Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
CARA MENCEGAH CACAR MONYET - Beberapa waktu belakangan, terjadi penyebaran wabah cacar monyet di Indonesia. Hal ini membuat sebagian besar masyarakat Indonesia merasa khawatir.
Melansir Kompas.com yang mengutip data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), hingga Selasa (31/10/2023), total kasus cacar monyet di Indonesia menjadi 27 orang. Dari puluhan kasus tersebut, DKI Jakarta mendominasi.
Dilansir dari WHO, penyakit cacar monyet tidak secara langsung menyebabkan kematian. Akan tetapi, infeksi virus ini dapat mengakibatkan komplikasi seperti infeksi kulit dan radang paru-paru atau pneumonia.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah pencegahan cacar monyet yang bisa kita upayakan. Sebelum menyimak pencegahannya, ketahui dahulu macam-macam gejala cacar monyet berikut.
Apa gejala cacar monyet?
Untuk diketahui, cacar monyet adalah infeksi virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis), seperti monyet dan hewat pengerat. Virus monkeypox dari monyet atau hewat pengerat bisa menyebar melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit hewan yang terinfeksi, dan mengonsumsi daging hewan liar.
Baca Juga: Cacar Monyet Masuk Bandung, Total ada 27 Kasus di Indonesia
Ketika virus ini menulari manusia, maka akan timbul beberapa gejala atau kondisi medis, seperti:
- Kenaikan suhu tubuh atau demam
- Sakit kepala hebat
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan
- Nyeri punggung
- Nyeri otot
- Lemas dan sering kelelahan
- Ruam atau lesi pada kulit yang dimulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras lalu rontok.
Gejala cacar monyet di atas biasanya terjadi dalam 6-16 hari setelah seseorang tertular penyakit ini.
Baca Juga: Dari Hari ke Hari, Inilah Gejala Cacar Monyet yang Bikin Merinding