kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penularan corona lewat OTG sulit dikendalikan, simak bagaimana cara mencegahnya


Kamis, 10 Desember 2020 / 10:09 WIB
Penularan corona lewat OTG sulit dikendalikan, simak bagaimana cara mencegahnya
ILUSTRASI. OTG diartikan sebagai mereka yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kisah Sandiaga Uno, Mantan Wakil Gubernur DKI jakarta, bahwa dirinya positif terpapar Covid-19 meskipun diakui tanpa gejala atau OTG bisa dijadikan pelajaran. Ia diketahui terinfeksi virus corona setelah menjalani test swab pada Senin, (7/12/2020). 

Sebelumnya, istri Sandiaga Uno, Nur Asia Uno, juga terinfeksi virus corona dengan tanpa gejala. Kini, Uno dan istrinya menjalani isolasi mandiri di kediaman mereka. 

Apa itu OTG? 

Dalam Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang dikeluarkan pada pada 27 Maret 2020, OTG diartikan sebagai mereka yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 (kasus) tapi memiliki kontak erat. 

Sementara itu kontak erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan/berkunjung, dalam radius 1 meter dengan PDP atau kasus konfirmasi Covid-19. 

Baca Juga: Penelitian terbaru: Gejala Covid-19 dapat bertahan lebih dari 6 minggu

Kemudian dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), istilah OTG diubah menjadi menjadi kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik). 

Mewaspadai OTG 

Selama tidak dilakukan tes swab atau PCR, kita belum akan mengetahui apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak. Terlebih pada seseorang yang tidak mengembangkan gejala.  Sehingga sangat disarankan untuk selalu memakai masker dan menjaga jarak agar dapat menghindari penularan, terutama dari OTG.  

Baca Juga: Virus Covid-19 bisa sebabkan kelainan paru-paru pada pasien

Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS pun mengatakan bahwa paparan virus corona yang tanpa gejala dialami oleh 25-45 persen kasus. "Bukti menunjukkan bahwa 25 hingga 45 persen orang yang terinfeksi corona kemungkinan tidak memiliki gejala," kata Fauci dikutip dari ABC News, (9/6/2020).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×