kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Puasa bisa mengaktifkan autophagy, ini manfaatnya bagi kesehatan tubuh


Sabtu, 25 April 2020 / 08:04 WIB
Puasa bisa mengaktifkan autophagy, ini manfaatnya bagi kesehatan tubuh
ILUSTRASI. Manfaat dari berpuasa di bulan Ramadhan


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manfaat puasa telah lama dikenal memiliki dampak baik bagi kesehatan. Termasuk salah satu efeknya pada regenerasi sel yang terjadi secara alami yang disebut dengan autophagy. 

Autophagy sejak lama dikenal sebagai proses alami di mana sel akan membersihkan jaringan rusak dalam tubuh. 

Tidak hanya saat Ramadhan seperti saat ini, penelitian ternyata menunjukkan manfaat puasa dapat memicu proses alami tersebut yang akan memberi dampak baik bagi kesehatan tubuh. 

Baca Juga: Ingin olahraga saat puasa Ramadhan? Simak tips berikut

Melansir Medical News Today, Jumat (24/4), autophagy terjadi secara alami di dalam tubuh. Proses vital di mana sel-sel tubuh akan membersihkan sel atau komponen yang rusak atau tidak perlu. 

Seorang ilmuwan Jepang, Yoshinori Ohsumi memenangkan penghargaan Nobel atas penelitian tentang autophagy, pada tahun 2016 lalu dan membuat proses ini semakin dikenal luas. 

Lalu, apa itu autophagy? 

Autophagy adalah proses regenerasi alami yang terjadi pada tingkat sel dalam tubuh. Seperti yang telah diketahui, tubuh memiliki triliunan sel yang seiring waktu molekul yang tidak diperlukan tubuh akan menumpuk. 

Dalam artikel yang diterbitkan dalam jurnal Nature, menjelaskan autophagy adalah proses alami yang merespons masalah tersebut. Selama autophagy, sel-sel akan menghilangkan atau membersihkan molekul yang tidak diinginkan. 

Bahkan, terkadang dalam proses ini beberapa molekul dihancurkan. Di waktu lain, sel akan mendaur ulang bagian ini menjadi komponen baru. 

Istilah autophagy berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang berarti self-eat, atau makan sendiri.   

Baca Juga: Ingat, makan berlebihan saat buka puasa dan sahur bisa turunkan imunitas

Sejumlah penelitian telah mengaitkan autophagy dengan beberapa efek kesehatan. Akan tetapi proses seluler ini cukup kompleks, sehingga sulit untuk menyimpulkannya. 

Kendati demikian, autophagy tampaknya memainkan peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh atau imunitas, dengan membersihkan racun dan agen infeksi dalam tubuh. 

Penelitian juga membuktikan autophagy dapat meningkatkan prospek sel dalam menghadapi infeksi penyakit menular dan neurodegeneratif dengan mengendalikan peradangan. 

Autophagy juga disebut dapat membantu melindungi sel terhadap masuknya mikroba ke dalam tubuh. Autophagy terjadi secara alami di dalam tubuh, namun banyak orang mempertanyakan apakah ini bisa diinduksi menggunakan pemicu spesifik. 

Para peneliti telah menghubungkan autophagy dengan beberapa efek baik untuk kesehatan tubuh. Mereka juga percaya, seseorang yang melakukan puasa dapat memicu autophagy pada tubuhnya. 

Sebab, ketika seseorang puasa, mereka secara sukarela tidak makan untuk waktu yang lama, berjam-jam atau bahkan hingga sehari penuh. Seperti yang tengah dilakukan umat muslim di seluruh dunia saat ini, ketika ramadhan tiba. 

Manfaat puasa juga telah lama dikenal dapat memberi dampak kesehatan yang baik bagi tubuh. 

Perlu dicatat, puasa berbeda dengan pembatasan kalori tradisional. Ketika seseorang membatasi kalori mereka, maka asupan makanan reguler akan dikurangi. 

Puasa mungkin tidak membuat seseorang melakukan pembatasan kalori, tergantung juga pada berapa banyak makanan yang dikonsumsi. 

Baca Juga: Saran WHO di bulan Ramadan: Jangan menggelar ibadah dan pertemuan massal

Dalam sebuah penelitian pada 2018, menyarankan baik puasa maupun pembatasan kalori bisa menyebabkan terjadinya autophagy pada tubuh. 

Puasa dan pembatasan kalori, sama-sama membuat sel-sel tubuh tertekan, ketika seseorang membatasi jumlah makanan yang masuk dalam tubuh mereka. Sel-sel tubuh akan menerima lebih sedikit kalori. 

Ketika proses ini terjadi, sel-sel tubuh harus bekerja lebih efisien. Menanggapi stres yang disebabkan oleh puasa atau pembatasan kalori yang kemudian memicu autophagy. 

Pada akhirnya, saat puasa maupun pembatasan kalori, autophagy membuat sel-sel tubuh membersihkan dan mendaur ulang setiap bagian yang tidak perlu atau rusak. (Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puasa Bisa Mengaktifkan Autophagy, Ini Manfaat Bagi Kesehatan".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×