kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sering kentut, coba deh kurangi karbohidrat


Rabu, 23 Desember 2015 / 11:41 WIB
Sering kentut, coba deh kurangi karbohidrat


Sumber: Tabloid Nova | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Buang gas alias kentut pada dasarnya adalah bagian dari upaya menjaga tubuh tetap sehat. Penelitian menunjukan, setiap orang rata-rata kentut sebanyak 13-21 kali per hari, termasuk bersendawa.

Kebanyakan kentut tidak berbau, tapi semua orang pasti pernah mengalami kentut yang bau. Apa aja sih penyebab kita sering kentut?

Bau itu biasanya disebabkan oleh belerang di sistem tubuh dan yang terpenting itu bukan tanda bahwa kita sedang mengidap penyakit tertentu. Tapi kalau bau itu disertai dengan gejala lain, seperti sakit perut, cobalah konsultasikan ke dokter.

Bisa jadi perut mengalami infeksi atau tidak mampu mencerna laktosa dalam produk susu. Atau, kita memiliki penyakit celiac (masalah mencerna gluten) yang sering ditemukan dalam gandum dan biji-bijian lainnya.

Tetapi, apa sih pemicu kentut yang paling umum, dan bagaimana mengatasinya?

Makan permen karet

Setiap kali menelan udara, makan atau minum terlalu cepat, minum minuman bersoda, merokok, dan mengunyah permen karet, kita bisa buang angin lebih sering.

Tapi, penyebab yang paling utama adalah pemecahan makanan dalam usus yang secara medis disebut sebagai perut kembung.

Perjalanan Udara

Perubahan tekanan udara dapat memengaruhi telinga. Untuk membantu menjaga agar kita enggak sering kentut saat berada di udara, perhatikan apa yang kita makan sebelum dan selama penerbangan.

Jangan makan makanan yang mengandung banyak gas, seperti kacang, ubi, atau minum susu. Selain makanan, perhatikan apa yang kita kenakan. Pakailah pakaian yang dilapisi dengan karbon untuk membantu menyaring bau kentut.

Bertambahnya usia

Semakin tua maka sistem pencernaan menjadi lebih lambat. Kita mungkin juga mengalami sembelit yang membuat gas di dalam perut meningkat. Obat pencahar dapat membantu mengatasi sembelit dan mengurangi gas dalam tubuh.

Makan Karbohidrat

Setiap orang berbeda, dan makanan yang menyebabkan gas pada tiap orang juga berbeda. Tapi secara umum, makanan yang tinggi karbohidrat lah yang menyebabkan lebih banyak gas. Makanan tinggi lemak tinggal di perut lebih lama.

Dengan mengurangi porsi karbohidrat pada makanan, kita dapat membantu mengurangi kembung. Untuk membantu perut kosong lebih cepat dan membuat gas lebih cepat hilang, konsumsilah makanan yang mengandung lemak.

Secara umum, protein tidak memberikan kontribusi gas. Tetapi jika kita memiliki masalah mencerna laktosa (gula dalam susu), produk susu akan menghasilkan gas.

(tabloidnova.com/ester).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×