Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menurunkan berat badan dan mendapatkan tubuh yang sehat, banyak orang yang melakukan diet. Salah satunya yang populer adalah diet puasa atau puasa intermiten.
Seperti namanya, diet puasa adalah diet di mana kita menetapkan periode waktu antara makan dan berpuasa. Dalam diet ini, puasa dapat membantu mengembalikan saklar metabolisme, sehingga kita mulai membakar lemak untuk energi alih-alih glukosa tersimpan di hati.
Ada berbagai jenis metode puasa intermiten yang bisa disesuaikan dengan gaya hidup. Nah, berikut ini adalah lima metode puasa intermiten yang paling terkenal dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
1. Puasa alternatif
Puasa ini normalnya dilakukan dalam empat hari dengan pembatasan kalori 500 untuk wanita dan 600 untuk pria per hari. Sementara tiga harinya kita bebas makan apa saja.
Selain itu, metode ini kita disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang nol kalori sebanyak yang kita inginkan. Minuman tanpa kalori antara lain, air kelapa, minuman ketimun, teh hijau, teh jahe, teh kunyit.
Baca Juga: Mengatur pola makan atau olahraga, mana yang lebih efektif menurunkan berat badan?
Untuk makanan, kita bisa mengonsumsi 50 gram protein dan beberapa sayuran rendah kalori. Ada salad dengan ayam panggang agar merasa kenyang lebih lama. Bagi seorang vegetarian, secangkir lentil bisa memberi 18 gram protein.
Sebagai aturan praktis, per gram protein memberi kita empat kalori. Pada hari-hari non-puasa, seseorang dapat makan apa pun yang mereka inginkan. Studi menemukan, orang yang mengikuti puasa alternatif, tidak makan terlalu banyak kalori pada hari-hari puasa.
Baca Juga: Begini cara minum air putih untuk menurunkan berat badan