Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia tak kunjung melandai. Hal tersebut diyakini akibat munculnya varian-varian baru dari mutasi virus SARS-CoV-2.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan beberapa varian Covid-19 sebagai Variant of Concern (VOCs), yaitu varian Alpha (UK), varian Beta (Afrika Selatan), varian Gamma (Brazil) dan varian Delta (India).
Sedangkan, yang termasuk dalam klasifikasi kedua yaitu Varian of Interest (VOIs) adalah Varian Epsilon, varian Iota (Amerika Serikat), varian Zeta (Brazil), varian Theta (Philipina), dan varian Kappa (India).
Sejauh ini diyakini, bahwa varian baru Covid-19 telah menambah beban pasien dari segi keparahan gejala, dibandingkan dengan virus aslinya. Serta, beberapa di antaranya memiliki kemampuan penularan yang lebih progresif dan cepat hingga 20 persen dibandingkan dengan virus aslinya.
Munculnya varian-varian baru akibat mutasi virus SARS-CoV-2 merupakan hal yang wajar. Varian-varian baru Covid-19 akan terus muncul, terlebih jika penularan dan mobilitas masyarakat masih tidak dapat terkendali.
Baca Juga: WHO prediksi kasus Covid-19 global akan tembus 200 juta dalam 3 pekan ke depan
Oleh karena itu, hal yang terpenting dilakukan masyarakat adalah patuh protokol kesehatan, dan segera melakukan isolasi mandiri atau memeriksakan diri ke rumah sakit jika muncul beberapa gejala yang dicurigai akibat infeksi Covid-19.
Berikut perbedaan gejala-gejala infeksi Covid-19 yang perlu diwaspadai dari beberapa varian, yakni;
1. Varian awal SARS-CoV-19
Pada awal kemunculan penyakit Covid-19 di Wuhan, China, gejala awal yang diwaspadai sebagai pertanda infeksi Covid-19 adalah demam tinggi di atas 37,5 derajat Celcius.
Namun, seiring waktu, varian awal SARS-CoV-2 ternyata menimbulkan beberapa gejala baru lainnya, berikut di antaranya:
- Demam
- Batuk
- Kehilangan penciuman atau rasa
Baca Juga: Jumlah anak positif Covid-19 melonjak, ini yang harus dilakukan orang tua
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Diare
- Mual
2. Varian Alpha
Varian baru Alpha pertama kali ditemukandi Inggris, dan pada awalnya disebut dengan varian B.1.1.7. Vairan Alpha diketahui lebih menular sekitar 50 persen dibanding strain aslinya. Sementara itu, gejala umum yang diakibatkan infeksi varian baru Alpha ini cenderung lebih parah daripada varian awal sekali.
Beberapa gejala khusus dari infeksi varian Alpha, yakni :
- Batuk berlendir
- Keluar lendir bervirus dari mulut dan hidung
- Batuk dan sakit tenggorokan
- Hilang rasa dan indra penciuman
- Sesak napas
- Sulit berpikir jernih
- Pusing, malaise, dan mual
- Kelelahan dan nyeri otot
Baca Juga: Catat! Ini 5 mitos tentang vaksin Covid-19 yang tidak benar
3. Varian Beta
Varian berikutnya dari Covid-19 yang banyak ditemukan juga di Indonesia adalah varian Beta. Varian baru Beta ini pertama kali muncul di Afrika Selatan, dan disebut dengan B.1.351 pada awal ditemukannya.
Mengutip Kompas.com, 3 Mei 2021, varian Beta memiliki pola mutasi berbeda, yang menyebabkan lebih banyak perubahan pada struktur protein spike milik virus corona.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian Beta diduga memengaruhi penurunan efikasi vaksin Covid-19.
Adapun, gejala umum yang diakibatkan oleh infeksi varian Beta ini diketahui tidak jauh berbeda dari varian awal.
Berikut beberapa gejala khusus yang ditemukan pada pasien terinfeksi varian Beta:
- Demam
- Indera penciuman hilang
- Sakit kepala
- Batuk terus-menerus
- Sakit perut
- Sakit tenggorokan
Melansir BBC, 13 April 2021, mutasi pada varian Beta, yang disebut E484K, dapat meningkatkan peluang virus menghindari sistem kekebalan seseorang, dan dapat memengaruhi seberapa efektif vaksin virus corona bekerja.
Baca Juga: WHO: Covid-19 varian delta akan mendominasi dunia dalam beberapa bulan lagi
4. Varian Delta
Varian yang satu ini menjadi jenis atau varian yang paling dikhawatirkan saat ini, yaitu varian Delta. Varian Delta masuk dalam kategori VoC oleh WHO, karena penularannya sangat cepat dan prosesif hingga 20 persen dibandingkan varian awalnya.
Bahkan, gejala umum yang terjadi pada pasien akibat infeksi varian Delta diketahui relatif parah daripada strain awal.
Adapun, gejala khusus yang ditemukan adalah sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Flu parah
- Sakit tenggorokan
- Demam
- Batuk
- Sakit perut
- Muntah
- Mual
- Nyeri sendi
- Gangguan pendengaran
- Hilang selera makan
Keluhan penyakit akibat infeksi varian Delta ini juga semakin buruk, jika terjadi pada pasien Covid-19 yang berusia tua dan memiliki komorbid.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beda Gejala Covid-19 dari Strain Awal, Varian Alpha, Beta, dan Delta"
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Bestari Kumala Dewi
Selanjutnya: PPKM level 4 berlaku, ini aturan terbaru keluar masuk Jakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News