Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Metode ini merupakan perpanjangan dari puasa intermiten yang melibatkan pembatasan kalori selama dua hari dan makan makanan biasa selama lima hari ke depan. Cara puasa ini adalah hanya minum air tanpa kalori yang dapat dikonsumsi dan cukup berisiko.
Pada hari non-puasa, kita dianjurkan untuk makan makanan nabati utuh daripada makanan olahan. Konsumsi buah dan sayuran segar juga diperlukan. Setelah puasa selesai, minumlah jus dan mengonsumsi makanan padat secara bertahap. Manfaat dari puasa ini pastinya menurunkan berat badan karena kita mengurangi kalori.
Kendati demikian, puasa air selama 72 jam sebelum kemoterapi untuk mengobati kanker dapat mengurangi beberapa efek samping dengan melindungi sel normal.
Ada penelitian yang juga mengatakan, puasa ini bermanfaat bagi orang dengan tekanan darah tinggi, diabetes, epilepsi, dan banyak penyakit lainnya.
Di sisi lain, puasa ini sangat ekstrem dan hanya boleh diikuti jika berada di bawah pengawasan profesional atau ahli kesehatan. Mengikuti puasa ini juga ternyata dapat mengembangkan batu empedu yang mungkin perlu dioperasi.
Hal itu bisa membuat kita merasa lelah, mual, sakit kepala, sakit punggung, dan gangguan pencernaan. Ada pun yang tidak boleh mencoba diet puasa ini adalah wanita hamil, orang dengan kondisi tertentu yang mengharuskannya minum obat, orang dengan gangguan kejang, pekerja alat berat, dan pasien diabetes yang memiliki riwayat panjang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Metode Diet Puasa untuk Turunkan Berat Badan, Kamu Perlu Tahu"
Penulis : Ryan Sara Pratiwi
Editor : Glori K. Wadrianto
Selanjutnya: Daftar minuman penurun darah tinggi, harus dikonsumsi secara rutin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News