kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Makan Daging Merah Berlebihan Bisa Memicu Penyakit Ginjal Stadium Akhir?


Senin, 14 Agustus 2023 / 16:05 WIB
Makan Daging Merah Berlebihan Bisa Memicu Penyakit Ginjal Stadium Akhir?


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

PENYAKIT GINJAL - Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah berlebihan secara rutin bisa memicu penyakit ginjal stadium akhir. 

Daging merah seperti daging sapi, dan domba bisa dimasukkan dalam menu diet sehat. Namun, Anda harus tetap membatasi jumlah konsumsinya. 

Baca Juga: Selain Terong Ungu, Terong Ini Bisa Menurunkan Gula Darah pada Penderita Diabetes

Mengutip dari Medical News Today, American Institute for Cancer Research merekomendasikan makan daging merah tidak lebih dari 18 ons per minggu. 

Daging merah yang dikonsumsi lebih dari jumlah tersebut dihubungkan dengan kanker tertentu, salah satunya kanker perut. 

Penelitian lain yang diterbitkan di JAMA pada tahun 2012, mendokumentasikan 23.926 kematian dan menyimpulkan bahwa konsumsi daging merah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian akibat kanker. 

Daging merah meningkatkan risiko penyakit ginjal 

Selain memicu penyakit kardiovaskular dan kanker, konsumsi daging merah juga disebut-sebut bisa menyebabkan penyakit ginjal. 

Peneliti Woon-Puay Koh dan timnya menggali data dari Singapore Chinese Health Study yang mencakup lebih dari 63.000 orang dewasa berusia 45-74 tahun. 

Mereka menghubungkan data tersebut dengan Singapore Renal Registry yang menyimpan catatan semua pasien penyakit ginjal stadium akhir (ESRD). Tujuannya adalah untuk mengungkapkan peran sumber protein yang berbeda pada hasil kesehatan ginjal.

"Kami memulai penelitian ini untuk memberikan sarah yang tepat pada pasien penyakit ginjal kronis atau masyarakat umum yang khawatir dengan kesehatan ginjal mengenai jenis atau sumber asupan protein," kata Koh. 

Sekedar info, di Cina, daging merah utama adalah daging babi, terhitung 97% asupan daging merah. Sumber protein populer lainnya adalah telur, susu, kerang, ikan, kedelai, kacang-kacangan, dan unggas. 

Para peserta ditindaklanjuti selama rata-rata 15,5 tahun. Selama itu, 951 kasus penyakit ginjal stadium akhir terjadi, data yang dihasilkan menunjukkan kecenderungan yang jelas. 

Asupan daging merah dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit ginjal stadium akhir byang bergantung pada dosis. 

Orang yang mengonsumsi daging merah dalam jumlah tertinggi di atas 25% menunjukkan risiko 40% lebih tinggi terkena penyakit ginjal stadium akhir daripada mereka yang mengonsumsi daging merah kurang dari 25%. 

Konsumsi sumber protein lain seperti ikan, telurm susu, dan unggas tidak menunjukkan hubungan dengan perkembangan penyakit tersebut. 

Selain itu, kedelai dan kacang-kacangan tampaknya memainkan peran yang sedikit protektif. 

Kabar baiknya, mengganti satu porsi daging merah per minggu dengan sumber protein yang berbeda bisa mengurangi risiko pengembangan penyakit ginjal kronis sampai 62%. 

Kabar baik tersebut didukung oleh sebuah penelitian. Salah satunya, sebuah penelitian di Jepang menemukan bahwa wilayah geografis di mana lebih banyak protein hewani dikonsumsi memiliki tingkat risiko penyakit ginjal kronis yang lebih tinggi. 

Baca Juga: Segudang Manfaat Air Tebu yang Kaya Antioksidan, Bisa Meredakan Radang Tenggorokan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×