kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Cara Turunkan Glukosa dalam Darah untuk Pasien Diabetes, Konsumsi 10 Buah & Sayur Ini


Senin, 26 Juni 2023 / 06:23 WIB
Cara Turunkan Glukosa dalam Darah untuk Pasien Diabetes, Konsumsi 10 Buah & Sayur Ini
ILUSTRASI. Ada 10 buah dan sayur yang direkomendasikan untuk menjaga gula darah Anda tetap rendah.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

3. Apel

Apel memiliki banyak manfaat untuk gula darah. Selain kandungan seratnya yang besar dan skor GI yang rendah, apel kaya akan polifenol—alias senyawa antioksidan yang dapat membantu merampingkan kadar gula darah. 

Menurut ulasan tahun 2016 di jurnal Nutrients, polifenol dapat membantu merangsang produksi insulin dan menjaga gula darah agar tidak melonjak atau turun.

4. Okra  

Okra adalah adalah sumber yang kaya akan senyawa penurun gula darah, seperti polisakarida dan antioksidan flavonoid.  

Di Turki, biji okra telah lama digunakan sebagai obat alami untuk mengobati diabetes karena sifat penurun gula darahnya yang kuat.  

Rhamnogalakturonan, polisakarida utama dalam okra, telah diidentifikasi sebagai senyawa antidiabetes yang kuat.  

Okra mengandung isoquercitrin flavonoid dan quercetin 3-O-gentiobioside, yang membantu mengurangi gula darah dengan menghambat enzim tertentu.  

Meskipun penelitian pada hewan menunjukkan okra memiliki sifat antidiabetes yang kuat, penelitian pada manusia diperlukan. 

Baca Juga: Kabar Baik bagi Pasien Asam Urat, Ini 10 Pengobatan Rumahan untuk Redakan Nyeri Sendi

5. Brokoli  

Sayuran ini mengandung sulforaphane, yakni jenis isothiocyanate yang memiliki sifat penurun gula darah.  

Sulforaphane dihasilkan ketika brokoli dicincang atau dikunyah karena reaksi antara senyawa glukosinolat yang disebut glukoraphanin dan enzim myrosinase. Keduanya terkonsentrasi di brokoli.  

Penelitian atas hewan dan manusia menunjukkan, ekstrak brokoli kaya sulforaphane memiliki efek antidiabetes yang kuat, membantu meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi gula darah dan penanda stres oksidatif.  

Sementara kecambah brokoli adalah sumber glukosinolat terkonsentrasi seperti glukoraphanin, dan terbukti membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi kadar gula darah pada orang dengan diabetes tipe 2 ketika diekstrak.  

Cara terbaik untuk meningkatkan ketersediaan sulforaphane adalah dengan menikmati brokoli dan kecambah brokoli mentah atau dikukus ringan, atawa menambahkan sumber aktif myrosinase seperti bubuk biji mustard ke brokoli yang dimasak. 

Baca Juga: 6 Minuman yang Baik dan Buruk untuk Kesehatan Penderita Diabetes



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×