Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain konsumsi obat, penderita penyakit asam urat juga tidak boleh makan makanan tertentu agar penyakit tersebut mudah disembuhkan. Lalu, makanan apa saja yang tidak boleh dimakan para penderita penyakit asam urat?
Sebenarnya, tidak hanya makanan tertentu yang tidak boleh dimakan oleh penderita penyakit asam urat. Ada juga minuman yang tidak boleh dikonsumsi penderita asam urat.
Menghindari makanan dan minuman yang menjadi pantangan penderita asam urat juga bisa membantu penyembuhan penyakit tersebut. Selain itu, penderita asam urat perlu menjauhi makanan dan minuman yang menjadi pantangan agar gejala penyakit yang dialaminya tidak memburuk.
Penyakit asam urat adalah bentuk radang sendi (artritis) yang terjadi ketika ada terlalu banyak asam urat dalam darah, kemudian menyebabkan penumpukan kristal asam urat di persendian. Penumpukan kristal asam urat ini seringkali akan menyebabkan pembengkakan parah, kemerahan di kulit, dan rasa nyeri.
Dilansir dari WebMD, jenis makanan yang Anda makan dapat berdampak langsung pada gejala dan tingkat keparahan penyakit asam urat. Lebih khusus lagi, makanan tinggi purin cenderung bisa menyebabkan gejala asam urat yang lebih parah.
Berdasarkan sebuah penelitian berjudul "Purine-rich foods intake and recurrent gout attacks" yang diterbitkan jurnal Annals of the Rheumatic Diseases pada 2014, di antara orang-orang dengan asam urat, asupan purin akut bisa meningkatkan risiko serangan asam urat berulang hampir lima kali lipat.
Baca Juga: Bantu Turunkan Gula Darah, Ini 7 Manfaat Jamur Tiram untuk Kesehatan Tubuh
Pantangan yang harus dihindari penderita asam urat
Melansir Medical News Today, purin adalah senyawa kimia yang dapat ditemukan secara alami dalam makanan, serta dalam tubuh kita. Purin alami dalam tubuh kita bisa disebut sebagai purin endogen, sedangkan purin yang ditemukan dalam makanan adalah purin eksogen.
Purin eksogen dipecah dalam tubuh oleh sistem pencernaan. Asam urat dibuat sebagai produk sampingan ketika purin eksogen dan endogen diproses oleh tubuh.
Sebagian besar asam urat diserap kembali oleh tubuh, dan sisanya diekskresikan dalam urine dan feses. Jika jumlah purin dalam tubuh lebih dari yang dapat diproses, asam urat bisa menumpuk di dalam darah, dalam kondisi yang disebut hiperurisemia.
Hiperurisemia ini bisa menyebabkan penumpukan kristal asam urat di dalam tubuh, seringkali mengembangkan gout hingg batu ginjal. Oleh sebab itu, disarankan agar para penderita hiperurisemia atau asam urat dapat menghindari atau membatasi makan makanan tinggi purin untuk membantu mengurangi beban purin dalam tubuh.
Baca juga: Dampak Baik Mengurangi Kafein yang Dirasakan Tubuh