kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,33   -6,02   -0.65%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nyeri di belakang leher, benarkah tanda kolesterol tinggi?


Kamis, 05 Maret 2020 / 09:59 WIB
Nyeri di belakang leher, benarkah tanda kolesterol tinggi?
ILUSTRASI. Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, serangan jantung ataupun penyakit lain.


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Kebanyakan orang tidak menyadari adanya kolesterol tinggi, apalagi jika tidak pernah melakukan pemeriksaan kolesterol. Biasanya, kita akan menyadarinya ketika dokter mendiagnosis adanya penyakit akibat kolesterol tinggi. Misalnya penyakit-penyakit ini.

  • Penyakit jantung: dengan gejala berupa nyeri dada, kelelahan, mual, sakit pada leher, rahang, punggung atau perut, mati rasa atau kedinginan, dan sesak napas.
  • Serangan jantung: dengan gejala berupa pusing, mual,mulas, kecemasan dan kelelahan, dada atau lengan terasa sesak, nyeri atau pegal, serta sulit bernapas.
  • Penyakit arteri perifer: dengan gejala berupa kelelahan, kram, kaki terasa tidak nyaman dan sakit selama beraktivitas atau berolahraga, sensasi terbakar di jari-jari kaki, jari kaki membiru, dan kuku kaki tebal.
  • Stroke: Dengan gejala berupa pusing, sakit kepala parah, kehilangan keseimbangan, kebingungan, tidak mampu bergerak, wajah asimetris, mati rasa pada satu sisi tubuh terutama di wajah, lengan dan kaki, serta penglihatan kabur.

Baca Juga: Awas, sering emosi dan agresif di jalan bisa memicu serangan jantung

Pentingnya tes kolesterol

Karena tidak adanya tanda atau gejala dari kolesterol tinggi, maka tes kolesterol melalui pemeriksaan darah menjadi satu-satunya cara untuk mengetahuinya. Jika Anda telah berusia setidaknya 20 tahun, sebaiknya lakukan tes kolesterol secara rutin.

Dokter mungkin akan menyarankan kita melakukan tes kolesterol secara rutin, jika memiliki keluarga dengan riwayat kolesterol tinggi. Begitu pula jika Anda memiliki faktor risiko berupa kelebihan berat badan, kebiasaan merokok, diet tidak sehat, diabetes, atau tekanan darah tinggi.

Kita harus memantau kadar kolesterol tubuh. Jangan sampai kadar kolesterol tiba-tiba melonjak, hingga menyebabkan masalah kesehatan yang fatal. Pencegahan tentu lebih baik, daripada mengobati di kemudian hari. (Wisnubrata)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nyeri di Belakang Leher Tanda Kolesterol Tinggi, Benarkah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×