kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tes PCR tunjukkan masih positif Covid-19 setelah sembuh, begini penjelasan medisnya


Senin, 15 Februari 2021 / 04:10 WIB
Tes PCR tunjukkan masih positif Covid-19 setelah sembuh, begini penjelasan medisnya
ILUSTRASI.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah beberapa pekan terinfeksi virus corona, sejumlah Pasien yang telah sembuh kembali menunjukkan hasil tes PCR positif Covid-19. 

Lantas, apakah pasien Covid-19 ini masih bisa menularkan virus corona? 

"Orang yang sudah sembuh (Covid-19), walaupun tes PCR (menunjukkan hasil) positif, namun tidak lagi menular," kata Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof. Zubairi Djoerban. 

Zubairi menegaskan bahwa hasil tes PCR tidak mencerminkan virus corona yang lengkap. Akan tetapi, yang terdeteksi pada tes tersebut hanya partikel dari virus corona yang tidak lagi menular. 

"Laporan (tes positif pada pasien sembuh dari Covid-19), telah diketahui sejak lama, kira-kira enam bulan lalu," jelas Prof Zubairi. 

Baca Juga: Pengembang targetkan vaksin Covid untuk anak-remaja tersedia di pertengahan tahun

Prof Zubairi menjelaskan tentang temuan studi yang dilakukan para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) Korea Selatan yang dipublikasikan belum lama ini. 

Positif Covid-19 lagi tapi tidak menular 

Pada Mei 2020 lalu, para ilmuwan di CDC Korea Selatan, mempelajari 285 orang yang sembuh dari Covid-19 dan dites masih menunjukkan positif virus corona setelah penyakit mereka telah teratasi.

Padahal, pada hasil tes sebelumnya, setelah dinyatakan sembuh, tes PCR menunjukkan negatif virus corona. Pasien sembuh yang kembali positif Covid-19 berdasarkan tes PCR tersebut tidak ditemukan telah menyebarkan infeksi. 

Baca Juga: Wartawan dan pekerja media masuk prioritas penerima vaksin tahap kedua

Sampel virus corona yang dikumpulkan dari mereka ternyata tidak dapat berkembang biak. Hal ini menunjukkan bahwa pasien mengeluarkan partikel virus yang tidak menular atau virus tersebut sudah mati. 

Dikutip dari Bloomberg, temuan studi itu dilaporkan pada 18 Mei 2020 lalu. Bukti ini muncul dari Korea Selatan yang menunjukkan mereka yang telah pulih dari Covid-19 tidak menunjukkan risiko penyebaran virus corona, ketika tindakan jarak fisik dilonggarkan. 

Dalam penelitian sebulan sebelum studi ini dipublikasikan, menunjukkan bahwa tes PCR untuk asam nukleat virus corona tidak dapat membedakan antara partikel virus yang sudah mati dan partikel virus yang masih dapat hidup terus. 

Hal ini berpotensi memberikan kesan yang salah bahwa sesorang yang dites positif terkena virus tetap dapat menularkan penyakitnya. 

Studi ini telah membantu menjelaskan perdebatan tentang tes antibodi, yang mencari tanda dalam darah yang mengindikasikan paparan virus corona. 

Baca Juga: Studi: Vitamin C dan zinc tidak mengurangi gejala Covid-19

Sebagai hasil dari temuan dalam studi para ilmuwan di Korea Selatan, pihak berwenang mengatakan bahwa berdasarkan protokol kesehatan yang direvisi, orang seharusnya tidak lagi diminta untuk tes negatif untuk virus sebelum kembali bekerja atau sekolah, setelah mereka sembuh dari Covid-19 dan menyelesaikan masa isolasi mereka. 

Baca Juga: Ini aturan vaksin Covid-19 untuk lansia

Beberapa pasien Covid-19 telah dites positif lagi untuk virus hingga 82 hari setelah terinfeksi. Hampir semua kasus yang menjalani tes darah memiliki antibodi terhadap virus. 

Diduga miliki viral load tinggi 

Ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo menambahkan bahwa pasien Covid-19 yang telah pulih selama tiga minggu, secara klinis sudah sehat. Jika saat dites kembali, hasilnya positif Covid-19, Ahmad mengatakan yang terdeteksi oleh tes tersebut hanya sisa materi genetik dari virus corona. 

"Partikelnya (virus corona) sudah tercerai-berai, jadi hanya sisa materi genetiknya saja," kata dia. 

Baca Juga: Selamat! Ilmuwan medis Israel temukan obat Covid-19 yang efektif

Menurut Ahmad, kondisi ini bergantung pada jumlah partikel virus corona atau viral load yang masuk saat infeksi pertama kali. Apabila saat awal infeksi, jumlah virus atau viral load virus corona yang masuk cukup banyak, apalagi dengan gejala Covid-19 yang berat, artinya partikel virus juga semakin banyak yang berada dalam tubuh. 

"Maka perlu waktu untuk pembersihan. Namun, tidak semua pasien seperti itu. Saat ini, saya juga sedang meneliti di RS Persahabatan, mayoritas pasien Covid-19 (setelah tes PCR) sudah tidak terdeteksi (positif Covid-19) di hari ke-14," imbuh Ahmad.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tes PCR Tunjukkan Masih Positif Covid-19 Setelah Sembuh, Kok Bisa?"
Penulis : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Editor : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Selanjutnya: Hati-hati! Ini warning WHO soal gejala infeksi ulang Covid-19 varian baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×