kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Orang kurus belum bebas kolestrol, kenapa?


Rabu, 13 September 2017 / 09:53 WIB
Orang kurus belum bebas kolestrol, kenapa?


Sumber: Kompas.com | Editor: Dessy Rosalina

2. Usia

Semakin bertambahnya usia, fungsi organ akan menurun pula. Fungsi organ yang menurun akan mempengaruhi proses metabolisme kolesterol seseorang.

3. Gaya hidup

Makanan tinggi lemak, merokok, dan konsumsi alkohol merupakan contoh perilaku yang secara bermakna mempengaruhi kadar kolesterol seseorang. Semakin sering melakukan hal tersebut, maka kadar kolesterol pun dapat meningkat tajam.

4. Obat anti-kolesterol

Penggunaan obat antikolesterol seperti simvastatin tentu akan mempengaruhi kadar kolesterol darah seseorang. Simvastatin menurunkan kadar kolesterol melalui penghambatan dalam sintesis atau produksi kolesterol.

Gejala dislipidemia

Dislipidemia biasanya tidak menunjukkan gejala, apalagi bila postur orang tersebut terlihat kurus atau ideal. Namun, ada beberapa gejala yang walaupun tidak begitu khas, namun sering ditemukan pada penderita dislipidemia, yaitu:

    Nyeri perut
    Pusing
    Nyeri dada
    Sesak napas
    Nyeri kepala terutama di tengkuk
    Penurunan atau kenaikan berat badan yang drastis
    Nyeri betis bila berjalan

Bagaimana mengatasi dislipidemia?

Bila Anda terlanjur memiliki kadar lemak darah di atas normal, jangan berkecil hati. Selain konsumsi obat anti-kolesterol, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencapai kadar lemak ideal.

1. Mengatur asupan makan alias diet

Batasi asupan lemak trans seperti makanan yang digoreng, biskuit asin (crackers), kue kering manis (cookies), roti, dan donat.

Batasi konsumsi karbohidrat hingga kurang dari 60% dari menu sehari-hari. Makanan seperti nasi, mie, dan pasta dapat meningkatkan trigliserida, karena kelebihan gula akan diubah menjadi lemak jenis ini.

Tingkatkan konsumsi omega 3 dan omega 6 dari ikan atau minyak ikan. Konsumsi makanan ini mampu meningkatkan HDL (kolesterol baik) dan menurunkan trigliserida.

Diet makanan tinggi serat seperti kacang-kacangan, buah, sayur dan sereal gandum yang memiliki efek hipokolesterolemik.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×