Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
2. Kurangi asupan natriumĀ
Asupan garam tinggi di seluruh dunia. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya konsumsi makanan olahan dan siap saji.
Banyak penelitian telah mengaitkan asupan garam yang tinggi dengan tekanan darah tinggi dan kejadian jantung, termasuk stroke.
Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa hubungan antara natrium dan tekanan darah tinggi kurang jelas.
Salah satu alasannya mungkin karena perbedaan genetik dalam cara orang memproses natrium. Sekitar setengah dari orang dengan tekanan darah tinggi dan seperempat orang dengan tingkat tipikal tampaknya memiliki kepekaan terhadap garam.
Jika Anda sudah memiliki tekanan darah tinggi, sebaiknya kurangi asupan natrium Anda untuk melihat apakah ada bedanya. Tukar makanan olahan dengan bahan-bahan segar dan cobalah membumbui dengan bumbu dan rempah daripada garam.
Baca Juga: 7 Buah & Sayur yang Bisa Menjinakkan Darah Tinggi, Salah Satunya Tomat
3. Minum lebih sedikit alkohol
Minum alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan kronis, termasuk tekanan darah tinggi.
Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa alkohol dalam jumlah rendah hingga sedang dapat melindungi jantung, manfaat tersebut dapat diimbangi oleh efek samping.
Intinya, minum alkohol dalam jumlah berapa pun dapat meningkatkan tekanan darah Anda. Karena itu, yang terbaik adalah memoderasi asupan Anda.
4. Makan lebih banyak makanan kaya potasium
Kalium adalah mineral penting yang membantu tubuh Anda membuang natrium dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah Anda.
Pola makan modern telah meningkatkan asupan natrium kebanyakan orang sekaligus menurunkan asupan kalium.
Untuk mendapatkan keseimbangan kalium dan natrium yang lebih baik dalam makanan Anda, fokuslah untuk makan lebih sedikit makanan olahan dan lebih banyak makanan segar dan utuh.
Baca Juga: Tips Jitu Menurunkan Tensi Tinggi Secara Alami Tanpa Menggunakan Obat
Makanan yang sangat tinggi kalium meliputi:
- Sayuran, terutama sayuran berdaun hijau, tomat, kentang, dan ubi jalar
- Buah, termasuk melon, pisang, alpukat, jeruk, dan aprikot
susu, seperti susu dan yogurt
- Ikan, seperti tuna dan salmon
- Kacang-kacangan dan biji-bijian