Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu tantangan yang banyak dihadapi orang adalah bagaimana mengecilkan perut buncit. Hal ini tidak mengherankan, mengingat perut buncit kerap dikaitkan dengan gangguan kesehatan.
Sebut saja peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, perut buncit juga mengganggu penampilan.
Menurut Mayo Clinic, perut buncit dan kenaikan berat badan secara umum muncul ketika kita makan terlalu banyak dan berolahraga terlalu sedikit. Pada saat yang sama, massa otot kita berkurang seiring bertambahnya usia, sementara lemak meningkat.
Kehilangan massa otot juga menurunkan tingkat penggunaan kalori oleh tubuh, yang pada akhirnya membuat tubuh lebih sulit mempertahankan berat badan yang sehat.
Baca Juga: Cuka apel bisa membantu menurunkan berat badan, ini cara konsumsinya
Banyak wanita mencari cara mengecilkan perut buncit karena melihat lemak perut semakin terlihat seiring bertambahnya usia, bahkan sekalipun berat badan mereka tidak bertambah.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penurunan tingkat estrogen, yang tampaknya mempengaruhi distribusi lemak di dalam tubuh. Kecenderungan untuk menambah berat badan di sekitar pinggang dan memiliki bentuk tubuh "apel" daripada "pir" juga mungkin berkontribusi terhadap terbentuknya perut buncit.
Seperti dikutip Kompas.com (22/09/2021) dari Healthline, ada dua jenis lemak perut utama adalah lemak viseral dan lemak subkutan.
Baca Juga: Ini 4 manfaat buah tin, bisa menurunkan berat badan
Viseral mengacu pada lemak yang mengelilingi hati dan organ perut lainnya. Memiliki kadar lemak viseral yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti sindrom metabolik, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan jenis kanker tertentu.
Sementara subkutan adalah lapisan lemak yang berada di bawah kulit. Lemak subkutan tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan dan berfungsi sebagai lapisan pelindung organ tubuh kita serta penyekat untuk mengatur suhu tubuh.
Namun, memiliki jumlah lemak subkutan yang tinggi dikaitkan dengan jumlah lemak viseral yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memiliki gaya hidup sehat demi menghindari lemak perut berlebih.