kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lebih sehat cold brew atau kopi hitam biasa?


Rabu, 30 Agustus 2017 / 15:37 WIB
Lebih sehat cold brew atau kopi hitam biasa?


Sumber: Kompas.com | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Penikmat kopi di Indonesia belakangan ini menyukai tren cold brew coffee. Memang, menyeruput segelas kopi dingin di siang yang panas jauh lebih menyegarkan daripada minum secangkir kopi panas. Tapi apakah tren baru ini memang lebih sehat daripada kopi tubruk biasa, seperti kata orang?

Sederhananya, cold brew adalah teknik “menyeduh” kopi hitam dengan air dingin (atau air suhu ruangan) selama kurang lebih 12-24 jam untuk mendapatkan rasa yang optimal.

Anda bisa “menyeduh” bubuk kopi pilihan Anda dengan cara merendamnya di gelas lalu didiamkan dan disaring, atau menggunakan alat penyeduh kopi khusus, seperti french press atau cold drip.

Teknik penyeduhan dingin ini akan menghasilkan konsentrat kopi yang pekat. Konsentrat kopi ini bisa diminum langsung sebagai kopi hitam, atau ditambah susu, krimer, gula, atau pemanis lainnya untuk meracik kreasi kopi lainnya. Misalnya, cappuccino.

Apa bedanya cold brew coffee dengan es kopi?

Meski namanya mengandung kata “dingin”, cold brew coffee beda dengan es kopi biasa. Membuat segelas es kopi bisa dilakukan dengan cepat sedangkan “menyeduh” kopi cold brew perlu waktu.

Es kopi diracik dengan bubuk kopi yang dilarutkan dengan air panas dan ditambahkan es batu setelahnya agar dingin. Sementara konsentrat kopi cold brew didapatkan dari merendam bubuk kopi hitam dengan air dingin atau air suhu ruangan.

Teknik yang berbeda menghasilkan rasa yang berbeda pula. Espresso panas yang dijadikan dasar es kopi harus diproses lebih kuat agar rasa dan aromanya tak mudah pudar setelah diencerkan dengan es.

Metode seduhan air panas inilah yang memberikan kopi hitam (baik panas maupun ditambah es) rasa dan aroma pahit yang kuat khas kopi pada umumnya.

Sementara itu, cold brew membutuhkan waktu hingga 18-24 jam untuk menghasilkan konsentrat. Proses yang mirip dengan infused water ini menghasilkan rasa dan aroma yang lebih halus. Inilah yang menyebabkan kopi cold brew terasa lebih manis.

Konsentrat ini juga bisa Anda hidangkan dingin-dingin dengan batu es tanpa harus takut kedapatan rasa yang terlalu tawar karena keenceran. Untuk alasan ini, pembuatan kopi dengan metode cold brew umumnya dianggap sebagai metode terbaik untuk meracik kopi dingin.

Jadi, lebih sehat mana, kopi hitam biasa atau cold brew coffee?

Kopi tubruk, espresso, maupun cold brew coffee pada dasarnya adalah kopi hitam biasa. Yang berbeda hanya teknik pembuatannya. Oleh karena itu, baik secangkir kopi hitam tradisional maupun secangkir konsentrat cold brew bisa dibilang sama-sama memiliki nol kalori.

Secangkir kopi hitam dan konsentrat kopi cold brew yang disajikan tanpa gula sama-sama tidak mengandung karbohidrat, lemak, protein, dan makronutrien lainnya, seperti kalsium dan serat. Nilai gizi dari semua versi minuman ini baru berubah ketika ditambahkan perasa atau pemanis.

Akan tetapi, kopi yang terbuat dari konsentrat cold brew tergolong lebih rendah kafein daripada kopi hitam yang diseduh air panas. Satu cangkir kopi hitam yang diracik dengan air panas mengandung sekitar 62 miligram kafein, sementara kafein dalam konsentrat kopi cold brew pada umumnya hanya berkisar 40 miligram.

Selain itu, rasa kopi cold brew tidak seasam kopi tubruk tradisional. Kopi yang “diseduh” pakai air dingin ini memiliki kadar pH 6,31, berlawanan dengan versi panasnya yang mengandung pH 5,48 — pada skala pH, semakin rendah angkanya semakin asam zat tersebut.

Ini berarti kopi cold brew bisa menjadi pilihan yang lebih aman untuk memuaskan keinginan ngopi bagi orang-orang yang sensitif terhadap kafein atau punya masalah pencernaan, seperti maag atau refluks asam lambung, jelas Joan Salge Blake, RD, associate associate klinis di Boston University dan penulis Nutrition & You, dilansir dari Health.

Selain itu, makanan dan minuman yang rendah asam telah dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan, seperti mendukung kesehatan tulang, mengurangi hilangnya massa otot, menjaga kesehatan jantung dan memori, hingga mengurangi tingkat keparahan atau kejadian hipertensi dan stroke, menurut sebuah artikel di Journal of Environmental and Public Health.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Lebih Sehat Mana: Cold Brew Atau Kopi Hitam Biasa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×