Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Trigliserida adalah salah satu indikator penting kesehatan jantung yang harus diperhatikan. Jika Anda telah selama ini memperhatikan tekanan darah dan kadar kolesterol, maka penting juga untuk memonitor tingkat trigliserida dalam tubuh Anda.
Trigliserida yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, ada pilihan gaya hidup sehat yang dapat membantu menurunkan tingkat trigliserida Anda.
Apa itu Trigliserida?
Menurut Mayo Clinic, trigliserida adalah sejenis lemak (lipid) yang ada dalam darah Anda. Ketika Anda mengonsumsi kalori berlebih yang tidak langsung digunakan oleh tubuh, kalori tersebut akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan dalam sel lemak. Trigliserida kemudian dilepaskan sebagai sumber energi antara waktu makan.
Jika Anda mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar secara rutin, terutama dari makanan tinggi karbohidrat, Anda mungkin berisiko memiliki kadar trigliserida yang tinggi (hipertrigliseridemia).
Baca Juga: Menurunkan Kolesterol dan Tekanan Darah, Ini Manfaat Rebung yang Kaya Antioksidan
Kadar Normal Trigliserida
Tes darah sederhana dapat memberikan informasi apakah kadar trigliserida Anda berada dalam kisaran yang sehat:
- Normal: Kurang dari 150 miligram per desiliter (mg/dL), atau kurang dari 1,7 milimol per liter (mmol/L)
- Batas Tinggi: 150 hingga 199 mg/dL (1,8 hingga 2,2 mmol/L)
- Tinggi: 200 hingga 499 mg/dL (2,3 hingga 5,6 mmol/L)
- Sangat Tinggi: 500 mg/dL atau lebih (5,7 mmol/L atau lebih)
Biasanya, dokter akan memeriksa kadar trigliserida sebagai bagian dari tes kolesterol, yang juga dikenal sebagai panel lipid atau profil lipid. Sebelum mengambil sampel darah untuk mengukur trigliserida dengan akurat, Anda harus berpuasa terlebih dahulu.
Baca Juga: Inilah Tensi Normal Pria & Wanita Sesuai Usia, Cek Cara Menurunkan Darah Tinggi
Makanan & Minuman yang Meningkatkan Trigliserida
Menurut Very Well Health, beberapa jenis makanan dan minuman dapat meningkatkan kadar trigliserida. Jika Anda memiliki trigliserida yang tinggi, sebaiknya hindari makanan dan minuman berikut untuk membantu menurunkan tingkat trigliserida Anda:
1. Makanan Tinggi Kalori
Berhati-hatilah dengan konsumsi makanan berkalori tinggi jika Anda mencoba menurunkan kadar trigliserida. Beberapa makanan berkalori tinggi, seperti kacang-kacangan dan alpukat, kaya akan nutrisi. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk panduan tambahan.
2. Biji-Bijian Halus dan Makanan Bertepung
Biji-bijian olahan atau makanan bertepung sering kali terbuat dari tepung putih dan bisa meningkatkan trigliserida. Mereka juga sering mengandung gula. Makanan seperti roti putih, roti gandum atau pasta yang diperkaya atau diputihkan, sereal manis, nasi instan, roti bagel, pizza, kue kering, pai, dan kue perlu dibatasi konsumsinya.
Baca Juga: Apakah Alpukat Bisa Menurunkan Darah Tinggi? Cek Cara Atasi Darah Tinggi Di Usia Muda
3. Alkohol
Konsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar trigliserida. Mengurangi asupan alkohol dapat membantu menurunkan tingkat trigliserida. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memerlukan bantuan tambahan untuk mengurangi konsumsi alkohol, konsultasikan dengan dokter.
Dengan menghindari makanan dan minuman ini, Anda dapat membantu menurunkan tingkat trigliserida dalam tubuh Anda dan menjaga kesehatan jantung Anda dengan lebih baik. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Gula, seperti fruktosa, dapat meningkatkan kadar trigliserida. Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan penambahan berat badan dan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko diabetes tipe 2.
Minuman dan makanan manis yang perlu dihindari termasuk buah segar dan kalengan, permen, es krim, yogurt manis, minuman manis seperti jus, sereal, selai, jeli, milkshake, dan smoothie yang mengandung sirup jagung, madu, sukrosa, glukosa, fruktosa, dan maltosa sebagai bahan utama.
5. Lemak Jenuh dan Trans
Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar trigliserida dan dapat ditemukan pada makanan yang digoreng, daging merah, kulit ayam, kuning telur, produk susu tinggi lemak, mentega, lemak babi, mentega putih, margarin, dan makanan cepat saji.
Baca Juga: Penyebab Penyakit Demensia dan Gejala-Gejalanya yang Perlu Diwaspadai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News