kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Deteksi Covid-19, ini berbagai alat tes corona yang bisa digunakan berikut harganya


Sabtu, 20 Maret 2021 / 15:20 WIB
Deteksi Covid-19, ini berbagai alat tes corona yang bisa digunakan berikut harganya
ILUSTRASI. Petugas penerima tamu mengembuskan napas ke kantong khusus saat menjalani tes GeNose C19, sebelum bertugas untuk suatu?seremoni di Jakarta, Selasa (9/2.2021). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deteksi dini menggunakan alat tes Covid-19 menjadi jurus ampuh dalam mencegah penyebaran virus corona. Penggunaan alat tes ini bisa mencegah orang yang sudah terkena Covid-19 menyebarkan virus tersebut ke orang lain tanpa ia sadari.

Saat ini terdapat berbagai alat tes corona yang digunakan di Indonesia. Yang paling banyak digunakan saat ini dan harganya terjangkau adalah rapid test antigen.

Lalu, ada buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama GeNose C19. Tarifnya paling murah dengan akurasi yang diklaim cukup baik.

Paling anyar, PT Kalbe Farma Tbk memperkenalkan tes diagnostik Covid-10 melalui air liur (saliva) manusia dengan merek dagang InnoLamp. 

Baca Juga: Per Jumat (19/3): Kasus Corona RI tembus 1.450.132, tetap disiplin prokes

Produk yang dipasarkan Kalbe Farma, itu diklaim punya akurasi yang setara dengan RT-PCR (Real Time-Polymerase Chain Reaction), namun lebih nyaman digunakan.

Lalu, seperti apa perbedaan Innolamp, GeNose dan rapid test antigen, dan bagaimana perbandingan harganya? Simak ulasan berikut:

Innolamp

Seperti yang sudah dipaparkan di atas, Innolamp melakukan pengujian menggunakan air liur manusia. Merujuk pemberitaan Kompas.com, saliva yang ingin diuji ditempatkan di tabung steril yang disediakan. Lantas, sampel saliva tersebut diuji di laboratorium atau klinik.

Agar hasilnya lebih akurat, pengguna disarankan berpuasa 30 menit sebelum melakukan tes. Hasil pengujian menggunakan Innolamp bisa diperoleh dalam waktu sekitar dua jam.

Sie Johan, Direktur PT Kalbe Farma Tbk menyebut cara ini lebih nyaman dan pengambilan sampel bisa dilakukan sendiri lantaran tidak membutuhkan teknik khusus seperti halnya metode usap (swab).

Baca Juga: Ini rekomendasi dokter untuk vaksin Covid-19 bagi penderita penyakit dalam

Oh ya, pihak Kalbe Farma menyebut Innolamp sudah mendapat ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sementara dari Kementerian Kesehatan ijin diberikan lewat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK. 01.07/ MENKES/446/2021. 

Innolamp akan segera dipasok ke berbagai klinik dan laboratorium di seluruh Indonesia. Untuk biayanya, Kalbe Farma memberikan promosi harga hingga 31 Maret 2021, yakni Rp 400.000.

Setelah itu, pengguna akan dikenai biaya tes melalui sampel saliva ini dengan banderol harga Rp 488.000 per paket.

Tes corona saliva dengan Innolamp diklaim memiliki akurasi yang sama relatif mirip dengan RT-PCR. Yakni dengan performa sensitivitas sebesar 94% dan spesifisitas sebesar 98%.

GeNose C19

GeNose C19 merupakan alat deteksi virus corona buatan Universitas Gadjah Mada (UGM). Keampuhan GeNose dalam mendeteksi Covid-19 bisa dilihat dari penggunaannya yang semakin meluas.

Saat ini GeNose sudah digunakan di 23 stasiun kereta api, bertambah dari sebelumnya yang hanya 14 stasiun kereta jarak jauh.

Pemeriksaan Covid-19 menggunakan GeNose C19 bisa dilakukan di stasiun Bekasi, Kiaracondong, Cirebon Prujakan, Tegal, Kutoarjo, Lempuyangan serta stasiun Semarang Poncol, Jombang dan Sidoarjo. 

Sebelumnya, 14 stasiun lebih dulu melayani pemeriksaan Covid-19 menggunakan GeNose C19. Stasiun-stasiun tersebut adalah Stasiun Pasar Senen, Gambir, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, Malang, Jember dan Ketapang. 

Mulai April 2021 pengguna jasa transportasi udara juga bisa melakukan tes menggunakan GeNose C19. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Selasa (16/3/2021) menyebut, penggunaan GeNose C19 dilakukan secara bertahap di empat bandara.

Bandara yang dimaksud adalah Bandara Kualanamu Medan, Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Internasional Yogyakarta dan Bandara Internasional Juanda Surabaya. 

Selanjutnya, secara bertahap mulai 1 Mei 2021, GeNose C19 akan tersedia di seluruh bandara di Indonesia.

Baca Juga: Inilah 3 kriteria yang menyebabkan usia 18-59 tahun tidak disuntik vaksin Covid-19

Soal tarif, GeNose C19 paling murah dibanding alat tes corona yang lain. Pada masa pre-launching biaya tes menggunakan GeNose C19 hanya Rp 20.000. 

Mulai hari ini, Sabtu, 20 Maret 2021 biaya pengujian corona menggunakan GeNose C19 di seluruh stasiun kereta api menjadi Rp 30.000. 

Meskipun murah, efektivitas GeNose dalam mendeteksi virus corona diklaim sangat baik. Dikutip dari situs resmi UGM, GeNose telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumahsakit (RS) Bhayangkara dan RS Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro, Yogyakarta.

Dari pengujian itu, diketahui tingkat akurasi GeNose mencapai 97 persen.

Identifikasi virus Covid-19 menggunakan GeNose C19 juga cukup mudah. GeNose C19 mendeteksi corona dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC). VOC ini dideteksi melalui hembusan napas. 

Jadi, masyarakat yang akan diperiksa, akan diminta mengembuskan napas ke tabung khusus. Sensor di dalam tabung ini lah yang akan mendeteksi VOC.

Hasilnya, dalam waktu sekitar dua menit GeNose C19 bisa mendeteksi apakah orang yang diperiksa positif Covid-19 atau tidak.

Rapid test antigen

Rapid test antigen lebih dulu digunakan secara luas di Indonesia sebagai alat deteksi virus Covid-19. Bandara-bandara di Indonesia lebih dulu menggunakan rapid test antigen untuk mendeteksi calon penumpang pesawat terbang.

Rapid test antigen menggunakan sampel lendir di tenggorokan dan hidung. Pengambilan sampelnya harus dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional untuk menjamin akurasi sampel yang diambil.

Lantaran sampel lendir diambil dari tenggorokan dan hidung, metode rapid test antigen bisa membuat tidak nyaman bagi sebagian orang.

Untuk biaya tes corona menggunakan rapid test antigen berbeda-beda. Di bandara Soekarno Hatta (Soetta) misalnya, tarif yang dikenakan sebesar Rp 200.000.

Namun, di beberapa klinik Anda bisa melakukan rapid test antigen dengan biaya Rp 180.000.

Hasil pengujian menggunakan rapid test antigen relatif lebih cepat, yakni bisa diperoleh dalam waktu sekitar 30 menit. 

Baca Juga: Jangan asal pakai, hand sanitizer dan desinfektan punya masa kedaluwarsa

Akurasi rapid test antigen juga cukup baik, sehingga banyak digunakan di Indonesia. Berdasar sejumlah rujukan, tingkat akurasi rapid test antigen mencapai 97%. Jauh lebih baik ketimbang rapid test antibodi yang akurasinya hanya 18%.

Meski penggunaan alat-alat tes cukup akurat dalam mendeteksi virus corona, penerapan protokol kesehatan tetap menjadi cara yang paling efektif untuk mencegah penularan dan penyebaran virus Covid-19.

Menerapkan protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak tidak boleh dilalaikan untuk melindungi diri sendiri dan keluarga dari risiko tertular virus corona.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Pasien penyakit dalam seperti diabetes, hipertensi dll bisa disuntik vaksin Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×