kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penggunaan masker saat berolahraga tetap aman, asal memenuhi syarat berikut


Senin, 12 Oktober 2020 / 06:05 WIB
Penggunaan masker saat berolahraga tetap aman, asal memenuhi syarat berikut


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Apalagi, ada Peraturan Daerah (Perda) yang mewajibkan semua orang untuk memakai masker saat keluar rumah. "Karena kita tidak tahu berinteraksi dengan siapa, mungkin juga melewati kerumunan atau berada di daerah merah bahkan hitam, jadi harus pakai masker," kata Michael yang juga merupakan Direktur Slim & Health Sport Therapy tersebut.

Michael menekankan bahwa memakai masker akan aman ketika kita berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. "Tidak perlu khawatir sesak pada saat pakai masker, enggak masalah kok. Yang bermasalah kalau olahraganya dengan intensitas berat, ya itu akan sesak," ujar dia.

Michael juga menerangkan ada banyak jenis masker yang biasa digunakan, misalnya masker N95, masker bedah ataupun masker kain. Yang perlu diketahui adalah penggunaan masker N95 akan sangat mempengaruhi fungsi pernafasan penggunanya karena itu hanya diperuntukkan bagi petugas medis, misalnya di ruang-ruang isolasi dan ICU.

Sedangkan masker bedah lebih rendah memampukan untuk menyaring udaranya sehingga pada pemakaiannya tidak terlalu menyesakkan. Adapun masker kain lebih nyaman saat dipakai. Oleh sebab itu, dari ketiga jenis masker di atas, untuk berolahraga di luar ruang lebih dianjurkan menggunakan masker bedah atau masker kain yang banyak di pasaran.

Baca Juga: Agar tetap higienis, simak tips memilih dan merawat masker kain berikut

Michael meningkatkan, penggunaan masker dapat bertindak sebagai barrier antara udara luar dan hidung maupun mulut yang akan menyaring udara sampai dengan 90% dan sama sekali tidak menghentikan aliran udara pernafasan. "Dengan demikian penggunaan masker tidak akan mengganggu pernafasan termasuk juga saat berolahraga dengan intensitas ringan sampai dengan sedang karena di saat itu tubuh tidak membutuhkan udara pernafasan dalam jumlah banyak," sambungnya.

Terpisah, praktisi olahraga Matias Ibo juga menyoroti bahwa intensitas olahraga saat pandemi covid-19 tidak bisa dipukul rata untuk setiap orang. Ini juga yang membuat penggunaan masker saat berolahraga bisa berbeda-beda untuk setiap orang. 

Hal penting adalah bagaimana memilih jenis masker, bahan dan ketebalannya. Itu untuk memastikan sirkulasi udara atau pergantian oksigen dan karbondioksida bisa terjadi dengan baik. 

Dengan bijak dalam memilih masker yang sesuai, Ibo pun menyarankan agar anjuran pemerintah untuk menggunakan masker tetap ditaati. "Kita ikuti saran dari pemerintah, kita hargai hukum yang berlaku, dan membantu dari sisi itu. Tapi kita juga tetap harus bijaksana dalam menggunakannya," kata Ibo.

Baca Juga: Piknik Saat Pandemi Corona



TERBARU

[X]
×