kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Penyebab Kanker Payudara Paling Umum


Selasa, 24 Januari 2023 / 16:06 WIB
Penyebab Kanker Payudara Paling Umum
ILUSTRASI. Penyebab kanker payudara


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker paling umum di dunia. Penyakit ini juga menjadi penyumbang kematian sangat banyak, termasuk di Indonesia. Penyebab kanker payudara cukup beragam.

Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.

Kanker payudara dapat terjadi pada pria dan wanita, tetapi jauh lebih umum terjadi pada wanita.

Gejala kanker payudara seringkali sulit terdeteksi pada tahap awal karena ukurannya yang kecil. Benjolan baru dapat teraba jika ukurannya cukup besar. Meski demikian, tidak semua benjolan di payudara berarti kanker.

Namun, berkat kemajuan teknologi pengobatan maupun pemahaman orang terkait deteksi dini kanker payudara, tingkat jumlah kematian terus menurun. 

Baca Juga: Tidak Diragukan Lagi, Ini Manfaat Kedelai untuk Kesehatan Tubuh

Penyebab kanker payudara 

Penyebab Kanker Payudara

Dikutip dari laman Mayo Clinic, penyebab kanker payudara yakni ketika beberapa sel payudara mulai tumbuh secara tidak normal. Sel-sel ini membelah lebih cepat daripada sel sehat dan terus menumpuk, membentuk gumpalan daging.

Sel dapat menyebar (bermetastasis) melalui payudara dan menjalar ke kelenjar getah bening atau ke bagian lain dari tubuh penderitanya.

Kanker payudara paling sering dimulai dengan sel-sel di saluran penghasil susu (karsinoma duktal invasif). Kanker payudara juga dapat muncul di jaringan kelenjar yang disebut lobulus (karsinoma lobular invasif) atau di sel atau jaringan lain di dalam payudara.

Baca Juga: Tarif JKN Naik, Apakah Iuran BPJS Kesehatan 2023 Juga Naik?

Para peneliti menyebut ada sejumlah faktor penyebab kanker payudara, dimulai dari faktor hormonal, gaya hidup, dan lingkungan yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. 

Namun, sejauh ini belum dipastikan mengapa sebagian orang rentan terhadap kanker payudara, sementara sebagian orang lainnya sama sekali jauh dari risiko terkena penyakit ini. 

Kemungkinan besar, penyebab kanker payudara disebabkan oleh interaksi kompleks susunan genetik dan lingkungan hidup. 

Baca Juga: Catat 5 Manfaat Buah Raspberry Untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

Kanker payudara yang diwariskan

Para dokter memperkirakan bahwa sekitar 5% hingga 10% penyebab kanker payudara terkait dengan mutasi gen yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam sebuah keluarga.

Sejumlah gen bermutasi yang diwariskan dapat meningkatkan kemungkinan penyebab kanker payudara telah diidentifikasi. 

Baca Juga: Tarif Standar Layanan Kesehatan Naik, Menkes Cuma Bilang Begini

Yang paling terkenal adalah gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2). Keduanya secara signifikan meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium.

Jika seseorang memiliki riwayat keluarga oenderita kanker payudara atau kanker lain, dokter mungkin akan menyarankan tes darah untuk membantu mengidentifikasi mutasi spesifik pada BRCA atau gen lain yang diturunkan melalui garis keturunan.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Sebut Penyesuaian Tarif Layanan Sudah Dihitung dengan Matang

Faktor risiko kanker payudara

Penyebab kanker payudara

Faktor risiko kanker payudara adalah segala sesuatu yang membuat seseorang lebih mungkin terkena kanker payudara. Ada banyak faktor penyebab kanker payudara.

Tetapi memiliki satu atau bahkan sebagian faktor risiko kanker payudara tidak selalu berarti seseorang akan terkena kanker payudara.  Banyak wanita yang mengidap kanker payudara tidak memiliki faktor risiko yang kerap disebutkan tersebut. 

Baca Juga: Catat 5 Manfaat Buah Raspberry Untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

Berikut faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan risiko penyebab kanker payudara:

1. Gender

Wanita jauh lebih mungkin daripada pria untuk terkena kanker payudara.

2. Bertambahnya usia

Risiko seseorang terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Bisa Turunkan Gula Darah: Ini 10 Manfaat Pare untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya

3. Riwayat kondisi payudara 

Jika seseorang pernah menjalani biopsi payudara dan ditemukan karsinoma lobular in situ (LCIS) atau hiperplasia payudara atipikal, bisa jadi memiliki peningkatan risiko kanker payudara.

4. Riwayat pribadi kanker payudara 

Jika seseorang pernah menderita kanker payudara di satu payudara, maka peningkatan risiko terkena kanker di payudara lainnya cukup tinggi.

Baca Juga: Selain Haid Tidak Teratur, Ini Gejala Menopause

5. Riwayat keluarga terkait kanker payudara 

Jika ibu, saudara perempuan atau anak perempuan didiagnosis menderita kanker payudara, terutama di usia muda, risiko seseorang terkena kanker payudara akan meningkat. 

Namun, sebagian besar orang yang didiagnosis menderita kanker payudara tidak memiliki riwayat penyakit dalam keluarga.

6. Gen bawaan yang meningkatkan risiko kanker

Mutasi gen tertentu yang meningkatkan risiko kanker payudara dapat diturunkan dari orang tua kepada anak. Mutasi gen yang paling terkenal disebut sebagai BRCA1 dan BRCA2. 

Gen-gen ini dapat sangat meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker lainnya.

Baca Juga: Bisa Menurunkan Tekanan Darah, Ini Manfaat Lain Buah Melon untuk Kesehatan

7. Paparan radiasi 

Jika seseorang menerima perawatan radiasi di dada saat masih anak-anak atau dewasa muda, risiko terkena kanker payudara meningkat.

8. Kegemukan 

Kondisi tubuh yang gemuk juga meningkatkan risiko kanker payudara.

9. Mulai menstruasi di usia yang lebih muda 

Menstruasi sebelum usia 12 tahun meningkatkan risiko kanker payudara.

Baca Juga: Ciri-Ciri Diabetes Ini Sering Diabaikan, Cek Buah Yang Aman Untuk Penderita Diabetes

10. Menopause dimulai pada usia yang lebih tua 

Jika seseorang mulai menopause pada usia yang lebih tua, maka lebih mungkin terkena kanker payudara.

11. Memiliki anak pertama di usia yang lebih tua

Wanita yang melahirkan anak pertama mereka setelah usia 30 tahun mungkin memiliki peningkatan risiko kanker payudara.

12. Belum pernah hamil 

Wanita yang tidak pernah hamil memiliki risiko lebih besar terkena kanker payudara daripada wanita yang pernah hamil satu kali atau lebih.

Baca Juga: Konsumsi Secara Rutin, Manfaat Apel Bisa Mengatasi 5 Penyakit Ini

13. Terapi hormon pasca-menopause

Wanita yang menggunakan obat terapi hormon yang menggabungkan estrogen dan progesteron untuk mengobati tanda dan gejala menopause memiliki peningkatan risiko kanker payudara. 

Risiko kanker payudara berkurang saat seorang wanita berhenti minum obat ini.

14. Minum alkohol

Minum alkohol meningkatkan risiko kanker payudara.

Baca Juga: Jus Lemon Bisa Mencegah Kerusakan Sel Sperma?

Langkah pencegahan kanker payudara

Penyebab kanker payudara

1. Rajin melakukan pemeriksaan

Kenali payudara Anda melalui pemeriksaan payudara, terutama jika ada perubahan seperti benjolan atau tanda tidak biasa lainnya di payudara Anda, segera konsultasikan dengan dokter.

Pemeriksaan payudara memang tidak dapat mencegah kanker payudara, tetapi dapat membantu Anda untuk lebih memahami perubahan bentuk payudara dan mengidentifikasi tanda dan gejala yang bisa saja mengarah pada kanker payudara.

Baca Juga: Ciri-Ciri Diabetes Ini Sering Diabaikan, Cek Buah Yang Aman Untuk Penderita Diabetes

2. Batasi minum alkohol

Minumlah alkohol dalam jumlah sedang, jika bisa sama sekali menghentikannya. Batasi jumlah alkohol yang Anda minum tidak lebih dari satu gelas sehari.

3. Berolahraga hampir setiap hari dalam seminggu

Berolahraga setidaknya 30 menit dalam seminggu. Jika rajin dan tubuh fit, tak ada salahnya melakukan olahraga setiap hari.

Baca Juga: Selain Menyegarkan, Inilah Sederet Manfaat Sawo untuk Kesehatan Tubuh

4. Batasi terapi hormon pasca-menopause

Terapi hormon ini dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Bicarakan dengan dokter Anda tentang manfaat dan risiko terapi hormon.

Untuk mengurangi risiko kanker payudara, gunakan terapi hormon dengan dosis serendah mungkin untuk waktu sesingkat mungkin.

5. Pertahankan berat badan yang sehat

Jika berat badan Anda sehat, usahakan untuk mempertahankan berat badan tersebut. Kurangi jumlah kalori yang Anda makan setiap hari dan perlahan tingkatkan jumlah olahraga.

Baca Juga: Ciri-Ciri Diabetes Ini Sering Diabaikan, Cek Buah Yang Aman Untuk Penderita Diabetes

6. Pilih pola makan yang sehat

Wanita yang mengonsumsi makanan yang dilengkapi dengan minyak zaitun extra-virgin dan campuran kacang mungkin memiliki risiko kanker payudara yang lebih rendah. 

Makanan ini biasa dikenal dengan diet Mediterania.  Diet Mediterania sebagian besar berfokus pada makanan nabati, seperti buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, polong-polongan, dan kacang-kacangan.

Orang yang mengikuti diet Mediterania memilih lemak sehat, seperti minyak zaitun, daripada mentega dan ikan daripada daging merah.

Baca Juga: Catat 5 Manfaat Buah Raspberry Untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

Gejala kanker payudara

Dilansir dari laman Center for Disease Control and Prevention (CDC), gejala kanker payudara pada setiap orang bisa berbeda-beda. Beberapa gejala kanker payudara adalah sebagai berikut: 

  • Benjolan di payudara atau ketiak.
  • Penebalan atau pembengkakan sebagian payudara.
  • Iritasi atau lesung pipit pada kulit payudara.
  • Kemerahan atau kulit bersisik di area puting atau payudara.
  • Nyeri di area puting.
  • Puting keluar cairan selain ASI, termasuk darah.
  • Ada perubahan ukuran atau bentuk payudara.
  • Nyeri di area manapun di payudara.

Perlu diingat bahwa gejala ini bisa terjadi dengan kondisi lain yang bukan kanker. Jika Anda memiliki tanda atau gejala kanker payudara di atas, ada baiknya segera konsultasi ke dokter.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×