Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu gejala umum diabetes adalah penglihatan kabur. Gangguan ini tentu saja mengganggu aktivitas kita.
Jika dibiarkan, gejala tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada struktur mata, termasuk retina dan lensa.
Seperti diketahui, diabetes adalah salah satu kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan darah tinggi (hipertensi). Seiring waktu, hal itu dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan jaringan kekurangan oksigen.
Jika menyerang mata, penglihatan akan menjadi kabur dan bisa berkembang menjadi kebutaan permanen.
Gejala diabetes yang muncul di mata
Dilansir dari Nottinghamshire Live, terdapat empat gejala diabetes yang umumnya muncul di mata, di antaranya:
- Penglihatan kabur atau terdistorsi
- Muncul kilatan cahaya
- Muncul bintik-bintik gelap dalam penglihatan (floaters)
- Terdapat ruang gelap atau lubang di pandangan Anda.
Gejala awal yang biasanya menyerang mata penderita diabetes adalah penglihatan yang mulai kabur. Kendati demikian, sebagian besar penyakit mata diabetik tidak menunjukkan gejala hingga mencapai tingkat yang signifikan.
Baca Juga: Selain Air Lemon Hangat, Ini Minuman yang Ramah untuk Kesehatan Penderita Diabetes
Menurut Verywell Health, gejala diabetes pada mata ditunjukkan dengan kondisi yang berbeda, di antaranya adalah:
1. Edema Makula Diabetik
Kondisi edema makula diabetik menyebabkan pembengkakan di bagian tengah retina yang disebut makula. Bagian ini berfungsi untuk membaca, mengemudi, dan mengenali wajah. Gejala edema makula diabetik pada penderita diabetes adalah sebagai berikut:
- Penglihatan kabur di tengah bidang penglihatan
- Garis bergelombang di tengah bidang penglihatan
- Warna pudar atau pudar Kehilangan penglihatan sentral.
Baca Juga: 6 Makanan yang Efektif Membantu Mencegah Penyakit Ginjal Kronis
2. Retinopati Diabetik
Retinopati diabetik adalah kondisi yang memengaruhi lapisan dalam di bagian belakang setiap mata, yang disebut retina. Berikut gejala retinopati diabetik:
- Penglihatan kabur Floaters (bintik atau benang mengambang di penglihatan)
- Penglihatan berfluktuasi
- Ruang gelap atau kosong dalam penglihatan
- Kehilangan penglihatan.
3. Glaukoma
Glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang dapat merusak saraf optik yang menghubungkan mata dengan otak. Diabetes yang tidak terkontrol adalah salah satu kondisi yang dapat meningkatkan risiko glaukoma.
Gejala glaukoma meliputi:
- Penglihatan kabur
- Sakit atau tekanan mata
- Mata merah
- Sakit kepala
- Melihat lingkaran cahaya berwarna pelangi di sekitar lampu
- Muncul lubang pada penglihatan
- Titik buta
- Mual atau muntah
- Kehilangan penglihatan.
Baca Juga: Bisa Memicu Kanker Prostat, Ini 4 Efek Samping Biji Chia Bila Dimakan Berlebihan
4. Katarak
Katarak adalah kekeruhan lensa mata yang sering terjadi seiring bertambahnya usia. Pada orang dengan diabetes yang tidak terkontrol, mereka cenderung terjadi pada usia lebih dini dan seringkali lebih parah.
Berikut gejalanya:
- Penglihatan kabur
- Ketidakmampuan untuk melihat dalam cahaya redup
- Melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu Kehilangan penglihatan.
Baca Juga: 4 Gejala Diabetes Tahap Awal yang Sering Diabaikan, Apa Saja?
Penyebab penyakit mata pada penderita diabetes
Inti dari semua penyakit mata yang disebabkan oleh diabetes adalah kadar glukosa (gula) darah yang terus-menerus tinggi sehingga menyebabkan kerusakan pada struktur mata.
Namun, penyebab penyakit mata pada penderita diabetes itu juga ditentukan oleh kondisi mata itu sendiri.
Biasanya, kerusakan yang terjadi pada satu bagian mata dapat berdampak buruk sehingga menyebabkan komplikasi mata tambahan dan/atau mempercepat perkembangan penyakit mata yang sudah ada sebelumnya.
Cara menurunkan risiko diabetes di mata
Selain diet dan olahraga, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan gula darah sehingga membantu menjaga kesehatan mata. Menurut Nottinghamshire Live, berikut cara menurunkan risiko diabetes di mata:
1. Tidur yang cukup
Jam tidur yang cukup dapat membantu menjaga kadar gula darah. Sebaliknya, kurang tidur menurunkan pelepasan hormon pertumbuhan dan meningkatkan kadar kortisol. Keduanya berperan penting dalam pengelolaan gula darah.
Pastikan Anda mendapatkan kualitas tidur yang baik setiap malam dan targetkan setidaknya tujuh atau delapan jam per malam.
2. Konsumsi air putih
Tercukupinya cairan dalam tubuh yang membuat badan tetap terhidrasi akan membantu ginjal membuang kelebihan gula melalui urin dan mengurangi risiko diabetes.
3. Kelola stres
Kondisi stres dapat memengaruhi kadar gula darah. Oleh sebab itu, Anda bisa mengelola stres dengan melakukan latihan atau relaksasi, seperti yoga yang dapat membantu mengatur kadar gula darah.
Selain itu, perlu juga untuk memeriksakan kondisi mata secara rutin untuk mengetahui gejala dini yang mungkin saja muncul. Jika tidak segera diobati, hal tersebut dapat menyebabkan kebutaan. Faktanya, diabetes adalah penyebab utama kebutaan pada orang dewasa berusia 20-74 tahun.
]
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Gejala Diabetes yang Muncul di Mata"
Penulis : Alinda Hardiantoro
Editor : Inten Esti Pratiwi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News