Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Meskipun Anda tidak memiliki gejala gagal jantung, Anda dapat memiliki kondisi lain yang bisa menjadi penyebab gagal jantung.
Ini termasuk:
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Diabetes
- Penyakit arteri koroner
- Sindrom metabolik, yaitu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes
Faktor risiko lain yang akan menempatkan Anda di tahap A meliputi:
- Riwayat penyalahgunaan alkohol dan narkoba
- Riwayat demam rematik, yang diakibatkan oleh radang tenggorokan atau demam scarlet yang tidak diobati secara memadai
- Riwayat keluarga dengan kardiomiopati, penyakit otot jantung yang mempersulit jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh
- Telah minum obat tertentu yang dapat melemahkan otot jantung, seperti obat kemoterapi
Baca Juga: Merokok tingkatkan risiko Covid-19? Cek laporannya
Cara mengatasi gagal jantung kongestif tahap A
Pilihan pengobatan di tahap A terutama berfokus pada peningkatan kesehatan Anda secara keseluruhan dan pencegahan penyakit. Jika Anda memenuhi kriteria tahap A, dokter Anda akan merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit.
Rencana perawatan biasa untuk tahap A dapat mencakup:
- Terlibat dalam olahraga teratur setiap hari
- Berhenti merokok
- Mengobati tekanan darah tinggi dengan obat-obatan seperti beta blocker, diet rendah sodium, dan gaya hidup aktif
- Menurunkan kadar kolesterol
- Tidak minum alkohol atau menggunakan narkoba
- Mengambil obat angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau penghambat enzim pengubah angiotensin, angiotensin II receptor blockers (ARB), dan beta blockers jika Anda memiliki penyakit arteri koroner, diabetes, tekanan darah tinggi, atau kondisi pembuluh darah atau jantung lainnya
Baca Juga: Bisa jadi obat jantung lemah, konsumsi 6 makanan ini
2. Tahap B
Tahap B adalah tahap kedua gagal jantung, tetapi masih dianggap pra-gagal jantung. Pada tahap ini, Anda tidak memiliki gejala gagal jantung, tetapi Anda mungkin telah didiagnosis dengan disfungsi ventrikel (bilik jantung) kiri sistolik, yang mengurangi daya di bagian jantung Anda tersebut.
Ventrikel kiri adalah ruang jantung yang mengirimkan darah kaya oksigen ke bagian lain dari tubuh Anda. Orang-orang di tahap B biasanya memiliki fraksi ejeksi atau ejection fraction (EF) sebesar 40 persen atau kurang.
Fraksi ejeksi adalah pengukuran darah yang dipompa keluar dari jantung Anda dengan setiap detak, dinyatakan dalam persentase. Ini dapat diukur menggunakan ekokardiogram, multigated acquisition (MUGA) scan, nuclear stress test, MRI, atau selama kateterisasi jantung.
Fraksi ejeksi normal adalah berada di antara angka 55-70 persen.