Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Penyebab tensi tinggi atau tekanan darah tinggi (hipertensi) perlu diwaspadai oleh semua kalangan usia. Sebab, saat ini tensi tinggi bisa menyerang siapa pun, termasuk anak muda.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka.
Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), sementara angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.
Baca Juga: Perang Israel vs Hamas Memanas, Begini Dampaknya ke Pasar Saham, Valas dan Komoditas
Tekanan darah termasuk tinggi atau hipertensi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.
Namun, perlu diketahui bahwa tekanan darah bisa bervariasi secara alami tergantung usia. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Selain itu, tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Lantas, apa saja penyebab tensi tinggi?
Baca Juga: Gejala Umum yang Dirasakan Penderita Saraf Terjepit dan Tips Mengatasinya
Kadar tensi normal pada orang dewasa
Dirangkum dari laman Kementerian Kesehatan, kadar tensi normal orang dewasa antara lain:
- Normal di bawah : 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
- Normal tinggi : 130-139 mmHg 85-89 mmHg (Stadium 1)
- Hipertensi ringan : 140-159 mmHg 90-99 mmHg (Stadium 2)
- Hipertensi sedang : 160-179 mmHg 100-109 mmHg (Stadium 3)
- Hipertensi berat : 180-209 mmHg 110-119 mmHg (Stadium 4)
- Hipertensi maligna : 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi maligna jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
Baca Juga: Berapa Kadar Normal Trigliserida? Bisa Diketahui dari Tes Darah Sederhana
Penyebab tensi tinggi
Berdasarkan penyebabnya, ada dua penyebab tensi tinggi yang umum terjadi, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer adalah jenis hipertensi yang berkembang dari waktu ke waktu dan dapat diidentifikasi.
Sementara hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang terjadi dengan cepat dan bisa menjadi lebih parah daripada hipertensi primer.
Nah, penyebab tensi tinggi primer ini sangatdipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup.
Dirangkum dari laman RUSH University Medical Center, WebMD, dan Rumah Sakit Mitra Keluarga berikut adalah penyebab tensi tinggi atau hipertensi primer:
Baca Juga: Perhatikan Apa Saja Gejala Penyakit Gula Darah Tinggi yang Sering Diabaikan Ini
1. Genetik
Salah satu penyebab hipertensi bisa jadi karena faktor genetik atau keturunan. Itu artinya, ada mutasi gen atau kelainan genetik yang diwarisi orangtua sehingga membuat Anda, secara genetik, mengalami hipertensi.
2. Usia
Usia juga menjadi salah satu penyebab tensi tinggi yang umum terjadi. Jika seseorang mengalami perubahan fungsi ginjal karena penuaan, maka keseimbangan garam dan cairan alami tubuh akan terganggu.
Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah ikut meningkat.
Baca Juga: 6 Manfaat Bawang Putih yang Menakjubkan dan Kandungan Nutrisi Penting di Dalamnya
3. Konsumsi garam berlebih
Konsumsi garam berlebih juga bisa menjadi penyebab tensi tinggi. Pasalnya, terlalu banyak natrium dapat menyebabkan retensi air yang meningkatkan tekanan pada jantung dan pembuluh darah.
Penderita hipertensi atau yang memiliki risiko tinggi menderita darah tinggi disarankan untuk tidak mengonsumsi natrium lebih dari 3/4 sendok teh dalam sehari.
Sementara bagi orang normal, batasi konsumsi garam sebanyak satu sendok teh dalam sehari. Sebagian besar natrium makanan berasal dari makanan olahan.
Untuk itu, batasi konsumsi makanan olahan dan perbanyak konsumsi sayuran serta buah-buahan segar. Sebab, potasium yang ada dalam makanan seperti ubi jalar, bayam, pisang, jeruk, susu rendah lemak dapat mengimbangi membantu membuang kelebihan natrium dalam tubuh.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa konsumsi garam sebanyak setengah sendok teh per hari dapat menurunkan risiko terkena darah tinggi.
Baca Juga: Cek, Tensi Darah Normal dan Cara Turunkan Tensi Tinggi Jadi Normal dengan Cepat
4. Obesitas
Obesitas juga bisa menjadi salah satu penyebab tensi tinggi. Pasalnya, semakin berat massa tubuh seseorang, maka semakin banyak darah yang diperlukan untuk mengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh.
Hal ini membuat jantung harus bekerja lebih keras, sehingga tekanan darah lama-lama akan naik.
5. Stres
Stres juga bisa menjadi salah satu penyebab tensi tinggi. Saat seseorang stres, tubuh akan mengirimkan hormon stres yakni adrenalin dan kortisol ke dalam aliran darah.
Hormon-hormon ini menciptakan lonjakan tekanan darah sementara, menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan pembuluh darah menyempit.
Namun, saat tubuh rileks maka tekanan darah kembali ke tingkat normal.
Baca Juga: Ternyata dengan Merawat Kulit, Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental
6. Kurang tidur
Kurang tidur juga bisa menjadi salah satu penyebab darah tinggi. Sehingga, tidur yang baik dapat mencegah dan mengelola tekanan darah tinggi.
Kebanyakan orang mengalami penurunan tekanan darah selama tahap tidur pulas.
Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di Hypertension menemukan bahwa pria yang kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi dibandingkan pria yang tidur lebih nyenyak.
7. Konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol adalah salah satu penyebab tensi tinggi.
American Heart Associaton (AHA) menyebut, alkohol dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah yang mana bisa menyebabkan penumpukan lemak di dinding pembuluh darah arteri.
Baca Juga: Ternyata dengan Merawat Kulit, Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental
Penyebab tensi tinggi sekunder
Sementara itu, beberapa penyebab tensi tinggi sekunder antara lain:
- Penyakit ginjal menempati urutan tertinggi sebagai penyebab tensi tinggi sekunder.
- Tumor, hipertensi juga bisa dipicu oleh tumor atau kelainan lain yang menyebabkan kelenjar adrenal (kelenjar kecil yang berada di atas ginjal) mengeluarkan hormon berlebih yang meningkatkan tekanan darah.
- Pil KB khususnya yang mengandung estrogen dan kehamilan dapat meningkatkan tekanan darah, begitu pula obat yang menyempitkan pembuluh darah.
Baca Juga: Ini 11 Manfaat Gula Merah untuk Kesehatan saat Dikonsumsi dengan Benar
Penyebab tensi tinggi tiba-tiba
Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi akan mengalami peningkatan tekanan darah yang tajam. Lonjakan ini, yang biasanya hanya berlangsung dalam waktu singkat, juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi mendadak.
Ini adalah beberapa kemungkinan penyebab tensi tinggi tiba-tiba:
- Kafein
- Obat-obatan tertentu (seperti obat antiinflamasi nonsteroid) atau kombinasi obat
- Penyakit ginjal kronis
- Penggunaan kokain
- Gangguan pembuluh darah
- Kelenjar adrenal yang terlalu aktif
- Tekanan darah tinggi yang berhubungan dengan kehamilan
- Skleroderma
- Merokok
- Stres atau cemas
- Masalah tiroid (seperti kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif)
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Turunkan Tensi Tinggi, Baik Dikonsumsi Rutin Penderita Hipetensi
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi dan tiba-tiba mengalami salah satu gejala berikut ini yang mungkin menandakan kondisi serius lainnya segera dapatkan bantuan medis:
- Penglihatan kabur
- Nyeri dada (angina)
- Sakit kepala
- Batuk
- Mual atau muntah
- Sesak napas (dispnea)
- Lemah atau mati rasa pada lengan, kaki, wajah (ini bisa jadi tanda stroke)
- Kecemasan, kelelahan, kebingungan atau kegelisahan
Baca Juga: Ini, 9 Manfaat Tomat untuk Kesehatan yang Menakjubkan
Cara menurunkan tensi tinggi menjadi normal dengan cepat
Nah, berikut adalah cara menurunkan tensi tinggi menjadi normal dengan cepat seperti dirangkum dari buku "Cara Jitu Mengatasi Darah Tinggi (Hipertensi)":
1. Diet hipertensi
Cara menurunkan tensi tinggi menjadi normal dengan cepat salah satunya dengan diet hipertensi. Diet hipertensi ini dapat dilakukan dengan mengurangi asupan garam ke dalam tubuh dengan menggunakan ukuran sekitar satu sendok teh garam per hari.
Diet ini juga perlu diimbangi dengan konsumsi serat lantaran dapat memperlancar buang air besar dan mengurangi natrium dalam tubuh.
Diet ini juga dilakukan dengan menghentikan kebiasaan buruk seperti minum minuman alkohol dan kopi yang dapat memacu detak jantung.
Baca Juga: Bisa Turunkan Tensi Tinggi, Ini 6 Manfaat Daun Dewa untuk Kesehatan dan Cara Merebus
2. Perbanyak asupan kalium
Perbanyak asupan kalium juga menjadi salah satu cara menurunkan tensi tinggi. Pasalnya, kalium dapat membantu mengatasi kelebihan natrium dalam tubuh.
Beberapa makanan sumber kalium antara lain susu saoi, bayam, pisang, dan kacang polong.
3. Olahraga hipertensi
Olahraga hipertensi dapat dilakukan dengan olahraga aerobik sesuai ketentuan untuk cara menurunkan tensi tinggi menjadi normal dengan cepat.
Masing-masing ada tahapannya yaitu tahap pemanasan selama 5 hingga 10 menit, tahap latihan selama 15 hingga 20 menit, tahap pendinginan selama 5 hingga 10 menit.
Namun, jika tubuh tidak kuat atau terasa letih maka olahraga dapat dihentikan dan segera istirahat. Di lain hari dapat dicoba lagi namun dengan durasi yang lebih lama agar tercapai porsi olahraga hipertensi sesuai dengan anjuran dokter.
Baca Juga: Gejala Umum yang Dirasakan Penderita Saraf Terjepit dan Tips Mengatasinya
4. Terapi hipertensi
Cara menurunkan tensi tinggi menjadi normal dengan cepat juga bisa dengan terapi hipertensi.
Terapi hipertensi juga bisa dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan herbal misalnya bawang putih, bawang merah, seledri, atau tomat yang dapat menurunkan darah tinggi.
5. Kendalikan kadar kolesterol kita
Cara menurunkan tensi tinggi menjadi normal dengan cepat yakni dengan mengendalikan kadar kolesterol kita. Kurangi makanan yang mengandung lemak jenuh.
Tingginya kolesterol dalam tubuh kita bisa menyebabkan terjadinya plak-plak yang menyumbat aliran darah, sehingga tekanan darah makin tinggi.
Baca Juga: Bisa Turunkan Tensi Tinggi, Ini 6 Manfaat Daun Dewa untuk Kesehatan dan Cara Merebus
6. Kendalikan kadar gula darah
Kendalikan diabetes juga menjadi salah satu cara menurunkan tensi tinggi. Konsumsilah makanan yang sehat.
Jangan menggunakan obat-obatan pengendali diabetes yang memicu komplikasi penyakit lainnya. Jika menggunakan obat-obatan tertentu, harus dengan pengawasan dokter.
7. Tidur yang cukup setiap hari
Cara menurunkan tensi salah satunya adalah tidur yang cukup setiap hari 6 hingga 8 jam. Kondisi tubuh yang kurang istirahat akan menyebabkan tekanan darah naik dan memicu terjadinya hipertensi.
Demikian penjelasan mengenai penyebab tensi tinggi dan cara menurunkan tensi tinggi menjadi normal dengan cepat.
Selanjutnya: SPKLU PLN Layani 941 Transaksi Pengisian Daya Kendaraaan Listrik pada KTT AIS 2023
Menarik Dibaca: Promo Tiket.com Hotel RedDoorz di Indonesia 12-18 Okt 2023 dengan Diskon Hingga 40%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News