Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata
Sementara butir ketiga dan keempat seputar kehamilan. Butir ketiga skrining memastikan masa kehamilan penerima vaksin sudah memasuki trisemester kedua. Sedang butir keempat bertujuan untuk memastikan bahwa calon penerima vaksin tidak memilki keluhan dan tanda preeklampsia. Jika ada keluhan dan tanda preeklampsia, seperti kaki bengkak, maka vaksinasi ditunda, dan si ibu hamil akan dirujuk ke rumah sakit.
Pertanyaan butir kelima seputar riwayat alergi terhadap vaksin. Sementara pertanyaan keenam berupaya untuk menapis apakah si ibu hamil memiliki salah satu dari delapan penyakit penyerta, seperti jantung, diabetes mellitus dan asma. Jika penyakit penyerta dinilai dalam kondisi terkontrol, si ibu hamil bisa menerima vaksin.
Pertanyaan ketujuh untuk menyaring apakah ibu hamil memiliki penyakit autoimun, seperti lupus. Sama seperti komorbid, penyakit autoimun yang terkontrol memungkinkan ibu hamil untuk tetap divaksin.
Baca Juga: UPDATE tes corona sepekan terakhir masih rendah meskipun di atas rekomendasi WHO
Pertanyaan butir kedelapan seputar pengobatan untuk gangguan pembekuan darah, kelainan darah, defisiensi imun. Juga menapis apakah ibu hamil merupakan penerima tranfusi darah. Jika calon penerima vaksin menjawab ya terhadap pertanyaan butir ini, maka vaksinasinya ditunda dan ia dirujuk ke rumah sakit.
Skrining berikut seputar pengobatan immunosuppressant, seperti kortikostreoid dan kemoterapi. Jika si ibu hamil menjawab ya untuk pertanyaan ini, maka vaksinasi ditunda, dan dirujuk ke rumah sakit.
Saringan terakhir seputar pernah atau tidaknya si ibu hamil terkonfirmasi Covid-19. Jika pernah, maka vaksinasi baru boleh dilakukan tiga bulan setelah si ibu hamil dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Dengan penapisan yang ketat semacam itu, jadi ibu hamil tak perlu ragu untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Bersama dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, vaksinasi merupakan kunci untuk meredakan penyebaran virus corona.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Hasil survei: Ibu menyusui sulit pertahankan ASI eksklusif selama pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News