kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah terinfeksi Covid-19, berapa lama kekebalan alami bertahan?


Rabu, 20 Oktober 2021 / 07:30 WIB
Setelah terinfeksi Covid-19, berapa lama kekebalan alami bertahan?


Sumber: Medical News Today | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat seseorang terinfeksi Covid-19, dia seharusnya memiliki kekebalan terhadap virus corona. Akan tetapi, para ahli kesehatan tidak tahu berapa lama kekebalan ini bertahan.

Melansir Medical News Today, para ilmuwan tahu bahwa beberapa orang telah terinfeksi Covid-19 lebih dari sekali. Hanya saja, tidak ada cukup data bagi para ilmuwan untuk dapat menganalisis berapa lama kekebalan alami itu bertahan.

Setelah mempelajari genom SARS-CoV-2, para peneliti menyarankan bahwa, di antara orang yang tidak divaksinasi, infeksi ulang dapat terjadi segera setelah 3 bulan setelah tertular virus.

Menurut Our World in Data, hampir setengah dari populasi dunia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin untuk melawan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 mengurangi keparahan penyakit tetapi tidak memberikan perlindungan penuh terhadap Covid-19.

Baca Juga: Dialami 50% pasien, gejala long covid ini patut Anda waspadai

Pada awal pandemi, beberapa yurisdiksi, termasuk di Inggris Raya dan Swedia, menerapkan kebijakan kekebalan kelompok, yang mengasumsikan bahwa membiarkan cukup banyak orang tertular virus akan memberikan kekebalan yang cukup pada populasi untuk mengakhiri pandemi.

Meskipun ada beberapa laporan mengenai orang yang terinfeksi Covid-19 lebih dari sekali, jumlah ini terlalu kecil untuk melakukan studi epidemiologi. 

Ini berarti sulit untuk menentukan berapa lama kekebalan yang diberikan dari infeksi SARS-CoV-2 berlangsung.

Baca Juga: 4 Cara mengembalikan indra perasa yang perlu Anda coba




TERBARU

[X]
×