kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Selain Lewat Kontak Sosial, Begini Cara Lain Penularan Cacar Monyet


Selasa, 07 November 2023 / 05:29 WIB
Selain Lewat Kontak Sosial, Begini Cara Lain Penularan Cacar Monyet
ILUSTRASI. Di Indonesia, jumlah kasus cacar monyet atau monkeypox terus mengalami penambahan. ?REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

CARA PENULARAN CACAR MONYET - Di Indonesia, jumlah kasus cacar monyet atau monkeypox terus mengalami penambahan. 

Dilansir dari Kompas.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, total terdapat 36 pasien positif cacar monyet di Indonesia hingga Jumat (3/11/2023). 

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sebanyak 33 pasien masih menjalani isolasi. Sementara 3 pasien lain sudah sembuh. 

Nadia menyebut, kasus cacar monyet mayoritas terjadi di DKI Jakarta. Selain di Ibu Kota, kasus tersebut juga ditemukan di Jawa Barat dan Banten. 

Seluruh pasien merupakan laki-laki berusia 25-50 tahun yang tertular cacar monyet melalui kontak seksual. 

Lalu, bisakah cacar monyet ditularkan selain melalui kontak seksual? 

Penularan cacar monyet selain dari kontak seksual 

Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, cacar monyet bisa menular ke manusia tidak hanya melalui hubungan seksual. 

"Kalau bicara soal penularan (cacar monyet), pertama kita melihat dari mekanisme penularan yang terjadi di Afrika atau negara-negara lain yang mengalami oubreak monkeypox," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (6/11/2023). 

Baca Juga: Tetap Waspada, Ada 27 Kasus Aktif Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta

Dicky menjelaskan, umumnya virus cacar monyet ditularkan melalui sentuhan atau kontak erat dengan pasien.  

Adapun yang menularkan virus itu adalah cairan dari bentol-bentol yang ada di kulit pasien penderita cacar monyet. 

Saat cairan yang mengandung virus cacar monyet mengenai luka atau jaringan kulit yang terbuka, seseorang akan tertular cacar monyet. 

"Cairan itu sangat infeksius. Bahkan, sebelum keluar cairannya, masih dalam bentuk bentolan jerawat itu sudah bisa menularkan," ujar Dicky. 

Tak hanya di kulit, bentol-bentol cacar monyet juga bisa ada di dalam rongga mulut. Ini membuat orang yang berciuman dengan pasien ataupun berada di sekitar penderita cacar monyet yang bersin berpotensi tertular. 

Sementara itu, air mani pada laki-laki penderita cacar monyet tidak bisa menularkan virus tersebut.

Baca Juga: Gejala Cacar Monyet: Masa Inkubasi Berlangsung 5 sampai 13 hari

"Tapi kalau di alat kelamin ada luka, ya itu bisa menularkan," ujar Dicky. 

Dia menegaskan, cacar monyet bukanlah penyakit seksual atau penyakit menular lewat kelamin. Namun, hubungan seksual pada pasien bisa mempermudah penularan lewat luka yang ada di organ kelaminnya. 

Kondisi tersebut membuat orang yang melakukan hubungan seksual melalui alat kelamin yang terluka sangat berisiko tinggi terkena virus cacar monyet. 

Tidak menular seperti Covid-19 

Lebih lanjut, Dicky mengungkapkan, cacar monyet tidak bisa menular lewat udara dan tidak seperti penularan Covid-19. 

"Cuma kalau ada luka di rongga mulut, dia bicara dengan orang lain tanpa masker kemudian bersin bisa menularkan kalau (posisinya) cukup dekat," ujarnya. 

Selain itu, pasien cacar monyet juga bisa menularkan virus ke keluarga dekatnya dengan cara memakai handuk, selimut, atau barang lain yang dipakai bersama. 

Namun, virus ini tetap baru bisa menular apabila cairan dari cacar di kulit pasien mengenai orang lain. 

Oleh karena itu, Dicky menyebut kunci dari pencegahan penularan cacar monyet adalah dengan mengkarantina pasien tersebut. 

"Saat pasien sudah bergejala, harus diisolasi. Kalau dia bisa pergi-pergi akan berpotensi menularkan, apalagi kalau gejalanya ringan," kata dia. 

Orang-orang yang berkontak dengan pasien cacar monyet juga perlu menjalani karantina selama satu minggu. Ini dilakukan untuk memastikan gejala virus tersebut tidak muncul. 

Dicky juga mengungkapkan, potensi penularan cacar monyet ke masyarakat umum masih sulit terjadi. 

"Akan berbeda kalau sampai di sini ada hewan yang tertular (cacar monyet). Itu baru akan (menyebabkan penularan) tambah serius," tandasnya.

Baca Juga: 6 Tips Pencegahan Monkeypox, Cek Informasinya

Gejala cacar monyet dari hari ke hari

Mengutip indonesiabaik.id, berikut adalah gejala cacar monyet dari hari ke hari: 

1. Masa inkubasi 

Masa inkubasi monkeypox 5 sampai 13 hari atau 5 sampai 21 hari.  Ini merupakan masa di mana penderita merasakan sejumlah gejala awal yang muncul pada tubuhnya. 

2. Masa Invasi 

Masa invasi terjadi 0 sampai 5 hari sejak masa invasi. Adapun gejala cacar monyet yang dirasakan seperti demam tinggi, sakit kepala yang berat, dan ada benjolan atau pembesaran kelenjar limfa di leher, kemudian diketiak, atau selangkangan. 

3. Masa Erupsi 

Kedua, masa erupsi, terjadi 1 sampai 3 hari pasca demam, terjadi ruam pada kulit, ruam pada wajah, telapak tangan, kaki, mukosa, alat kelamin, dan selaput lendir mata. 

Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.  

Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok. Informasi saja, monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14 – 21 hari. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penularan Cacar Monyet Selain Lewat Kontak Seksual"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×