kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Semakin banyak negara yang melarang rokok elektrik, ini alasannya


Sabtu, 28 September 2019 / 02:00 WIB
Semakin banyak negara yang melarang rokok elektrik, ini alasannya


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

Tetapi perlu dicatat, beberapa orang yang menderita pneumonia lipoid mengakui bahwa mereka melakukan vape THC (bahan aktif dalam ganja).

Meskipun yang lain bersikeras, mereka hanya menggunakan produk nikotin dengan rokok elektrik mereka.

Satu zat yang disebut vitamin E asetat telah diidentifikasi juga dalam semua sampel yang diuji oleh pihak kesehatan Negara Bagian New York.

Tapi, tidak ada cukup bukti untuk menyatakan, apakah ini adalah penyebab penyakit. Dan sejauh ini, tidak ada kasus pneumonia lipoid telah dilaporkan di luar AS.

Baca Juga: Empat hal ini perlu diperhatikan sebelum beralih dari rokok tembakau ke vape

Bukti sampai saat ini menunjukkan, vaping bukan alternatif yang aman untuk merokok tembakau.

Ini ditambah dengan tren yang mengkhawatirkan anak-anak muda, yang sebelumnya bukan perokok tertarik pada vaping, menimbulkan kekhawatiran akan ada generasi lain yang menderita penyakit paru-paru kronis.

Sebuah studi baru-baru ini di The Lancet memperkirakan, pada 2040 mendatang, COPD akan menjadi satu-satunya penyakit dalam sepuluh penyebab utama kematian yang masih akan meningkat.

Penulis: Farren Anatje Sahertian

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Semakin Banyak Negara yang Melarang Vape, Apa Alasannya?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×