kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sering kentut, malu, bagaimana kalo tidak bisa kentut, pertanda apa?


Rabu, 10 Juni 2020 / 21:52 WIB
Sering kentut, malu, bagaimana kalo tidak bisa kentut, pertanda apa?
ILUSTRASI. Ilustrasi Sakit Perut


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Diakui atau tidak diakui, kentut terasa menyenangkan bagi perut. Namun, jika sering kentut, juga tidak nyaman.

Lalu bagaimana jika tidak bisa kentut? Ada pertanda apa jika kita tidak bisa kentut dalam waktu lama?

Kentut adalah bagian dari proses membuang kelebihan gas dari sistem pencernaan.

Beberapa kondisi dapat menyebabkan seseorang susah atau tidak bisa kentut.

Akibat gas yang tertahan di saluran pencernaan, perut jadi terasa begah dan tidak nyaman.

Baca juga: Manfaat garam himalaya lebih berkhasiat dari garam biasa?

Berikut kemungkinan tidak bisa kentut bisa menjadi gejala penyakit apa saja:

1. Sembelit

Sembelit atau konstipasi merupakan penyebab umum seseorang tidak bisa kentut.

Melansir Web MD, gas pada kentut bisa terbentuk di usus besar saat bakteri mencerna karbohidrat dalam kotoran.

Dalam kondisi sembelit, gas kentut tersebut jadi susah melewati usus besar.

Kondisi ini rentan bikin penderitanya kembung dan merasa tidak nyaman.

Cara agar lebih mudah kentut saat sembelit sebenarnya bisa diatasi dengan obat-obatan dari dokter.

Selain itu, Anda juga bisa mengikuti diet makanan tertentu seperti susu, kacang-kacangan, dan buah-buahan yang bisa meningkatkan produksi gas di perut.

Di antaranya apel, aprikot, kacang polong, kedelai, kembang kol, bawang putih, eks krim, susu, buah pir, serta gandum.

Saat sembelit, hindari makanan yang bisa memberikan bahan bakar bagi bakteri di perut tersebut.

Namun, jangan lupakan asupan serat agar kelancaran pencernaan tetap terjaga.

Anda juga disarankan untuk mengonsumsi jahe. Rempah ini dapat mempercepat pergerakan makanan melalui usus. Sehingga, bisa meredakan kembung.

Baca juga: Ini nilai tukar rupiah di money changer Jakarta saat rupiah melemah

2. Usus buntu

Seperti dilansir dari Everyday Health, sakit perut sebelah kanan merupakan salah satu gejala usus buntu yang paling umum.

Tak hanya sakit perut sebelah kanan, penderita radang usus buntu (apendisitis) juga mengalami susah atau tidak bisa kentut.

Selain tanda-tanda di atas, gejala usus buntu yang lain di antaranya sembelit, muntah, dan semam.

Radang usus buntu kerap menyerang remaja atau orang berusia 20 tahunan.

Namun, tidak menutup kemungkinan penyakit ini diidap orang berusia mapan atau kalangan lanjut usia.

Radang usus buntu perlu mendapat penanganan medis sebelum pecah agar tidak menimbulkan komplikasi kesehatan serius.

3. Ileus

Melansir Healthline, ileus adalah kondisi saat pergerakan di usus minim, sehingga makanan jadi menumpuk di usus.

Kondisi ini bisa terjadi saat ada masalah otot atau saraf yang terhubung dengan usus.

Ileus dapat menyebabkan makanan, cairan, dan gas di usus tersumbat.

Gejala ileus di antaranya tidak bisa kentut, sakit perut, kehilangan nafsu makan, sembelit, perut bengkak, mual, dan muntah.

Ileus jamak dialami orang yang baru dioperasi, karena efek samping penggunaan obat tertentu.

Namun, ada juga ileus yang disebabkan penyakit seperti kanker usus, penyakit autoimun crohn, parkinson, dan intususepsi.

Kondisi medis tertentu seperti ketidakseimbangan elektrolit, trauma usus, penurunan berat badan dengan cepat, dan penuaan juga bisa memicu ileus.

Ileus tak boleh diabaikan. Tanpa perawatan, ileus bisa membuat dinding usus berlubang.

Kondisi ini rentan menyebabkan isi usus yang banyak mengandung bakteri bocor ke bagian tubuh lainnya.

Jika mengalami gejala ileus, baiknya Anda segera mendapatkan perawatan medis. (Mahardini Nur Afifah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidak Bisa Kentut Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?", .
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×