Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tahap B mencakup orang-orang yang mengalami gagal jantung dan fraksi ejeksi yang berkurang karena sebab apa pun. Orang-orang pada tahap ini mungkin memiliki beberapa gejala ringan seperti:
- Sedikit keterbatasan fisik
- Kelelahan
- Sesak napas dengan aktivitas fisik
Cara mengatasi gagal jantung kongestif tahap B
Sementara gagal jantung kongestif tahap A dikelola dengan perubahan gaya hidup, rencana perawatan untuk tahap B biasanya melibatkan minum obat secara teratur.
Orang-orang pada tahap ini tetap harus melakukan perubahan gaya hidup yang sama seperti yang sesuai untuk tahap A.
Namun, dokter Anda mungkin juga meresepkan perawatan tambahan seperti:
- Obat ACE inhibitor dan ARB jika Anda tidak menggunakannya sebagai bagian dari rencana perawatan tahap A
- Beta blocker jika Anda pernah mengalami serangan jantung dan fraksi ejeksi Anda berada di angka 40 persen atau lebih rendah dan jika Anda tidak meminumnya sebagai bagian dari rencana perawatan tahap A
- Antagonis aldosteron jika Anda pernah mengalami serangan jantung atau jika Anda menderita diabetes dan fraksi ejeksi Anda di bawah 35 persen, untuk mengurangi risiko otot jantung Anda membesar dan memompa dengan buruk
- Kemungkinan pembedahan atau intervensi sebagai pengobatan untuk penyumbatan arteri koroner, serangan jantung, penyakit katup, atau penyakit jantung bawaan
Baca Juga: Tanpa obat, begini cara sederhana mengatasi gula darah rendah di pagi hari
3. Tahap C
Tahap C adalah tahap signifikan pertama dari gagal jantung dalam hal apa yang Anda rasakan.
Pada tahap ini, Anda telah resmi didiagnosis menderita gagal jantung dan memiliki gejala.
Gejala gagal jantung pada tahap C di antaranya bisa meliputi:
- Keterbatasan aktivitas fisik yang terlihat
- Sesak napas dengan aktivitas
- Toleransi aktivitas yang rendah, mudah lelah
- Jantung berdebar atau nyeri dada
- Merasa paling nyaman saat istirahat
Baca Juga: Pemilik golongan darah ini harus waspada, kemungkinan serangan jantung lebih besar