kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Efektifkah masker kain buatan sendiri untuk mencegah infeksi virus corona?


Rabu, 01 April 2020 / 23:24 WIB
Efektifkah masker kain buatan sendiri untuk mencegah infeksi virus corona?
ILUSTRASI. People wear protective face masks to protect themselves against coronavirus while driving along Long Bien bridge in Hanoi, Vietnam March 16, 2020. REUTERS/Kham TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Masker rumahan buatan sendiri disebut-sebut cukup efektif untuk menghalau virus corona. Saat ini, banyak orang menggunakan masker rumahan karena kehabisan masker medis di pasaran. Bahkan, masker rumahan menjadi pilihan utama untuk mencegah transmisi virus.

Namun benarkah efektivitas masker rumahan sama dengan masker medis?

Dulu, para pakar infeksi penyakit menular mempertanyakan efektivitas masker rumahan sebagai perlindungan terhadap virus seperti flu. Namun kini, mereka menghimbau para petugas medis yang tidak memiliki Alat Pelindung Diri (APD) memadai untuk mengenakan masker rumahan jika tidak ada pilihan.

Baca Juga: Kepala BKPM Bahlil Lahadalia minta investor produksi alat kesehatan secara massal

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) kini merekomendasikan para petugas medis yang tidak punya pilihan untuk mengenakan bandana atau syal saat berhadapan dengan pasien Covid-19.

Meski tetap saja, bandana atau syal harus digunakan dengan pelindung wajah.

“Sebuah tragedi bagaimana negara-negara gagal untuk menghentikan pandemi ini, juga terkait stok APD untuk petugas kesehatan,” tutur RAine MacIntyre, Kepala Biosecurity Research Program di University of New South Wales Australia.

Mengutip Live Science, Rabu (1/4/2020), MacIntyre memimpin sebuah studi di Vietnam terkait penggunaan masker rumahan. Studi tersebut dilakukannya kepada petugas medis yang berhadapan dengan virus flu di rumah sakit di Hanoi.

Hasilnya, masker rumahan lebih rentan terhadap penularan virus dibanding masker medis. Hal ini karena masker rumahan lebih mudah lembap, dan kerap digunakan berkali-kali.

Baca Juga: Bank Mandiri siapkan Rp 1 triliun untuk asuransi tenaga medis yang tangani corona

Bisa dibilang, filter pada masker rumahan jauh lebih buruk dibanding masker medis. Namun, MacIntyre mengatakan bahwa masker rumahan bisa jadi opsi apabila petugas medis kehabisan APD.

“Ketika dokter tidak memiliki APD, saya rasa mereka harus menggunakan apapun yang mereka punya. Jika itu buatan sendiri, lebih baik daripada tidak sama sekali. Ini masalah hidup dan mati bagi mereka,” tuturnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×