Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik atau vape, dan kantong nikotin, menerapkan konsep pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction) sehingga memiliki profil risiko 90-95% lebih rendah daripada asap rokok, yang telah dibuktikan melalui berbagai kajian ilmiah.
Oleh karena itu, produk tembakau alternatif memiliki potensi besar untuk menekan prevalensi merokok.
Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) Dimas Syailendra menjelaskan, optimalisasi produk tembakau alternatif sebagai alat bantu untuk menurunkan prevalensi merokok sudah dimanfaatkan oleh berbagai negara, termasuk Inggris dan Swedia. Hasilnya menunjukkan angka perokok di kedua negara tersebut mengalami penurunan.
Sebagai contoh, berkat memanfaatkan produk tembakau alternatif, jumlah perokok di Inggris pada tahun 2021 mencapai sebesar 13,3% atau setara 6,6 juta jiwa. Angka ini turun dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 14%.
Selain itu, jumlah perokok di Swedia pada tahun 2022 menurun menjadi sekitar 5,6% dari total populasi. Pada 2015, tingkat prevalensi perokok di Swedia 15%. Angka tersebut menjadikan Swedia menjadi negara dengan tingkat prevalensi merokok terendah di Uni Eropa.
Baca Juga: Pasca Pandemi, Investasi Industri Vape Diprediksi Meningkat 50%-60% Tahun Ini
“Keberhasilan Inggris dan Swedia dalam mengurangi prevalensi merokok dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Indonesia untuk menerapkan strategi serupa sebagai pelengkap dari berbagai program yang telah dijalankan selama ini. Kehadiran produk tembakau alternatif dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat,” jelas Dimas dalam keterangannya, Rabu (15/11).
Secara terpisah, Associate Professor di Bagian Kardiologi, Universitas Sapienza Roma, Italia, Giuseppe Biondi Zoccai mengatakan, bukti ilmiah dari tinjauan sistematis menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif mampu menurunkan prevalensi merokok dibandingkan dengan terapi pengganti nikotin.
“Berkat penerapan konsep pengurangan bahaya tembakau, hasil kajian ilmiah juga membuktikan bahwa produk tembakau alternatif memberikan manfaat bagi perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaannya,” jelas Prof. Giuseppe dalam forum diskusi internasional bertajuk 6th Summit on Tobacco Harm Reduction di Athena, Yunani, beberapa waktu lalu.
Salah satu bukti efektivitas produk tembakau alternatif dalam membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya juga diungkapkan dalam laporan Cochrane Review pada November 2022.
Baca Juga: Mencegah Misinformasi, Sosialisasi Tentang Tembakau Alternatif Diperlukan
Laporan tersebut mengatakan bahwa penggunaan rokok elektrik selama enam bulan lebih efektif meningkatkan angka berhenti merokok yang signifikan bagi perokok dewasa daripada terapi pengganti nikotin.
Lebih lanjut, Prof. Giuseppe menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif dapat menjadi pilihan untuk mengubah gaya hidup demi mencegah risiko penyakit yang terkait dengan kebiasaan merokok. Optimalisasi produk tersebut di kalangan perokok dewasa juga dapat mengurangi prevalensi merokok.
Direktur Centre of Research Excellence: Indigenous Sovereignty & Smoking, Dr. Marewa Glover, turut berpendapat bahwa adanya kesalahpahaman tentang produk tembakau alternatif.
Mispersepsi tersebut dapat menghalangi sebagian populasi perokok dewasa untuk mengurangi risiko yang diakibatkan kebiasaan merokok.
“Kita ketahui bersama bahwa berhenti merokok total sulit dilakukan, dan sebagian perokok dewasa sebenarnya tidak tahu ada alternatif yang lebih rendah risiko. Kita tidak bisa mengabaikan mereka, kita harus lebih fokus pada edukasi kesehatan untuk membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya,” jelas Dr. Marewa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News