Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar
Rapid test antigen lebih dulu digunakan secara luas di Indonesia sebagai alat deteksi virus Covid-19. Bandara-bandara di Indonesia lebih dulu menggunakan rapid test antigen untuk mendeteksi calon penumpang pesawat terbang.
Rapid test antigen menggunakan sampel lendir di tenggorokan dan hidung. Pengambilan sampelnya harus dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional untuk menjamin akurasi sampel yang diambil.
Lantaran sampel lendir diambil dari tenggorokan dan hidung, metode rapid test antigen bisa membuat tidak nyaman bagi sebagian orang.
Untuk biaya tes corona menggunakan rapid test antigen berbeda-beda. Di bandara Soekarno Hatta (Soetta) misalnya, tarif yang dikenakan sebesar Rp 200.000.
Namun, di beberapa klinik Anda bisa melakukan rapid test antigen dengan biaya Rp 180.000.
Hasil pengujian menggunakan rapid test antigen relatif lebih cepat, yakni bisa diperoleh dalam waktu sekitar 30 menit.
Baca Juga: Jangan asal pakai, hand sanitizer dan desinfektan punya masa kedaluwarsa
Akurasi rapid test antigen juga cukup baik, sehingga banyak digunakan di Indonesia. Berdasar sejumlah rujukan, tingkat akurasi rapid test antigen mencapai 97%. Jauh lebih baik ketimbang rapid test antibodi yang akurasinya hanya 18%.
Meski penggunaan alat-alat tes cukup akurat dalam mendeteksi virus corona, penerapan protokol kesehatan tetap menjadi cara yang paling efektif untuk mencegah penularan dan penyebaran virus Covid-19.
Menerapkan protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak tidak boleh dilalaikan untuk melindungi diri sendiri dan keluarga dari risiko tertular virus corona.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Pasien penyakit dalam seperti diabetes, hipertensi dll bisa disuntik vaksin Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News