kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Berapa lama pembawa virus corona dapat menginfeksi orang lain? Simak penjelasannya


Kamis, 02 April 2020 / 14:04 WIB
Berapa lama pembawa virus corona dapat menginfeksi orang lain? Simak penjelasannya
ILUSTRASI. Pengukuran suhu tubuh penumpang di stasiun MRT, Jakarta, Minggu (22/03). MRT Jakarta memberlakukan 'social distancing' atau menjaga jarak dan membatasi pelayanan jumlah penumpang dalam satu gerbong untuk mengurangi potensi penyebaran COVID-19. KONTAN/Fran


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu aspek dari penyebaran virus corona yang lebih kompleks adalah serangkaian gejala yang relatif beragam, dan berbeda antar orang satu dengan yang lain. Bagi banyak orang di dunia, virus ini menjadi amat mematikan. Namun, untuk sekelompok individu lain, virus tersebut menginfeksi tapi memunculkan gejala yang terlihat.  

"Ada beberapa orang yang benar-benar terinfeksi, tetapi mereka tidak sakit."  Begitu kata Stephen Gluckman, dokter penyakit menular di Penn Medicine dan Direktur Medis Penn Global Medicine, seperti dilansir laman HuffPost. 

Gluckman lalu mengatakan, pembawa asimtomatik --mereka yang membawa virus namun sama sekali tidak mempunyai gejala atau gejalanya sangat ringan-- bukanlah hal aneh dalam kasus Covid-19. "Ketika kita mendapatkan infeksi, seringkali ada spektrum dari sangat sakit ke sakit sedang sampai tidak sakit sama sekali," kata Gluckman. 

Baca Juga: Masker medis langka, ini cara simple membuat masker kain sendiri rekomendasi ITB

Kondisi itu mewakili sepenuhnya apa yang diketahui para ahli kesehatan tentang pembawa asimtomatik Covid-19 saat ini. Tentu saja, belum jelas berapa banyak orang yang merupakan pembawa virus tanpa gejala. 

Tidak jelas pula seberapa besar kontribusi mereka terhadap penyebaran epidemi ini, meskipun penelitian pendahuluan menunjukkan mereka mungkin memainkan peran penting. Demikian pula, tidak diketahui berapa lama pembawa dapat menularkan virus kepada orang lain. 

"Tidak ada jawaban yang mudah dan sederhana," kata Dr. Faheem Younus, Kepala divisi Penyakit Menular di University of Maryland Upper Chesapeake Health. 

Baca Juga: Bukan cuma batuk kering, berikut 6 gejala virus corona tidak biasa

Hal terbaik yang bisa kita lakukan sekarang adalah bertindak seolah-olah kita menjadi pembawa virus, dan mengikuti rekomendasi untuk mencegah penularan. Centers for Disease Control and Prevention meyakini, orang yang telah terinfeksi Covid-19 adalah yang paling menular pada puncak gejala mereka. 

Ini berarti, setiap kali seseorang merasakan kondisi terburuk --termasuk batuk atau demam-- saat itu menjadi masa paling potensial untuk menyebarkan virus. 

Baca Juga: WHO pakai istilah physical distancing, begini beda dengan social distancing

Namun, seseorang juga dapat menyebarkan virus dalam periode inkubasi sebelum mereka menunjukkan gejala. Umumnya, hal ini terjadi 2-14 hari setelah paparan awal mereka. Satu studi baru-baru ini menemukan, masa inkubasi rata-rata untuk Covid-19 adalah lima hari dan 98% orang menunjukkan gejala setelah paparan dalam 11,5 hari. 

Penelitian juga menunjukkan pasien Covid-19 terus melepaskan virus selama berhari-hari setelah gejalanya hilang. Secara umum, individu yang dicurigai memiliki Covid-19 diminta untuk tetap diisolasi setidaknya tiga hari setelah mereka pulih, dan seminggu setelah gejala mereka pertama kali muncul. 

Younus menyebut, anak-anak sering menjadi pembawa Covid-19 asimtomatik, dan dapat menimbulkan risiko tertentu bagi orang terdekat mereka. "Semakin lama durasi, kontak, rendah kekebalan induk, maka semakin tinggi risiko tertular infeksi," kata Younus. 

Baca Juga: Berikut 5 gejala ringan virus corona, jangan abaikan!

Gluckman mengaku membayangkan para peneliti akan memiliki pemahaman lebih baik tentang penularan Covid-19 tanpa gejala pada bulan berikutnya. Ia juga menyebut, lebih banyak penelitian datang dari negara-negara seperti China, Korea Selatan, Eropa, dan Amerika Serikat. 

Tetapi penelitian semacam itu bergantung pada pengujian virus, yang merupakan satu-satunya cara menangkap kasus tersembunyi dari penyakit. "Kami akan belajar lebih banyak tentang virus corona karena lebih banyak penelitian dilakukan dengan cara yang ditinjau oleh rekan sejawat," kata Younus. "Tapi itu seperti fenomena 2021," sambung dia. 

Baca Juga: WHO larang penyemprotan disinfektan ke tubuh manusia, ini bahayanya!

Untuk saat ini, ketidakpastian tentang berapa banyak pembawa asimtomatik yang ada, dan berapa lama pembawa menimbulkan risiko bagi orang lain adalah alasan kita harus mematuhi jarak sosial. Jika kita terpapar seseorang dengan virus corona dan terinfeksi, kita dapat menyebarkan virus jauh sebelum menyadari kita sakit. 

Baca Juga: Jangan sampai salah, ini waktu berjemur terbaik di bawah sinar matahari

Mengingat Covid-19 telah menyebar ke seluruh komunitas, kita mungkin tidak tahu jika kita telah terpapar. "Orang harus waspada tentang menghindari kontak dekat dengan orang lain dan tidak berasumsi hanya karena seseorang tidak sakit, mereka tidak membawa virus," kata Gluckman. "Kita harus sangat, dan sangat agresif tentang isolasi diri," tegas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Lama Pembawa Virus Corona Dapat Menginfeksi Orang Lain?"
Penulis : Gading Perkasa
Editor : Glori K. Wadrianto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×