kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45845,50   -13,12   -1.53%
  • EMAS1.342.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penelitian terbaru: Gejala Covid-19 dapat bertahan lebih dari 6 minggu


Rabu, 09 Desember 2020 / 12:51 WIB
Penelitian terbaru: Gejala Covid-19 dapat bertahan lebih dari 6 minggu
ILUSTRASI. Enam minggu setelah diagnosis, 33% dari pasien masih dilaporkan menderita kelelahan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penelitian terkait virus corona Covid-19 terus dilakukan di berbagai negara oleh para ilmuwan. Salah satu penelitian terbaru adalah terkait gejala Covid-19. 

Dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (9/12), tim dokter di Kota Jenewa, Swiss, menemukan bahwa beberapa gejala Covid-19 dapat bertahan lebih dari enam minggu, bahkan pada pasien tanpa faktor risiko yang mendasarinya.

Penelitian itu dilakukan oleh tim dokter dan ahli epidemiologi dari Universitas Jenewa (UNIGE), Rumah Sakit Universitas Jenewa (HUG), dan Direktorat Kesehatan Umum wilayah Jenewa. Penelitian melibatkan hampir 700 orang pasien positif Covid-19 yang tidak memerlukan rawat inap. 

Enam minggu setelah diagnosis, 33% dari mereka masih dilaporkan menderita kelelahan, kehilangan penciuman atau pengecap, sesak napas, atau batuk. Universitas Jenewa melaporkan lewat pernyataan tertulis, sejak kemunculannya pada awal 2020, Covid-19 tidak dapat diprediksi baik untuk dokter maupun individu yang terkena, mengingat variasi dan durasi gejalanya. 

Baca Juga: Cara merawat bayi agar aman dari penularan corona

“Tampaknya (virus corona) berpotensi menyebabkan penyakit jangka panjang yang tidak biasa, dan istilah long Covid menggambarkan penyakit pada orang yang terus melaporkan gejala beberapa minggu setelah infeksi,” kata universitas tersebut. 

Di awal pandemi, para ahli epidemiologi dokter di departemen kesehatan dan kedokteran komunitas tersebut memikirkan kemungkinan long Covid, sehingga mereka melakukan penelitian itu. Studi tersebut diikuti 669 orang dengan usia rata-rata 43 tahun, dengan 60% perempuan, 25% profesional perawatan kesehatan, dan 69% tanpa faktor risiko yang mendasari terkait komplikasi dari Covid-19. 

Hasil penelitian itu, setelah enam minggu terpapar Covid-19, pasien Covid-19 yang diteliti masih mengalami gejala sebagai berikut: 

  • kelelahan: 14%
  • kehilangan rasa atau bau: 12%
  • sesak napas: 9%
  • batuk terus-menerus: 6%
  • sakit kepala: 3%

Baca Juga: Penumpang dikurung di kabin setelah kapal pesiar Singapura mendeteksi Covid-19

"Selain gangguan fisik dari gejala mereka, banyak yang sangat khawatir: berapa lama lagi akan bertahan? Apakah beberapa efek samping tidak dapat dipulihkan?" kata Dr Mayssam Nehme, penulis dan bagian dari tim Guessous. 

Mengutip Financial Times, Rabu (9/12), hasil penelitian itu juga menyatakan beberapa gejala Covid-19 yang mengganggu dapat bertahan lebih dari enam minggu, bahkan pada pasien yang sehat. Hal itu menunjukkan bahwa infeksi SARS-CoV-2 tidak sepele menurut para penulis. 

“Setiap orang harus menyadari bahwa orang yang sebelumnya sehat juga dapat terkena Covid-19, berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah terinfeksi. Karena itu, pencegahan adalah yang paling penting,” kata para penulis. Penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada Selasa (8/12).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penelitian Terbaru: Gejala Covid-19 dapat Bertahan Lebih dari 6 Minggu.
Penulis: Nur Fitriatus Shalihah
Editor: Rizal Setyo Nugroho

Baca Juga: Tak main-main, Solo terapkan karantina bagi seluruh pemudik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Negotiation For Everyone

[X]
×