Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Asam lambung menggambarkan aliran balik asam dari lambung ke kerongkongan. Refluks yang terjadi sesekali adalah hal yang normal, namun jika terjadi secara teratur, hal ini dapat menimbulkan konsekuensi serius dan dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
Kebanyakan penderita GERD mengalami peningkatan keparahan gejala, termasuk mulas, saat tidur atau mencoba untuk tidur.
Memahami GERD, termasuk gejala, penyebab, dan pengobatannya, dapat membantu penderita kondisi ini mengelolanya dengan lebih efektif dan meningkatkan kualitas tidur mereka.
GERD adalah suatu kondisi yang ditandai dengan episode refluks berulang yang mempengaruhi kualitas hidup.
Asam lambung juga dikenal sebagai gangguan pencernaan asam, terjadi ketika asam lambung naik dari lambung dan menuju kerongkongan. Dalam keadaan normal, otot-otot di bagian bawah esofagus – yang dikenal sebagai sfingter esofagus bagian bawah – bertindak sebagai penghalang untuk mencegah hal ini terjadi jika otot-otot tersebut lemah atau rileks.
Hampir setiap orang mengalami refluks asam lambung dari waktu ke waktu, tetapi bagi kebanyakan orang, refluks ini ringan, jarang terjadi, dan hilang dengan sendirinya dengan cepat. Sebaliknya, bagi penderita GERD, refluks asam biasanya terjadi setidaknya sekali seminggu dan sering kali menimbulkan gejala yang lebih parah dan mengganggu.
Baca Juga: 6 Manfaat Utama Bawang Putih untuk Tubuh dan Kandungan Nutrisi Bawang Putih
Apa Gejala GERD di Malam Hari?
Mengutip sleepfoundation.org, rasa terbakar di ulu hati, yang disertai sensasi terbakar yang menyakitkan di dada, adalah gejala GERD yang paling umum, namun tidak semua kasus GERD disertai rasa terbakar tadi.
Gejala umum GERD lainnya adalah regurgitasi, yang berarti sejumlah kecil asam lambung dan terkadang sisa makanan masuk ke dalam mulut atau bagian belakang tenggorokan.
Asam lambung yang bocor dan naik ke mulut dan tenggorokan dapat menyebabkan batuk dan rasa tersedak. Hal ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan, termasuk suara serak. Beberapa orang mengalami kesulitan menelan yang disebut disfagia, atau perasaan ada sesuatu yang menghalangi tenggorokannya.
Selain rasa tidak nyaman akibat mulas, GERD juga dapat menyebabkan nyeri dada yang menjalar yang dapat mempengaruhi leher, punggung, rahang, atau lengan dan berlangsung selama beberapa menit hingga jam. Gejala ini sering dikaitkan dengan penyebab bangunnya penderita GERD di malam hari.
Baca Juga: Cara Mudah Atasi Asam Lambung dengan Herbal, Salah Satunya Bunga Kantil
Mengapa GERD Lebih Buruk Setelah Tidur?
Ada beberapa penjelasan mengapa GERD biasanya memburuk pada malam hari setelah tidur.
1. Posisi tidur: Saat berbaring, gaya gravitasi tidak lagi membantu menurunkan asam lambung sehingga memudahkan terjadinya refluks.
2. Lebih sedikit menelan: Penurunan menelan saat tidur mengurangi kekuatan penting yang mendorong asam lambung ke bawah.
3. Mengurangi produksi air liur: Air liur dapat membantu menetralkan asam lambung, namun produksi air liur berkurang selama tahap tidur yang lebih dalam.
Kombinasi dari efek-efek ini dapat memfasilitasi kebocoran asam lambung ke kerongkongan dan membiarkan asam bertahan lebih lama, sehingga berpotensi menyebabkan gejala GERD yang lebih parah, termasuk mengganggu tidur. Masalahnya mungkin lebih besar jika seseorang langsung tidur setelah makan atau mengonsumsi makanan pemicu GERD.
Baca Juga: Cara Mudah Atasi Asam Lambung dengan Herbal, Salah Satunya Bunga Kantil
Cara mengatasinya
Melansir Medical News Today, menurut American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology (AAAAI), seseorang dapat meredakan naiknya asam lambung yang dialaminya saat mencoba tidur dengan:
- Meninggikan kepala tempat tidur 6–8 inci
- Menghindari berbaring 2-3 jam setelah makan
- Makan dalam porsi kecil lebih sering dan tidak makan makanan berat sebelum tidur
- Sisi tubuh tempat seseorang tidur juga dapat memberikan perbedaan. Sebuah studi tahun 2015 menemukan tidur miring ke kiri dapat meredakan refluks asam.
Baca Juga: Mana yang Lebih Sehat, Buang Air Besar Jongkok atau Duduk?
Agar tidur lebih nyenyak
Istirahat malam yang cukup dapat membantu mencegah gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita GERD.
Langkah-langkah yang disarankan meliputi:
- Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari
- Tidur di lingkungan yang tenang, gelap, dan bebas perangkat elektronik
- Menghindari kafein 8 jam sebelum tidur, karena efeknya mungkin memerlukan waktu lama untuk hilang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News