kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Seberapa ampuh vitamin D dalam mencegah Covid-19?


Minggu, 18 April 2021 / 09:15 WIB
Seberapa ampuh vitamin D dalam mencegah Covid-19?


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Para peneliti di Yunani belum lama ini menyimpulkan kekurangan vitamin D tidak terkait secara signifikan dengan infeksi, pemulihan, atau tingkat kematian akibat Covid-19 di negara-negara Eropa. 

Lalu, pada bulan Desember, departemen kesehatan Inggris menyarankan masyarakat agar tidak semata-mata mengonsumsi vitamin D untuk mencegah atau mengobati Covid-19. Dr Erin Michos dari Johns Hopkins School of Medicine mengatakan sulit untuk mengetahui apakah kadar vitamin D yang rendah dapat menyebabkan orang tersebut rentan terinfeksi Covid-19 atau tidak. 

"Ini mungkin hanya menjadi penanda kesehatan yang buruk dan bukan sesuatu yang dapat diintervensi untuk mencegah Covid-19," sambung Michos yang sudah 15 tahun memelajari vitamin D. 

Baca Juga: Penting menjaga imunitas di masa pandemi, begini saran para bankir

Vitamin D tidak benar-benar mengobati Covid-19 

Penelitian tentang penggunaan vitamin D sebagai terapi pada orang yang terinfeksi virus corona menghasilkan data yang sedikit lebih berkualitas. Namun, hasilnya tidak konsisten. 

Bukti paling nyata berasal dari uji coba terkontrol secara acak dengan menggunakan plasebo di Brasil. Dalam uji coba tersebut, dokter memberikan satu dosis besar vitamin D kepada pasien Covid-19 yang dirawat. 

Hasilnya, vitamin D tidak secara signifikan mengurangi durasi rawat inap pasien di rumah sakit ketimbang pasien dalam kelompok plasebo. Penyebabnya adalah pasien baru memeroleh asupan vitamin D setelah terkena Covid-19, dan vitamin D dalam dosis besar hanya diberikan sekali. 

Sementara itu, dosis vitamin D yang diberikan kepada tubuh secara bertahap dan sering agaknya bekerja lebih baik untuk melindungi sistem kekebalan, kata Meltzer. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×