Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolesterol memang dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun sel-sel sehat. Akan tetapi, jika kadarnya terlalu tinggi, dapat membahayakan kesehatan.
Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, serangan jantung ataupun penyakit lainnya. Seperti apa kondisi kolesterol tinggi sebenarnya?
Kolesterol adalah zat lilin, seperti lemak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol sangat penting untuk pembentukan membran sel, vitamin D, dan hormon tertentu. Lipoprotein membantu mengangkut kolesterol melalui aliran darah.
Ada dua jenis utama lipoprotein, yaitu LDL dan HDL. Low-density lipoproteins (LDL) atau kolesterol jahat, dapat menumpuk di arteri, dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. High-density lipoproteins (HDL) atau kolesterol baik, dapat membantu mengembalikan kolesterol jahat ke hati, untuk dihilangkan.
Kolesterol tinggi adalah kolesterol dengan kadar di atas batas normal yaitu lebih dari 200 mg/dl. Kondisi ini juga disebut sebagai hiperkolesterolemia. Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Kadar kolesterol jahat yang tinggi atau kadar kolesterol baik yang rendah, dapat membuat timbunan lemak menumpuk di pembuluh darah. Hal tersebut dapat mempersulit aliran darah yang cukup ke arteri, sehingga menyebabkan masalah pada tubuh, terutama di jantung dan otak.
Baca Juga: Manfaat jahe yang tidak cuma penghangat badan tapi juga penangkal virus corona
Tanda-tanda kolesterol tinggi
Banyak orang menganggap bahwa nyeri di belakang leher, sakit kepala, kesemutan, dan pegal-pegal merupakan tanda dari kolesterol tinggi. Akan tetapi, kolesterol tinggi ternyata tidak menyebabkan tanda atau gejala apapun.
Dalam kebanyakan kasus, kolesterol tinggi bahkan mengakibatkan kondisi darurat, seperti serangan jantung atau stroke. Hal itu terjadi sebagai akibat dari pembentukan plak oleh kolesterol tinggi di arteri.
Plak dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga darah yang bisa melaluinya, hanya sedikit. Pembentukan plak mengubah susunan lapisan arteri, yang dapat menyebabkan komplikasi serius.
Kebanyakan orang tidak menyadari adanya kolesterol tinggi, apalagi jika tidak pernah melakukan pemeriksaan kolesterol. Biasanya, kita akan menyadarinya ketika dokter mendiagnosis adanya penyakit akibat kolesterol tinggi. Misalnya penyakit-penyakit ini.
- Penyakit jantung: dengan gejala berupa nyeri dada, kelelahan, mual, sakit pada leher, rahang, punggung atau perut, mati rasa atau kedinginan, dan sesak napas.
- Serangan jantung: dengan gejala berupa pusing, mual,mulas, kecemasan dan kelelahan, dada atau lengan terasa sesak, nyeri atau pegal, serta sulit bernapas.
- Penyakit arteri perifer: dengan gejala berupa kelelahan, kram, kaki terasa tidak nyaman dan sakit selama beraktivitas atau berolahraga, sensasi terbakar di jari-jari kaki, jari kaki membiru, dan kuku kaki tebal.
- Stroke: Dengan gejala berupa pusing, sakit kepala parah, kehilangan keseimbangan, kebingungan, tidak mampu bergerak, wajah asimetris, mati rasa pada satu sisi tubuh terutama di wajah, lengan dan kaki, serta penglihatan kabur.
Baca Juga: Awas, sering emosi dan agresif di jalan bisa memicu serangan jantung
Pentingnya tes kolesterol
Karena tidak adanya tanda atau gejala dari kolesterol tinggi, maka tes kolesterol melalui pemeriksaan darah menjadi satu-satunya cara untuk mengetahuinya. Jika Anda telah berusia setidaknya 20 tahun, sebaiknya lakukan tes kolesterol secara rutin.
Dokter mungkin akan menyarankan kita melakukan tes kolesterol secara rutin, jika memiliki keluarga dengan riwayat kolesterol tinggi. Begitu pula jika Anda memiliki faktor risiko berupa kelebihan berat badan, kebiasaan merokok, diet tidak sehat, diabetes, atau tekanan darah tinggi.
Kita harus memantau kadar kolesterol tubuh. Jangan sampai kadar kolesterol tiba-tiba melonjak, hingga menyebabkan masalah kesehatan yang fatal. Pencegahan tentu lebih baik, daripada mengobati di kemudian hari. (Wisnubrata)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nyeri di Belakang Leher Tanda Kolesterol Tinggi, Benarkah?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News