Penulis: Virdita Ratriani
Gejala Stroke Ringan - Stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Sayangnya, ada beberapa gejala stroke ringan yang seringkali tidak disadari oleh penderitanya.
Bahkan, gejala stroke ringan tersebut juga sering diabaikan. Padahal, saat ini stroke tidak hanya menyerang orang lanjut usia namun juga anak muda usia produktif di bawah usia 35 tahun lantaran gaya hidup yang tidak sehat.
Stroke terjadi saat pasokan darah ke bagian otak terganggu atau berkurang. Saat pasokan darah ke otak berkurang, jaringan otak tak bisa mendapat oksigen dan nutrisi.
Baca Juga: Catat 5 Gejala Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Sudah Tahu?
Akibatnya, sel-sel di otak bisa mati dalam hitungan menit dan berdampak pada tubuh. Namun, ada yang disebut sebagai stroke ringan atau transient ischaemic attack (TIA).
Stroke ringan ini disebabkan oleh gangguan sementara pada suplai darah ke bagian otak. Hal ini dapat menyebabkan gejala tiba-tiba yang mirip dengan stroke, seperti gangguan bicara dan penglihatan, serta mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan, dan kaki.
Namun, stroke ringan ini biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. Meski demikian, gejala stroke ringan tidak boleh diabaikan lantaran dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius di kemudian hari.
Lantas, apa saja gejala stroke ringan dan cara mengatasinya?
Baca Juga: Begini Cara Mengembalikan Kelembutan Handuk Lama Anda
Gejala stroke ringan
Dirangkum dari laman National Health Service (NHS) dan Center for Disease Control and Prevention (CDC), berikut adalah sejumlah gejala stroke ringan:
- Tiba-tiba mati rasa pada salah satu sisi wajah, tidak dapat tersenyum, atau mulut dan matanya sedikit lebih turun.
- Merasakan kelemahan pada salah satu lengannya atau tungkai. Mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengan dan mempertahankannya karena kelemahan atau mati rasa pada salah satu lengan.
- Kebingungan tiba-tiba, kesulitan berbicara, atau kesulitan memahami pembicaraan.
- Tiba-tiba kesulitan melihat pada satu atau kedua mata.
- Tiba-tiba kesulitan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan, atau kurang koordinasi.
- Sakit kepala parah yang tiba-tiba tanpa penyebab yang diketahui.
- Kesulitan menelan air minum atau tersedak.
- Kebas atau baal, dan mengalami kesemutan separuh badan.
Baca Juga: Peringatan BMKG: Tiga Hari Kualitas Udara dan Polusi Jabodetabek Kategori Tidak Sehat
Cara mengatasi stroke ringan
Bila gejala stroke ringan tersebut muncul, segera bawa penderita ke rumah sakit. Cara mengatasi stroke ringan yang tepat akan disesuaikan dengan penyebab, tingkat keparahan, serta lokasi sumbatan aliran darah.
Adapun beberapa upaya pengobatan stroke ringan adalah sebagai berikut seperti dirangkum dari laman Siloam Hospital:
- Pemberian obat-obatan: Beberapa obat yang biasa diberikan oleh dokter sebagai penanganan stroke ringan adalah antiplatelet, antikoagulan, obat tekanan darah, dan obat untuk meregulasi lipid (seperti statin, fibrat).
- Endarterektomi karotis: Prosedur operasi yang bertujuan untuk menghilangkan penumpukan plak dan lemak yang menyebabkan penyempitan pada pembuluh arteri karotis.
- Angioplasti: Prosedur yang dilakukan dengan menggunakan alat seperti balon untuk membuka sumbatan pada arteri serta menempatkan tabung kawat kecil (stenting) sebagai penyangga arteri.
Baca Juga: 8 Manfaat Buah Jambu Air untuk Kesehatan Tubuh yang Wajib Diketahui
Cara mencegah stroke ringan
Penyakit kardioserebrovaskuler seperti stroke dan penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan cara mengubah perilaku yang berisiko seperti :
- Penggunaan tembakau
- Diet yang tidak sehat dan obesitas
- Kurang aktivitas fisik
- Penggunaan Alkohol
- Untuk mencegah stroke berdampak buruk, perlu mengetahui gejala-gejala yang biasanya terjadi pada penderita.
Demikian gejala stroke ringan dan cara mengatasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News