Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Varian baru Alpha pertama kali ditemukandi Inggris, dan pada awalnya disebut dengan varian B.1.1.7. Vairan Alpha diketahui lebih menular sekitar 50 persen dibanding strain aslinya. Sementara itu, gejala umum yang diakibatkan infeksi varian baru Alpha ini cenderung lebih parah daripada varian awal sekali.
Beberapa gejala khusus dari infeksi varian Alpha, yakni :
- Batuk berlendir
- Keluar lendir bervirus dari mulut dan hidung
- Batuk dan sakit tenggorokan
- Hilang rasa dan indra penciuman
- Sesak napas
- Sulit berpikir jernih
- Pusing, malaise, dan mual
- Kelelahan dan nyeri otot
Baca Juga: Catat! Ini 5 mitos tentang vaksin Covid-19 yang tidak benar
3. Varian Beta
Varian berikutnya dari Covid-19 yang banyak ditemukan juga di Indonesia adalah varian Beta. Varian baru Beta ini pertama kali muncul di Afrika Selatan, dan disebut dengan B.1.351 pada awal ditemukannya.
Mengutip Kompas.com, 3 Mei 2021, varian Beta memiliki pola mutasi berbeda, yang menyebabkan lebih banyak perubahan pada struktur protein spike milik virus corona.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian Beta diduga memengaruhi penurunan efikasi vaksin Covid-19.
Adapun, gejala umum yang diakibatkan oleh infeksi varian Beta ini diketahui tidak jauh berbeda dari varian awal.