kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyebab Kanker Serviks, Gejala, dan Pencegahannya


Rabu, 25 Januari 2023 / 14:11 WIB
Penyebab Kanker Serviks, Gejala, dan Pencegahannya
ILUSTRASI. kanker serviks


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling sering dialami wanita. Banyak faktor yang jadi penyebab kanker serviks pada kaum hawa. 

Serviks sendiri adalah sebutan untuk leher rahim yang terhubung ke vagina. Fungsi serviks adalah untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. 

Serviks juga berfungsi melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar. Sementara kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. 

Baca Juga: Penyebab Kanker Payudara, Cara Mendeteksi, dan Cara Mencegah Kanker Payudara

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, berdasarkan data Globocan  mencatat total kasus kanker di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 396.914 kasus dan total kematian sebesar 234.511 kasus.

Kanker payudara memiliki jumlah kasus baru tertinggi di Indonesia sebesar 65.858 kasus atau 16,6 % dari total kasus kanker. Kanker serviks (leher rahim) menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker.

Tingginya angka perempuan yang menderita kanker serviks di Indonesia disebabkan oleh rendahnya kesadaran akan bahaya penyakit tersebut. 

Selain itu, kanker serviks memiliki minim gejala dan terkadang tidak menunjukkan gejala tahap awal sama sekali. Meski begitu, kanker serviks adalah satu-satunya kanker yang dapat dicegah.

Baca Juga: Tidak Diragukan Lagi, Ini Manfaat Kedelai untuk Kesehatan Tubuh

Penyebab kanker serviks

Kanker serviks

Dilansir dari laman Mayo Clinic, penyebab kanker serviks cukup banyak. Namun, penyebab kanker serviks paling umum adalah infeksi virus human papilloma virus (HPV).

Selain HPV, penyebab kanker serviks yakni infeksi menular seksual. Saat terpapar HPV, sistem kekebalan tubuh biasanya mencegah virus melakukan kerusakan sel. 

Namun, pada sebagian kecil orang, virus bertahan selama bertahun-tahun, sehingga menyebabkan beberapa sel serviks menjadi sel kanker.

Baca Juga: Catat 5 Manfaat Buah Raspberry Untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

Kanker serviks dimulai ketika sel sehat di serviks mengalami perubahan (mutasi) pada DNA mereka. DNA sel berisi instruksi agar sel terus berkembang.

Sel-sel sehat tumbuh dan berkembang biak untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Namun, akibat mutasi, DNA sel memberitahu sel untuk tumbuh dan berkembang biak di luar kendali sehingga menjadi sel-sel abnormal. 

Sel-sel abnormal yang terakumulasi membentuk massa (tumor). Sel-sel kanker menyerang jaringan terdekat dan dapat terlepas dari tumor untuk menyebar (bermetastasis) ke tempat lain di dalam tubuh.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Sebut Penyesuaian Tarif Layanan Sudah Dihitung dengan Matang

Hingga saat ini masih belum jelas apa penyebab kanker serviks secara akurat, tetapi yang pasti keberadaan virus HPV sangat berperan. 

HPV sendiri adalah virus yang sangat umum, dan kebanyakan orang yang terpapar virus ini tidak sampai terkena kanker. Artinya, penyebab kanker serviks bisa karena faktor lainnya seperti lingkungan atau gaya hidup yang tidak sehat.

Anda dapat mengurangi risiko terkena kanker serviks dengan melakukan tes skrining lebih dini dan menerima vaksin yang melindungi tubuh dari infeksi HPV.

Baca Juga: Tarif JKN Naik, Apakah Iuran BPJS Kesehatan 2023 Juga Naik?

Mereka yang rentan kanker serviks

Kanker serviks

Meski penyebab kanker serviks paling umum adalah virus HPV, namun demikian, ada sejumlah faktor yang membuat seorang wanita lebih rentan terkena kanker ini. 

Faktor risiko kanker serviks meliputi:

  • Berganti-ganti pasangan: Semakin sering Anda berganti pasangan seksual, maka semakin besar peluang Anda tertular HPV.
  • Aktivitas seksual dini: Berhubungan seks pada usia dini meningkatkan risiko terkena HPV.
  • Infeksi Menular Seksual (IMS) lainnya: Memiliki IMS seperti klamidia, gonore, sifilis, dan HIV/AIDS bisa meningkatkan risiko HPV.
  • Sistem kekebalan tubuh yang melemah: Anda mungkin lebih mungkin terkena kanker serviks jika sistem kekebalan Anda melemah karena kondisi kesehatan lain.
  • Merokok: Merokok juga dikaitkan dengan penyebab kanker serviks sel skuamosa.
  • Paparan obat pencegah keguguran: Jika ibu Anda mengonsumsi obat yang disebut dietilstilbestrol (DES) saat hamil di tahun 1950-an, Anda mungkin memiliki peningkatan risiko jenis kanker serviks tertentu yang disebut adenokarsinoma.

Baca Juga: Tidak Diragukan Lagi, Ini Manfaat Kedelai untuk Kesehatan Tubuh

Jenis kanker serviks 

Jenis kanker serviks setidaknya ada dua macam. Jenis kanker serviks yang berbeda sangat menentukan cara diagnosa dan pengobatannya. Berikut jenis kanker serviks:

  • Sel karsinoma: Jenis kanker serviks ini dimulai pada sel tipis dan rata (sel skuamosa) yang melapisi bagian luar serviks, yang menonjol ke dalam vagina. Sebagian besar kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa.
  • Adenokarsinoma: Jenis kanker serviks ini dimulai pada sel kelenjar berbentuk kolom yang melapisi saluran serviks.

Terkadang, kedua jenis sel tersebut terlibat dalam kanker serviks. Sangat jarang, kanker terjadi pada sel lain di leher rahim.

Baca Juga: Penyebab Kanker Payudara Paling Umum

Mencegah kanker serviks

Kanker Serviks

Untuk mengurangi risiko kanker serviks, Anda bisa melakukan beberapa upaya berikut ini: 

  • Tanyakan kepada dokter Anda tentang vaksin HPV: Menerima vaksinasi untuk mencegah infeksi HPV dapat mengurangi risiko terkena kanker serviks dan kanker terkait HPV lainnya. Tanyakan juga kepada dokter Anda apakah vaksin HPV cocok untuk Anda.
  •  Lakukan tes pap smear secara rutin: Tes pap smear dapat mendeteksi kondisi pra-kanker serviks, sehingga dapat dipantau atau diobati untuk mencegah kanker serviks. Disarankan untuk memulai tes pap smear rutin pada usia 21 tahun dan mengulanginya setiap beberapa tahun.
  • Lakukan seks yang aman: Kurangi risiko Anda terkena kanker serviks dengan melakukan tindakan pencegahan infeksi menular seksual. Seperti menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks dan tidak berganti-ganti pasangan.
  • Jangan merokok: Jika Anda tidak merokok, jangan memulainya untuk mencegah terkena kanker serviks. 

Baca Juga: 5 Makanan yang Efektif Mencegah Kanker Payudara

Gejala kanker serviks

Sementara itu dikutip dari laman Cancer.org, ada sejumlah gejala kanker serviks yang perlu Anda waspadai. 

Perubahan pra-kanker pada sel serviks jarang menimbulkan gejala. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah ada sel abnormal yang dapat berkembang menjadi kanker adalah dengan melakukan tes skrining serviks. 

Baca Juga: Catat 7 Manfaat Biji Adas Untuk Kesehatan Tubuh, Jangan Lewatkan!

Jika perubahan sel berkembang menjadi kanker serviks, tanda-tanda atau gejala kanker serviks paling umum meliputi: 

  • Pendarahan vagina
  • Pendarahan menstruasi yang lebih lama atau lebih berat dari biasanya
  • Rasa sakit saat berhubungan intim
  • Pendarahan setelah berhubungan intim
  • Nyeri panggul
  • Perubahan pada keputihan seperti keluar lebih banyak atau mungkin memiliki warna atau bau yang kuat atau tidak biasa
  • Pendarahan vagina setelah menopause.

Gejala kanker serviks ini mungkin dapat disebabkan oleh kondisi lain. Namun, jika Anda khawatir atau gejala terus berlanjut, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. 

Gejala ini harus diwaspadai terlebih apabila Anda termasuk heteroseksual, lesbian, gay biseksual, atau transgender.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×