Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
Para peneliti telah menghubungkan autophagy dengan beberapa efek baik untuk kesehatan tubuh. Mereka juga percaya, seseorang yang melakukan puasa dapat memicu autophagy pada tubuhnya.
Sebab, ketika seseorang puasa, mereka secara sukarela tidak makan untuk waktu yang lama, berjam-jam atau bahkan hingga sehari penuh. Seperti yang tengah dilakukan umat muslim di seluruh dunia saat ini, ketika ramadhan tiba.
Manfaat puasa juga telah lama dikenal dapat memberi dampak kesehatan yang baik bagi tubuh.
Perlu dicatat, puasa berbeda dengan pembatasan kalori tradisional. Ketika seseorang membatasi kalori mereka, maka asupan makanan reguler akan dikurangi.
Puasa mungkin tidak membuat seseorang melakukan pembatasan kalori, tergantung juga pada berapa banyak makanan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Saran WHO di bulan Ramadan: Jangan menggelar ibadah dan pertemuan massal
Dalam sebuah penelitian pada 2018, menyarankan baik puasa maupun pembatasan kalori bisa menyebabkan terjadinya autophagy pada tubuh.
Puasa dan pembatasan kalori, sama-sama membuat sel-sel tubuh tertekan, ketika seseorang membatasi jumlah makanan yang masuk dalam tubuh mereka. Sel-sel tubuh akan menerima lebih sedikit kalori.
Ketika proses ini terjadi, sel-sel tubuh harus bekerja lebih efisien. Menanggapi stres yang disebabkan oleh puasa atau pembatasan kalori yang kemudian memicu autophagy.
Pada akhirnya, saat puasa maupun pembatasan kalori, autophagy membuat sel-sel tubuh membersihkan dan mendaur ulang setiap bagian yang tidak perlu atau rusak. (Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puasa Bisa Mengaktifkan Autophagy, Ini Manfaat Bagi Kesehatan".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News