kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyakit Herpes: penyebab, gejala, dan obatnya


Jumat, 24 September 2021 / 14:42 WIB
Penyakit Herpes: penyebab, gejala, dan obatnya
ILUSTRASI. herpes


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Herpes adalah penyakit menular yang disebabkan infeksi virus. Penyakit herpes sendiri dikaitkan dengan penyakit kulit yang diderita cukup banyak orang di dunia. 

Sesuai namanya, penyakit herpes disebabkan oleh virus bernama herpes atau HSV. Di dunia, sebenanya ada beberapa varian herpes yakni HSV-1 dan HSV-2. 

Penyakit herpes muncul pada berbagai bagian tubuh, namun paling umum terjadi pada area mulut yang disebabkan karena virus HSV-1, dan alat kelamin karena infeksi virus HSV-2. 

Penyebab penyakit herpes

Virus herpes adalah virus menular yang dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak langsung. Anak-anak akan sering tertular HSV-1 dari kontak awal dengan orang dewasa yang sebelumnya terinfeksi herpes.

Siapa pun dapat tertular HSV, tanpa memandang usia selama orang tersebut seringkali berkontak fisik dengan mereka yang tertular. Selain itu, penyebaran penyakit herpes adalah kontak alat kelamin seperti melakukan hubungan seksual, termasuk seks oral. Dalam kasus HSV menular seksual, orang lebih berisiko ketika mereka berhubungan seks tanpa kondom.

Beberapa mereka yang rentan terkena herpes adalah: 

  • Memiliki banyak pasangan seks
  • Sistem kekebalan tubuh lemah seperti karena HIV
  • Menderita infeksi menular seks
  • Bayi yang dilahirkan dari wanita hamil yang membawa herpes
  • Hidup bersama dan berbagi alat seperti sabun, handuk, dan sebagainya. 

Baca Juga: ​Methylprednisolone: Kegunaan, indikasi medis, dan efek sampingnya

Gejala penyakit herpes 

Penting untuk dipahami bahwa seseorang mungkin terkena herpes atau tidak sehingga bisa meminimalkan risiko penularan ke orang lain. Beberapa gejala yang terkait dengan virus ini meliputi:

  • Luka melepuh (di mulut atau di alat kelamin)
  • Nyeri saat buang air kecil (herpes genital)
  • Gatal pada kulit

Namun, seringkali penderita herpes juga mengalami gejala yang mirip dengan flu. Gejala-gejala ini dapat mencakup:

  • Demam
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Kurang nafsu makan
  • HSV juga dapat menyebar ke mata, menyebabkan kondisi yang disebut herpes keratitis. Ini dapat menyebabkan gejala seperti sakit mata dan keluarnya cairan.

Jenis virus ini umumnya didiagnosis dengan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin memeriksa tubuh untuk melihat secara langsung luka dan menanyakan beberapa gejala.

Apabila gejala fisik sulit dipastikan, maka dokter mungkin juga meminta tes HSV. Ini dikenal sebagai kultur herpes. Selama tes ini, dokter akan mengambil sampel cairan dari luka dan mengirimkannya ke laboratorium untuk pengujian.

Tes darah untuk antibodi terhadap HSV-1 dan HSV-2 juga dapat membantu mendiagnosis infeksi ini. Ini sangat membantu apabila penderita tidak ada tanda luka.

Baca Juga: 5 Cara mengobati bisul ini pakai bahan-bahan alami, lo

Obat herpes

Saat ini belum ada obat pasti untuk virus ini. Perawatan berfokus pada menghilangkan luka dan membatasi wabah menyebar. Namun seringkali, saat luka pada kulit sembuh, herpes akan menghilang dengan sendirinya. 

Beberapa obat herpes yang sering direkomendasikan dokter adalah sebagai berikut:

  • Asiklovir
  • Famsiklovir
  • Valasiklovir

Obat-obatan ini dapat membantu orang dengan infeksi mengurangi risiko penularan virus ke orang lain. Obat-obatan juga membantu menurunkan intensitas dan frekuensi penyebaran penyakit herpes.

Obat tersebut dapat berbentuk oral (pil), atau dapat dioleskan sebagai krim. Untuk infeksi yang parah, obat-obatan ini juga dapat diberikan melalui suntikan.

Beberapa orang mungkin mengalami penyakit herpes biasa. Yang lain hanya akan mengalami satu wabah setelah mereka tertular virus, dan kemudian virus bisa menjadi tidak aktif. 

Bahkan jika virus tidak aktif, rangsangan tertentu dapat membuat penyakit herpes kembali kambuh seperti karena: 

  • Periode menstruasi
  • Demam atau sakit
  • Paparan sinar matahari atau sengatan matahari

Selanjutnya: Tak Hanya Mental, Cek Juga Kesehatan Anda Sebelum Menikah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×