Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
5. Memilih makanan rendah lemak atau makanan diet
Makanan olahan rendah lemak sering kali dianggap sebagai pilihan yang baik untuk menurunkan berat badan.
Padahal sebenarnya makanan ini cenderung memiliki efek sebaliknya. Pasalnya, banyak dari produk ini sarat dengan gula untuk meningkatkan rasanya. Misalnya, satu cup (245 gram) yogurt rendah lemak rasa buah dapat mengandung 47 gram gula (hampir 12 sendok teh).
Alih-alih membuat Anda kenyang, produk rendah lemak ini cenderung membuat Anda lebih lapar, sehingga Anda pada akhirnya makan lebih banyak lagi. Alih-alih makanan rendah lemak, lebih baik pilih kombinasi makanan bergizi dan diproses secara minimal.
Baca Juga: Inilah 4 cara menurunkan berat badan tanpa olahraga
6. Melebih-lebihkan berapa banyak kalori yang dibakar selama olahraga
Banyak orang percaya bahwa melakukan olahraga dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Meskipun olahraga memang dapat meningkatkan laju metabolisme, tapi ini mungkin lebih rendah dari yang Anda kira.
Studi menunjukkan bahwa orang normal dan kelebihan berat badan cenderung melebih-lebihkan jumlah kalori yang berhasil mereka bakar selama berolahraga, yakni sering kali dengan jumlah yang signifikan.
Baca Juga: Tidak ingin menderita tulang keropos? Ini 5 buah yang bermanfaat menguatkan tulang
Dalam sebuah penelitian, partisipan sebenarnya hanya membakar 200 dan 300 kalori selama sesi olahraga. Tapi, ketika ditanya, mereka memperkirakan telah membakar lebih dari 800 kalori. Alhasil, partisipan mereka makan lebih banyak.
Meski begitu, olahraga tetap penting dilakukan untuk kesehatan secara keseluruhan dan dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Hanya mungkin, yang terjadi sebenarnya, olahraga tidak membakar kalori sebanyak yang Anda pikirkan.
Langkah terbaik adalah melakukan olahraga secara runtin sebagai bagian dari gaya hidup sehat.