kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah terinfeksi Covid-19, berapa lama kekebalan alami bertahan?


Rabu, 20 Oktober 2021 / 07:30 WIB
Setelah terinfeksi Covid-19, berapa lama kekebalan alami bertahan?


Sumber: Medical News Today | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat seseorang terinfeksi Covid-19, dia seharusnya memiliki kekebalan terhadap virus corona. Akan tetapi, para ahli kesehatan tidak tahu berapa lama kekebalan ini bertahan.

Melansir Medical News Today, para ilmuwan tahu bahwa beberapa orang telah terinfeksi Covid-19 lebih dari sekali. Hanya saja, tidak ada cukup data bagi para ilmuwan untuk dapat menganalisis berapa lama kekebalan alami itu bertahan.

Setelah mempelajari genom SARS-CoV-2, para peneliti menyarankan bahwa, di antara orang yang tidak divaksinasi, infeksi ulang dapat terjadi segera setelah 3 bulan setelah tertular virus.

Menurut Our World in Data, hampir setengah dari populasi dunia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin untuk melawan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 mengurangi keparahan penyakit tetapi tidak memberikan perlindungan penuh terhadap Covid-19.

Baca Juga: Dialami 50% pasien, gejala long covid ini patut Anda waspadai

Pada awal pandemi, beberapa yurisdiksi, termasuk di Inggris Raya dan Swedia, menerapkan kebijakan kekebalan kelompok, yang mengasumsikan bahwa membiarkan cukup banyak orang tertular virus akan memberikan kekebalan yang cukup pada populasi untuk mengakhiri pandemi.

Meskipun ada beberapa laporan mengenai orang yang terinfeksi Covid-19 lebih dari sekali, jumlah ini terlalu kecil untuk melakukan studi epidemiologi. 

Ini berarti sulit untuk menentukan berapa lama kekebalan yang diberikan dari infeksi SARS-CoV-2 berlangsung.

Baca Juga: 4 Cara mengembalikan indra perasa yang perlu Anda coba

Dalam penelitian ini, para peneliti telah melakukan analisis data yang diterbitkan sebelumnya tentang virus yang mirip dengan SARS-CoV-2. Mereka berangkat untuk menentukan berapa lama kekebalan setelah infeksi Covid-19 dapat bertahan.

Penelitian, yang dilakukan di The Lancet Microbe, menunjukkan bahwa orang yang tidak divaksinasi dapat mengharapkan kekebalan terhadap infeksi ulang bertahan 3–61 bulan setelah terinfeksi Covid-19 jika virus masih menyebar di masyarakat.

Studi ini dapat membantu mendorong orang untuk mendapatkan vaksinasi, kata Dr. Ajay Sethi, profesor ilmu kesehatan populasi di University of Wisconsin-Madison, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut. 

“Studi ini menggarisbawahi pentingnya bagi masyarakat untuk memahami bahwa kekebalan dari infeksi alami tidak bertahan lama seperti yang mungkin dirasakan beberapa orang, dan tentu saja tidak seumur hidup,” jelasnya kepada Medical News Today.

Baca Juga: 10 Jenis vaksin Covid-19 yang dipakai di Indonesia, dosis hingga efek sampingnya

Dia juga menjelaskan bahwa penelitian telah menunjukkan bahwa vaksinasi setelah infeksi alami menghasilkan respons imun yang lebih kuat dibandingkan dengan vaksinasi tanpa riwayat Covid-19 sebelumnya. 

"Mudah-mudahan, lebih banyak orang yang pernah terinfeksi di masa lalu akan memilih untuk divaksinasi,” tambah Sethi. 

Selanjutnya: Hati-hati, diabetes bisa semakin parah karena Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×