itu, menurut Dr. Carl Fichtenbaum, spesialis penyakit menular di University of Cincinnati College of Medicine, jenis sabun tidaklah penting, apalagi untuk membersihkan tangan dari virus seperti Covid-19. Ia mengatakan, sabun antibakteri tidak akan memberi kita keunggulan dibandingkan sabun biasa. 

"Tidak ada bukti yang jelas sabun antibakteri bekerja lebih baik daripada sabun lainnya," kata Fichtenbaum. "Yang paling penting adalah mencuci tangan selama setidaknya 20 detik, dan kemudian kombinasi sabun ditambah tindakan mekanis yang berfungsi untuk membersihkan tangan dari virus." Saat ini, banyak produk cuci tangan antibakteri memakai bahan-bahan antibakteri alami seperti minyak pinus atau minyak esensial seperti lavender dan thyme. 

Beberapa produk masih mencantumkan bahan kimia yang dilarang dalam bahan-bahannya, meskipun sekarang banyak yang menggunakan benzalkonium klorida sebagai bahan aktif antiseptik umum yang sebenarnya dapat menyebabkan iritasi kulit. 

Secara keseluruhan, baik FDA dan CDC telah menyatakan bahwa efektivitas sabun antibakteri dalam membunuh kuman tidak terbukti, dan itu tidak lebih efektif daripada sabun biasa.

Baca Juga: Ini makanan yang bisa meningkatkan imun tubuh

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Sabun Antibakteri Lebih Ampuh Membunuh Kuman?", 
Penulis : Gading Perkasa
Editor : Bestari Kumala Dewi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×